Berita

Muscab IX DPC PPP Lebak Bentuk Formatur Pemilihan Pengurus

Beritaterkini Rangkasbitung – Musyawarah Cabang (Muscab) IX Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Kabupaten Lebak telah membentuk Tim Formatur yang akan memilih pengurus DPC PPP Lebak Periode 2021 – 2026 dalam waktu paling lama 14 hari kerja. Muscab itu juga menjadi ajang konsolidasi dan percontohan (role model) bagi Muscab di DPC PPP lainnya.

Muscab IX DPC PPP Lebak digelar di kantor LPPM Banten di Rangkasbitung, Lebak, Kamis (30/9). Formatur itu terdiri atas 1 orang dari Dewan Pimpinan Pusat (DPP), 1 orang dari Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) dan 1 orang dari pengurus DPC Lebak, dan 4 orang dari pengurus anak cabang (PAC) PPP Lebak. Namun, yang akan dipilih menjadi pengurus DPC Lebak PPP 2021 – 2026 ada 5 orang dari Tim Formatur yang berasal dari pengurus DPC dan PAC.

Ketua Demisioner DPC PPP Lebak 2016 – 2021 Neng Siti Julaiha mewakili pengurus DPC Lebak dalam formatur tersebut, kemudian 4 orang lainnya adalah Kurdi PAC Banjarsari, Ali Rochman PAC Cipanas, Nizar PAC Karanganyar, dan Heru PAC Muncang. Formatur akan menyusun pengurus DPC PPP Lebak selama 14 hari kerja sejak saat ini, atau maksimal sampai 21 Oktober 2021.

Neng Siti Julaiha yang akrab disapa NJ menjelaskan bahwa Muscab IX DPC PPP Lebak berjalan lancar dan dilaksanakan secara tatap muka dengan mematuhi protokol kesehatan secara ketat. Pasalnya, Kabupaten Lebak sudah memasuki PPKM level 2 sehingga bias melakukan Muscab secara offline.

“Hari ini menggelar Muscab DPC PPP Lebak untuk pertanggungjawaban kerja kepengurusan periode 2016 – 2021. Selain itu, juga pembentukan formatur. Kami menggelar Muscab dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat dan dihadiri oleh Sekjen DPP, Ketua Majelis Pertimbangan DPP PPP Muhamad Mardiono dan Sekjen DPP PPP M. ArwaniThomafi.

NJ menjelaskan, Tim Formatur akan menentukan ketua, sekretaris, dan pengurus lainnya karena pekerjaan rumah pada 2024 masih besar, yaitu terkait electoral sehingga kepengurusan harus kredibel dan mampu menjalankan roda kepengurusan partai dengan baik sehingga bias mendulang suara PPP pada 2024.

“Kami mengamati arahan dari Gus Sekjen [M. Arwani Thomafi] kemudian Pak Mardiono, dan DPW agar mengembalikan PPP ke masa kejayaan,“tuturnya.

Dengan Muscab hari ini, NJ kini menjadi demisioner dan masih berpotensi besar kembali menjadi Ketua DPC PPP Lebak. “Terima kasih kepada seluruh pihak yang sudah hadir, seperti Ibu Bupati, Sekjen DPP PPP, Ketua, Ketua Majelis Pertimbangan Bapak Mardiono, memang yang saya lihat DPW berkonsolidasi kebawah agar 2021 selesai, sehingga 2022 fokus bekerja yang sifatnya elektoral.”

Selain sebagai Ketua DPC PPP Lebak periode 2016 – 2021, NJ juga menjadi anggota DPRD Provinsi Banten periode 2019 – 2024. Selain jajaran pusat, Muscab dihadiri oleh Ketua DPW PPP Banten Subadri Ushuludin, DPC Lebak, dan PAC se-Lebak partai berlambang Kabah tersebut.  Selain itu juga hadir dan Bupati LebakIti Octavia Jayabaya.

Muscab tersebut juga dihadiri oleh 28 PAC se-Kabupaten Lebak, para pimpinan partai politik di Kabupaten Lebak, tokoh masyarakat, Fraksi DPRD Lebak, Provinsi Banten dan DPR dari partai berlambang Ka’bah tersebut.

Sekjen DPP PPP M. Arwani Thomafi resmi membuka musyawarah cabang partai berlambang Ka’bah tersebut. Arwani menyampaikan bahwa Muscab bukan hanya untuk konsolidasi PPP, tetapi juga mengokohkan masyarakat Lebak dan PPP untuk menjadi pelopor pembangunan di Lebak.

“Kalau PPP kuat dan menang, Ibu Bupati dalam membangun Lebak akan kita lanjutkan dan kembangkan terus. Inilah komitmen kader DPC PPP Lebak agar bersama pemerintah dan rakyat membangun Kabupaten Lebak menjadi lebih baik. Apalagi Lebak merupakan kabupaten terluas di Provinsi Banten dan terluas kelima di Jawa,” ujarnya saat membuka secara resmi Muscab IX DPC PPP Lebak, Kamis (30/9).

Tantangan Besar

Dia menjelaskan bawah saat ini baik Indonesia maupun global menghadapi beberapa tantangan besar. Pertama, disrupsi digital. Proses digitalisasi masuk kesemua lini. Tantangan itu harus kita hadapi. Kepengurusan PPP harus fokus terhadap digitalisasi dalam membangun organisasi. Kedua, milenial disrupsi, inovasi para milenial akan menggantikan tatanan perilaku masyarakat sebelumnya.

“Kita harus konsolidasi membangun jaringan organisasi sampai ke TPS [tempat pemungutan suara], amankan suara kita. Untuk kader yang berada di bidang isu strategis agar turun ke bawah membuka mata dan telinga untuk melihat dan mendengar persoalan masyarakat yang ada di Lebak, datangi mereka dan hadir langsung di tengah masyarakat agar PPP selalu hadir. Pelajarilah karakter dapil yang ada di Lebak, turun ke daerah kecamatan, desa, RT/RW.”

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Majelis Pertimbangan DPP PPP Muhamad Mardiono menegaskan bahwa kunci kesuksesan DPC PPP Lebak adalah kekompakan para kader partai.

“Kami mengucapkan selamat datang di Lebak bahwa PR [pekerjaan rakyat], kita saat ini sudah mengentaskan indeks desa membangun, pada 2019 Lebak keluar dari predikat kabupaten tertinggal, bukan atas kerja saya, tetapi berkat kerja dan sinergi kita bersama elemen masyarakat. Kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh stakeholder dan parpol, termasuk PPP yang bersama-sama mengayomi masyarakat sehingga seperti yang kita harapkan,” kata Bupati Lebaklti Octavia Jayabaya. (Red)

Related Articles

2 Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button
%d blogger menyukai ini: