Berita

Di Tengah Momentum Sumpah Pemuda, Audy Joinaldy Jejakkan Kaki di Rumah Sidang PDRI Silantai Sumpur Kudus

Sijunjung, BeritaTerkini.co.id – Ditengah momentum Sumpah Pemuda, Wakil Gubernur (Cawagub) Sumatera Barat (Sumbar), Audy Joinaldy menapakan kaki di Bangunan Cagar Budaya Rumah Sidang Pemerintah Darurat Republik Indonesia (PDRI), di Nagari Silantai, Kecamatan Sumpur Kudus, Kabupaten Sijunjung, Sumatera Barat, Jum’at (30/10/20).

Ditemani oleh Calon Bupati Sijunjung, Hendri Susanto, Audy Joinaldy melihat isi rumah yang beratap Banda Sembilan dari bahan seng tersebut. Rumah berbahan kayu ini merupakan saksi bisu Pertemuan Musyawarah Besar PDRI yang berlangsung dari 14 sampai 17 Mei 1949 yang dipimpin oleh Ketua PDRI, Sjafaruddin Prawiranegara. Terletak di pelosok batas timur Sumatera Barat, lokasi ini dipilih karena lebih aman dari sergapan Belanda.

Rumah bercat krem ini menyimpan beberapa peninggalan sejarah dari PDRI seperti piagam penghargaan, dokumentasi kegiatan, dan koleksi buku sejarah PDRI. Dengan penuh rasa ingin tahu, Audy memperhatikan tiap piagam dan foto yang tergantung di tembok kayu tersebut.

Sembari memegang buku sejarah PDRI, Audy mengatakan Sumpur Kudus menyimpan bukti sejarah perjuangan bangsa yang juga memiliki potensi wisata alam nan indah.

“Sumpur Kudus merupakan bagian dari sejarah yang tertinggal kan. Untuk sampai kesini kita melewati pemandangan luas biasa seperti lembah dan gunung yang indah,” ungkap Audy.

Disisi lain, Hendri berpesan kepada seluruh pemuda agar menghormati jasa perjuangan para pahlawan dan siap menjadi penerus bangsa.

“Mudah-mudahan jasa para pahlawan yang telah mengorbankan harta waktunya demi kemerdekaan selaku ktia yang muda siap mengisi kebangkitan Indonesia ke depannya,” tegas Hendri. (Rel)

Related Articles

5 Comments

  1. Together with every thing that appears to be developing throughout this particular area, a significant percentage of perspectives tend to be fairly stimulating. Having said that, I am sorry, because I can not give credence to your entire idea, all be it radical none the less. It seems to everyone that your opinions are actually not completely validated and in fact you are your self not really wholly convinced of the point. In any event I did take pleasure in reading it.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button
%d blogger menyukai ini: