BeritaNasionalPeristiwa

Meninggalnya Kadis Kependudukan dan Catatan Sipil, Masih Meninggalkan Duka Yang Mendalam Bagi Keluarga

Buol, Beritaterkini.co.id- senin/17/8/2021 Meninggalnya almarhum, Kadis Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Buol Drs. Sukarno S. Tama, Kamis 11 Agustus 2021 di Kediamanya Kelurahan Kali, hingga saat ini ternyata masih menyisahkan sedih dan duka mendalam bagi seluruh keluarganya.

Akibat pertanyaan tersebut, penanganan jenazah almarhum saat itu dilakukan Tim satgas sesuai prosedur penanganan Covid 19 hingga pada prosesi pemakamanya.

Menurut Istri Almarhum Endang Mentemas, kronologis awal sebelum meninggal dunia, oleh petugas medis Tim satgas Puskesmas Kecamatan Biau melakukan tracing pemeriksaan kepada almarhum beserta sejumlah stap Dinas Dukcapil Buol pada tanggal 29 Juli 2021. Dan hasilnya semua dinyatakan negatif, namun saat itu disarankan almarhum beserta sejumlah stapnya melakukan isolasi mandiri dirumah masing masing. Menyusul saat menjalani isoman, selang 5 hari kemudian oleh petugas medis puskesmas Biau kembali datang melakukan pemeriksaan sweb kedua kalinya kepada almarhum, dan saat itu hasilnya dinyatakan positif.

Selanjutnya selang beberapa jam kemudian setelah menghembuskan nafas terakhir di kediamanya lanjut Endang, jenazah almarhum malam harinya dijemput oleh satgas dan langsung dibawa ke RSUD Mokoyurli Buol untuk di kremasi dengan cara penanganan prosedur Covid 19 dan malam itu juga jenazahnya langsung dibawa ke Kecamatan Paleleh tempat untuk dimakamkan. Dan mulai dari prosesi pengurusan jenazah di RSU Mokoyurli hingga pemakaman almarhum, yang terlibat hanya satgas Covid 19 “Jadi, dalam penanganan jenazahnya almarhum semuanya dilakukan oleh satgas saat itu Sedang saya bersama keluarga tidak bisa berbuat apa apa lagi” ujar Istri Almarhum Endang Mentemas menambahkan.

Namun saat almarhum menjalani isoman dan dinyatakan positif, sejak tanggal 2 Juli 2021 petugas medis tidak pernah lagi melakukan pemantauan terhadap kondisi kesehatanya hingga almarhum menghembuskan nafas terakhirnya ” terus terang sebagai istrinya, saya benar benar terpukul dan kecewa terhadap sikap petugas medis yang tidak pernah melakukan pemantauan lagi setelah almarhum dinyatakan positif. Dan petugas medis datang memantau setelah almarhum sudah meninggal dunia di.rumah,” ungkap istri almarhum Endang Mentemas kepada media ini.

Ironisnya saat pembacaan doa tahlilan malam pertama setelah Almarhum meninggal dunia menurut Endang Mentemas, masyarakat sekitar enggan datang kerumah untuk membacakan doa tahlilan. Hal itu disebabkan karena Almarhum meninggal dunia akibat Covid 19.

Sementara Direktur RSUD Mokoyurli Buol dr Ariyanto S. Panambang menjelaskan, sebelum meninggal almarhum Sukarno Tama, awalnya telah dilakukan tracking bagi sejumlah stap Dukcapil Buol, dan hasilnya semua negatif, dan waktu disarankan untuk istirahat dan melakukan isolasi mandiri. Selanjutnya saat menjalani isoman, 5 hari kemudian dilakukan pemeriksaan melalui swab, dan hasilnya almarhum itu positif.

“Jujur sebagai istri saya sangat sedih karena merasa terkucil. Karena masyarakat sekitar pada umumnya enggan datang ke rumah membacakan doa secara bersama sama. Karena mereka takut dan khawatir” tutur Endang Mentemas.

” Adapun soal dilakukanya pemantauan atau tidak oleh petugas medis setelah almarhum dinyatakan positif, itu saya tidak tahu. Karena itu wilayah kerjanya puskemas Biau. Saya tidak mau berkomentar lebih jauh karena itu bukan wilayah saya. Wilayah saya hanya di RSU Mokoyurli, dan kebetulan saya sebagai Direktur. Jadi, silahkan anda tanyakan Puskemas Biau. Karena itu adalah wilayah mereka” ujar Ariyanto.

Laporan : Sultan

Editor     : Rg

Related Articles

One Comment

  1. you’re really a good webmaster. The website loading speed is amazing. It seems that you are doing any unique trick. In addition, The contents are masterpiece. you’ve done a fantastic job on this topic!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button
%d blogger menyukai ini: