Berita

Shortcut Canggu-Tibubebeng Kembali Asri, Gerak Cepat Satpol PP Badung Diapresiasi

“Bayar Sewa Billboard Rp160 Juta, The Lawn Beach dan Savaya Tidak Peduli Keindahan Canggu”

Badung, beritaterkini.co.id – Pemandangan tidak sedap akibat semerawutnya pemasangan papan billboard berukuran jumbo di sepanjang jalan shortcut Canggu-Tibubeneng, Kuta Utara, Badung akhirnya satu persatu dibongkar oleh jajaran Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Badung. Alhasil wajah pemandangan di jalan yang menjadi legenda bagi para turis itu, kembali disulap menjadi indah dan asri. Gerak cepat Kasatpol PP Badung, Drs. I Gusti Agung Ketut Suryanegara, M.Si., itu, sangat diapresiasi oleh warga dan pemilik usaha di sekitar kawasan tersebut. Salah satunya warga yang juga pengusaha pariwisata di daerah Canggu, I Gede Kuswendra, juga ikut memberi apresiasi yang setinggi-tingginya kepada Kasatpol PP Badung, karena sudah berusaha mencarikan solusi yang tepat dan terbaik bagi masyarakat dan pengusaha di wilayah tersebut. “Kami juga mewakili warga dan para pengusaha di Canggu mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Badung, terutama atas gerak cepat Bapak Kasatpol PP Badung, bersama semua jajarannya, karena sudah sangat sigap menerima aspirasi dari warga. Kita patut beri apresiasi atas kerja keras beliau (Kasatpp PP Badung, red) selama ini,” bebernya, saat dihubungi, Sabtu (29/10/2022).

Dikatakan jajaran Satpol PP Badung sesudah menerima surat dari masyarakat langsung turun berkoordinasi dengan pihak pengusaha iklan, agar papan papan reklame tersebut seluruhnya dibongkar. Bahkan semua pengusaha papan reklame yang melanggar dan tidak berijin diberikan sanksi teguran keras dan batas waktu untuk membongkar dengan kesadaran sendiri sampai beberapa billboard yang masih berdiri dilakukan pembongkaran dan penurunan. “Luar biasa respon jajaran Satpol PP Badung. Setelah menerima aspirasi warga, maka sejauh ini papan reklame sudah mulai berkurang dari 10 menjadi tersisa hanga 2 billboard saja. Dan sekarang pemandangan kembali indah dan asri bagi turis yang ingin lewat,” bebernya. Selain itu, juga disebutkan masyarakat yang tergabung dalam group Pererenan Community telah memberikan sumbangan sebanyak 40 buah lampu solar panel untuk penerangan jalan kepada Desa Pererenan dan Gereja Kristen GKPB Tirta Amerta Pelambingan di Desa Tibubeneng, Berawa Canggu. Lampu-lampu penerangan jalan ini, sudah ada di pasang di sekitar wilayah pantai jalan pintas dan daerah-daerah yang dinilai rawan dan gelap, akibat kurang penerangan, sehingga sering terjadi penjambretan terhadap turis manca negara. Di samping itu, juga melakukan penanaman bersama puluhan pohon di areal gereja dan sekitarnya.

Perlu diketahui sebelumnya, penataan dan pemasangan Billboard di jalan shortcut Canggu-Tibubeng dikeluhkan oleh warga karena hanya asal pasang saja, bahkan diduga tanpa ada kajian yang pasti. Selain itu, parahnya lagi semua papan billboard tersebut diduga belum ada yang mengantongi ijin alias bodong. Akibat ulah oknum pengusaha nakal yang diduga dibackingi oleh pejabat desa setempat, maka dari itu, warga dan para pengusaha beserta para investor lokal maupun asing di Canggu, Berawa dan Pererenan sekitarnya melayangkan surat resmi kepada Satpol PP Badung yang meminta untuk segera menertibkan papan billboard ukuran raksasa di Jalan shortcut Canggu-Tibubeneng. Di mana isi surat tersebut mengatakan, dengan adanya papan billboard berukuran raksasa merasa sangat terganggu yang baru-baru ini bermunculan di sepanjang jalan shortcut Canggu-Tibubeneng, tetapi berada di wilayah Desa Tibubeneng. Sepanjang jalan 200 meter terdapat lebih dari 10 buah papan reklame raksasa yang semuanya diduga tidak memiliki ijin.

Mereka mengaku dengan berjejernya papan billboard berukuran raksasa ini, sudah dipastikan ketika angin kencang membuat resah warga, karena bisa mengancam keselamatan para pengendara mobil, dan motor maupun pejalan kaki yang melintas di sekitar kawasan itu. Papan-papan reklame ini, juga membuat kumuh wajah Desa Canggu,. ketika masuk wilayah Desa Tibubeneg dan sekitarnya. Apalagi jalan shortcut Canggu-Tibubeneng ini setiap harinya di lalui oleh ribuan turis mancanegara dan dan lokal. Karena itulah, warga dan sejumlah pengusaha baik lokal maupun asing langsung melayangkan surat resmi untuk meminta bantuan dan memohon kepada Kepala Satuan Pamong Praja (Kasatpol PP) Kabupaten Badung untuk menindak, menertibkan, dan membongkar papan reklame tanpa ijin yang berdiri dan mengotori wajah Desa Tibubeneng yang telah sangat menggangu kenyamanan masyarakat luas. Surat tersebut langsung direspon cepat oleh Kasatpol Badung dengan jajarannya yang turun langsung melakukan pembongkaran billboard yang meresahkan tersebut.

Saat ini hanya tersisa 2 billboard yang masih terpampang nama The Lawn Beach Club dan Savaya. Masyarakat selama ini sangat menyangkan usaha lokal, seperti The Lawn Beach Club dan Savaya yang tidak perduli terhadap tatanan keindahan Canggu dengan tetap beriklan di billboard raksasa tersebut. Masyarakat lokal Canggu dan expat mengajak seluruh jajaran masyarakat memboikot usaha dan bisnis yang tidak perduli dengan kekumuhan yang telah di akibatkan oleh billboard jumbo ini. Para pebisnis diminta lebih sensitive terhadap keindahan dan kelangsungan pariwisata di Canggu. Salah satu pengusaha lokal yang engan disebut namanya mengatakan sudah pernah menyampaikan hal ini kepada investor pemilik The Lawn Beach Club, tetapi dijawab bahwa telah membayar biaya promosi di billboard tersebut sebesar Rp160 juta, sehingga tidak mungkin menurunkan reklame tersebut. Namun sebagian masyarakat mengatakan sebagai bentuk protes kepada bisnis yang beriklan di billboard raksasa jalur shortcut Canggu-Tibubeneng tidak ada berkunjung dan mendatangi The Lawn Beach Club dan Savaya. “Peliharalah pulau ini, maka pulau ini akan memelihara mu,” tegasnya.

Seraya menyayangkan masih ada usaha-usaha bebal yang tetap beriklan di billboard raksasa yang membuat kumuh pemandangan shortcut ini. Dikatakan kalau pengusaha stop mendukung billboard, maka billboard bodong ini akan hilang. “Seharusnya para pengusaha tidak hanya mencari keuntungan, tetapi harus ikut menjaga keindahan dan kelestarian kawasan Canggu,” sentilnya. Sayangnya saat diklarifikasi terpisah baik pihak The Lawn Beach Club maupun Savaya belum bisa diminta tanggapan mengenai tuduhan tersebut, sampai berita ini diturunkan. 012/002

Related Articles

One Comment

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button
%d blogger menyukai ini: