Berita

*Capai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan, Pemerintah Indonesia Mengadopsi Prinsip Tri Hita Karana*

JAKARTA, WWW.BERITATERKINI.CO.ID Saat ini, Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) tengah giat menggencarkan kembali Program Kerja Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals Program).

Bappenas berusaha mengajak berbagai pihak untuk bekerjasama mewujudkan dan mensukseskan pembangunan berkelanjutan di Indonesia.

Dalam acara RICH 70 Tsinghua Sea Cloud Forum dengan tema “Investing in People Planet Prosperity for Our Future of Shared Happiness” yang berlangsung di Jakarta pada hari Rabu 23 September 2020, Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa memberikan kata sambutannya dalam acara yang digelar secara virtual.

Dalam sambutannya, Menteri Suharso Monoarfa menyampaikan pesannya kepada para peserta bahwa Indonesia sedang mempersiapkan banyak hal terkait pembangunan bekelanjutan dalam memenuhi target Sustainable Development Goals (SDGs) yang sudah dicanangkan oleh Pemerintahan Presiden Joko Widodo.

“Dalam implementasinya, SDGs memiliki prinsip universal yang komprehensif serta berpusat pada manusia. SDGs mencakup semua aspek kehidupan manusia dan pembangunan mulai dari kesehatan, pendidikan, dan lingkungan hidup hingga perdamaian, keadilan, keamanan dan kesetaraan,” ujar Menteri Suharso.

“Program SDGs ini memiliki tujuan yang universal dan bertanggung jawab kepada semua orang. Sehingga dalam pelaksanaan dan pencapaiannya, tidak bisa diserahkan sepenuhnya kepada Pemerintah. Target SDGs yang ambisius membutuhkan kemitraan di antara para pemangku kepentingan dan komitmen yang kuat dari masing-masing pihak dengan segala cara,” tambah Suharso Monoarfa.

Pada dasarnya program SDGs yang dicanangkan Pemerintah Indonesia ini bertujuan untuk mensejahterakan serta menghadirkan kebahagiakan untuk masyarakatnya.

Salah satu prinsip kebahagiaan yang terkenal di Indonesia ialah filosofi Tri Hita Karana.

Filosofi hidup masyarakat Bali ini menggambarkan 3 prinsip terciptanya kebahagiaan yang bersumber dari hubungan antara manusia dengan manusia, manusia dengan lingkungan, dan manusia dengan Tuhan.

“Prinsip Tri Hita Kirana telah membimbing dan memandu banyak aspek kehidupan di masyarakat Bali. Kearifan lokal dari filosofi Tri Hita Karana harus menjadi acuan kita untuk membangun kebahagiaan dalam hidup kita dan juga harus disebarluaskan kepada semua orang di dunia,” kata Menteri.

Pemerintah Indonesia sendiri mengadopsi filosofi Tri Hita Karana ke dalam prinsip piramida kebahagiaan dalam Program Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).

Hal ini mencerminkan 17 agenda SDGs yang selaras dengan akar tradisi budaya bangsa. (Red/Aj)

Penulis : Boy A

Related Articles

2 Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button
%d blogger menyukai ini: