Berita

Underpass Jenderal Soedirman dan Overpass Kebasen Diresmikan

PURWOKERTO, WWW.BERITATERKINI.CO.ID, Underpass Jenderal Soedirman dan Overpass Kebasen semula direncanakan akan diresmikan pada awal tahun 2020.

Namun karena suatu hal, baru dilaksanakan pada hari ini Kamis, 15 Oktober 2020 di Kampung Underpass, oleh Dirjen Perkeretaapian, Ir. Zulfikri, M.Sc., DEA. dan Bupati Banyumas, Ir. Achmad Husein.

Peresmian ini ditandai dengan penandatanganan batu prasasti oleh Bupati Banyumas dan Dirjen Perkeretaapian.

Dirjen Perkeretaapian, Ir. Zulfikri, M.Sc., DEA. mengatakan Pemerintah selalu berkomitmen dalam keselamatan transportasi.

Keselamatan menjadi hal utama yang harus dipenuhi. Pembangunan Underpass Jenderal Soedirman dan Overpass Kebasen menjadi salah satu bukti kongkrit komitmen itu dilakukan.

“Dalam UU no. 23 tahun 2007 tentang Perkeretaapian, sudah diamanatkan bahwa perpotongan jalur kereta api dan jalan harus dibuat tidak sebidang.

Oleh karena itu, apa yang kita lihat sekarang. Yaitu pembangunan Underpass Jenderal Soedirman dan Overpass Kebasen.

Adalah sesuai amanat Undang-undang tersebut,” jelasnya.

Dalam acara ini juga, Bupati Banyumas sempat menceritakan sebelum Underpass Jenderal Soedirman dibangun, bahwa perlintasan kereta api membuat kemacetan dan menghambat lalu lintas warga.

Ia sangat bersyukur dan berterima kasih kepada semua pihak yang terlibat, karena berkat kerjasama yang baik pembangunan underpass dapat diselesaikan.

Karena, banyak kendala untuk mengatasi kemacetan di perlintasan dekat stasiun itu, terutama perencanaan yang tergolong alot.

“Saat saya masih jadi Wakil Bupati. Dahulu rencananya itu dibuat overpass, design sudah siap dari provinsi.

Namun saya pikir akan banyak dampak sosial yang terjadi karena pembangunan overpass, perlu penutupan jalan besar besaran, karena akan ada pembangunan jalan baru dan pembongkaran jembatan di barat Kodim dan Museum BRI itu” ungkapnya.

Ia menambahkan jika overpass dibangun akan mematikan orang banyak, karena saat konstruksi dilakukan, warga harus berputar jauh untuk melintasi rel.

“Kasihan tukang becak, dokar, dan warga jika konstruksi overpass dilaksanakan.

Harus muter sampe Kedungbanteng jika ingin ke arah timur sini dari barat atau sebaliknya” katanya.

Dengan adanya pembangunan Overpass Kebasen dan Underpass Jenderal Soedirman pada khususnya, akan menjaga keselamatan lalu lintas warga maupun penumpang kereta api.

Sehingga perjalanan kereta api dan lalu lintas warga akan nyaman. (Red/Aj)

Penulis : Beni

Related Articles

124 Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button
%d blogger menyukai ini: