Daerah

Pemuda Pancasila Siap Bekerja Sama dengan Aparat untuk Pengamanan Natal dan Tahun Baru

JAKARTA – BERITATERKINI.co.id – Aparat penegak hukum serta instansi terkait seperti TNI-Polri, Badan Intelijen Negara (BIN) dan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dinilai sudah menunjukkan kinerja positif dan signifikan dalam mencegah dan melakukan penindakan terhadap aksi intoleransi dan terorisme di Tanah Air.

Ketua Majelis Pimpinan Cabang (MPC) Pemuda Pancasila Kota Administrasi Jakarta Timur, Noman Silitonga mengatakan selama tahun 2019, Polri sudah berhasil mengamankan sejumlah terduga teroris yang diduga akan membuat kekacauan dan ketakutan di masyarakat.

“Selama tahun 2019 kinerja TNI-Polri dan BNPT menunjukkan perkembangan signifikan dalam mendeteksi sejumlah kelompok-kelompok radikal yang disinyalir akan melakukan aksi teror di Indonesia.”

“Bahkan aparat kepolisian juga mengamankan sejumlah terduga teroris selama satu tahun terakhir. Ini menunjukkan bahwa pemerintah terus berusaha mempersempit ruang gerak kelompok-kelompok radikal yang berorientasi pada aksi terorisme di Tanah Air.”

Demikian disampaikan Noman Silitonga dalam Diskusi Akhir Tahun bertajuk ‘Mewaspadai Bahaya Ancaman Teror Akhir Tahun,’ yang diselengarakan Pemuda Pancasila (PP) Jakarta Timur di Rumah Makan Handayani Prima, Matraman, Jakarta Timur, Senin, (23/12/2019).

Noman Silitonga juga mengutuk sejumlah aksi terorisme selama satu tahun terakhir. Seperti penyerangan terhadap Mapolrestabes Medan, Sumatera Utara, aksi terorisme di Pertigaan Tugu Lilin Kartasura, Sukoharjo, Jawa Tengah dan penusukan terhadap mantan Menko Polhukam, Wiranto.

“Kita mengutuk keras sejumlah aksi terorisme yang terjadi selama tahun 2019, dan mendukung aparat kepolisian memproses para pelaku sesuai dengan ketentuan perundang-undangan,” tegas Silitonga.

Internalisasi Nilai-Nilai Pancasila

Sikap intoleransi dan terorisme kata dia, sangat bertentangan dengan keadaban masyarakat Indonesia yang dikenal toleran dan ramah. Selain itu, aksi tersebut tegas dia, juga berlawanan dengan Pancasila dan ajaran agama apapun.

“Sehingga membumikan nilai-nilai Pancasila adalah sebuah keharusan dan mendesak. Ini tujuan jangka panjang untuk membentengi generasi muda dari ancaman paham radikalisme yang berwajah terorisme,” jelas dia.

Silitonga mengatakan pemahaman Pancasila harus dilakukan sejak dini untuk mengatasi ancaman terorisme tersebut. Tidak hanya memahami Pancasila dari kulitnya saja, namun juga memahami esensi-esensi dari Pancasila itu sendiri.

“Pemahaman itu harus dimulai dari pendidikan yang ada di sekolah dengan membahas esensi Pancasila itu sendiri. Pendidikan karakter, agamanya harus benar-benar diperhatikan agar ideologi-ideologi Pancasila tersebut tumbuh,” ungkap Silitonga.

Menurut Silitonga, pola gerakan terorisme di Tanah Air belakangan ini mengembangkan strategi dengan memanfaatkan media sosial dan kecenderungan masyarakat yang kian individualistik. Situasi ini dikatakan dia, menjadi tumbuh suburnya paham radikal di masyarakat.

“Pemuda Pancasila siap membangun sinergitas dengan lembaga terkait dalam upaya menumbuhkan kesadaran masyarakat untuk memiliki keberdayaan sehingga mampu mencegah paham radikal, paling tidak di lingkungan sekitarnya sendiri,” tegas dia.

Siap Kerja Sama dengan TNI-Polri

Ia menegaskan bahwa ancaman keamanan semakin rentan menjelang Natal dan Tahun Baru 2020. Sehingga pihaknya siap bekerja sama dengan TNI dan aparat kepolisian dalam menjaga wilayah Jakarta Timur khususnya dari potensi munculnya gangguan keamanan.

Silitonga berjanji akan mengerahkan anggota PP Jakarta Timur sampai tingkat ranting untuk melakukan kegiatan patroli di pusat-pusat keramaian, seperti tempat ibadah, pusat perbelanjaan, tempat wisata atau hiburan guna mencegah potensi munculnya tindakan interolansi-terorisme dan perbuatan kriminal lainnya.

“Pemuda Pancasila Jakarta Timur siap bekerja sama dengan TNI-Polri untuk menjaga keamanan menjelang Natal dan Tahun baru 2020. Karena harus diakui, potensi gangguan keamanan lebih besar menjelang pergantian tahun. Sehingga kita harus siap siaga untuk memastikan wilayah Jakarta Timur tetap kondusif,” terang Silitonga.

“Karena lazimnya menjelang Natal dan Tahun baru aktifitas masyarakat semakin meningkat. Sekalipun memang aparat sudah melakukan pengamanan, tetapi perlu untuk meningkatkan kewaspadaan dalam meminimalisir ancaman terorisme dan kejahatan lainnya. Karena situasi seperti ini acapkali dimamfaatkan kelompok-kelompok tertentu untuk membuat kekacauan,” kata Silitonga.

Namun khusus Jakarta Timur, ia memastikan situasi keamanan kondusif berkat kerja sama TNI-Polri dan kelompok-kelompok masyarakat dalam melakukan pengamanan jelang Natal dan Tahun Baru 2020.

“Saya pastikan tidak ada ruang bagi kelompok yang akan melakukan aksi teror di wilayah Jakarta Timur. Karena di samping pengamanan dilakukan TNI-Polri juga ada kelompok masyarakat dan sejumlah Ormas, termasuk Pemuda Pancasila yang siap bekerja sama dan berada di garda terdepan untuk melakukan kegiatan pengamanan. Jadi masyarakat tidak perlu khawatir dan tetap melakukan aktifitas sebagaimana lazimnya,” demikian tandas Silitonga.

Related Articles

5 Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button
%d blogger menyukai ini: