BADUNG, beritaterkini.co.id |Serangkaian Hari Ulang Tahun (HUT) ke-2, Yayasan Dalem Gedong Ratih melaksanakan sejumlah upacara Manusa Yadnya, Pameran dan acara seremonial yang berlangsung 21-26 November 2022.
Kali ini, Yayasan Dalem Gedong Ratih menggelar upacara manusa yadnya yang disebut metelubulanan lan mepetik, dilanjutkan dengan ngeraja sewala lan ngeraja singa, yang diisi dengan bebalihan Clekontong Mas di Sekretariat Yayasan Dalem Gedong Ratih, Jalan Raya Mambal Semana, Banjar Umahanyar, Mambal, Abiansemal, Kabupaten Badung, Rabu, 23 November 2022.
Sang Medue Karya yang juga Ketua Yayasan Dalem Gedong Ratih, I Ketut Dharma Kresna Wijaya, S. E., M. Sos., menyampaikan, bahwa upacara yadnya ini telah diawali dengan matur piuning, Senin, 21 November 2022 yang dilanjutkan dengan nanceb tetaring lan nunas tirta, Selasa, 22 November 2022 hingga digelar sejumlah upacara manusa yadnya.
Bahkan, Ketua Yayasan Dalem Gedong Ratih, I Ketut Dharma Kresna Wijaya, S. E., M. Sos., mengungkapkan kebanggaan tersendiri, karena pihaknya selaku Keluarga Besar Yayasan Dalem Gedong Ratih dapat menyelenggarakan rangkaian perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-2 Yayasan Dalem Gedong Ratih melalui beberapa kegiatan seni, sosial, budaya dan keagamaan. Salah satunya adalah kegiatan upacara Manusa Yadnya meliputi mepetik, metelubulanan, ngeraja sewala, ngeraja singa dan pewintenan serta metatah massal.
“Rangkaian kegiatan HUT ke-2 Yayasan Dalem Gedong Ratih telah dilakukan, sejak 7 November 2022 dengan melakukan kegiatan pelatihan sangging didalam upacara metatah. Kemudian, dilanjutkan dengan kegiatan bakti sosial ke Obyek Wisata Alas Kedaton, Tabanan serta rangkaian kegiatan metatah, dimulai dari 23-24 November 2022 hingga pada puncak upacara HUT Yayasan Dalem Gedong Ratih, 26 November 2022 mendatang,” rincinya.
Bahkan, disebutkan, sejatinya perjalanan Yayasan Dalem Gedong Ratih sudah ada beraktivitas lebih dari 8 tahun. Akan tetapi, secara legal baru resmi berdiri sejak 2 tahun lalu, tepatnya 26 November 2020.
Dalam usia yang masih muda, secara legalitas, pihaknya sudah berusaha untuk memberikan sumbangsih kepada masyarakat dan alam sebagai wujud ajaran Tri Hita Karana dengan mengusung motto dan semangat “Mekarya lan Meyadnya” yang diartikan sebagai wadah berkreasi, berkarya dan beraktivitas dengan tetap mengutamakan yadnya sebagai rasa bakti atas segala limpahan karunia Ida Sang Hyang Widhi Wasa dengan segala ciptaan-Nya.
“Dalam mewujudkan konsep “Mekarya lan Meyadnya” tersebut, diterjemahkan kedalam berbagai kegiatan nyata setiap tahunnya, diantaranya adalah bakti sosial, kegiatan upacara Dewa Yadnya, Manusa Yadnya, pertumbuhan ekonomi kreatif serta melakukan kegiatan pewacakan situs-situs, pewacakan pusaka dan pewacakan berbagai weton,” paparnya.
Melalui rangkaian kegiatan tersebut, pihaknya berupaya melakukan kegiatan yang dirangkum kedalam suatu rangkaian perayaan HUT Yayasan Dalem Gedong Ratih, yang mampu membangkitkan semangat keinginan masyarakat untuk beryadnya berdasarkan semua keberlimpahan yang sudah diberikan oleh Sang Pencipta.
Dengan demikian, kegiatan positif tersebut mampu menciptakan keharmonisan antara buana agung dengan buana alit sebagai wujud nyata menjalankan ajaran Tri Hita Karana pada masyarakat Bali, pada khususnya dan Nasional pada umumnya.
“Kami berharap dengan berbagai kegiatan tersebut mampu memberikan efek positif terhadap kehidupan adat dan keagamaan serta sosial dan alam,” terangnya.