Festival Seni dan Budaya ABS Bali Berkonsepkan Tri Hita Karana

MANGUPURA, beritaterkini.co.id | Pulau Bali yang juga disebut sebagai Pulau Dewata tidak  hanya terkenal karena alam nya yang indah tetapi juga adat budayanya. Dalam menjaga dan meningkatkan kepekaan serta kepedulian mempertahankan Adat, Seni Budaya, Bahasa dan Sastra Bali maka Penyuluh Bahasa Bali Kecamatan Abiansemal, Dinas Kebudayaan Provinsi Bali menyelenggarakan kegiatan Festival Seni dan Budaya ABS (Aksara, Bahasa dan Sastra) Bali.

Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 16 dan 17 Desember 2020 di Yellow Garden Adventures, Desa Bongkasa Pertiwi, Abiansemal, Badung.

Kegiatan seni budaya kali ini dilaksanakan dengan konsep yang agak berbeda karena mengajak partisipasi masyarakat baik siswa pelajar (dari tingkat TK, SMP, SMA), dewasa dan sampai dengan usia lanjut. Selain tokoh seni, tokoh sastra dan budayawan yang tergabung dalam seminar dalam seminar “Tri Hita Karana sebagai Poros Utama Kehidupan dalam Diri Sendiri (Bhuana Alit) dan Dunia (Bhuana Agung)”, kami juga mengajak UMKM masyarakat setempat untuk berpartisipasi dan generasi muda dengan Gerakan Sampah sebagai bentuk peduli alam dan lingkungan dan hiburan serta lomba yang menarik, ujar I Nyoman Sugita selaku Ketua Panitia yang juga Ketua Penyuluh Bahasa Bali Kecamatan Abiansemal, Dinas Kebudayaan Propinsi Bali.

Melihat dari perkembangan jaman dan teknologi yang sudah semakin menjurus ke ranah modernisasi, maka sangat dipandang perlu untuk membangkitkan dan membangunkan kembali semangat generasi muda untuk menggeluti dan mencintai Budayanya sendiri yang menjadi identitas dan jati diri masyarakat Bali. Dengan tajuk menyatu dengan alam dengan konsep kekeluargaan dan rasa saling menyama braya.

Kegiatan ini sangat didukung oleh Kepala Desa Bongkasa dan Kepala Desa Bongkasa Pertiwi. Menindak lanjuti arahan dan program Bapak Camat Abiansemal, Bapak Ida Bagus Putu Mas Arimbawa untuk meningkatkan desa pariwisata yang juga berbasis budaya. Bahkan untuk MC acara kegiatan beliau pun selalu sudah menggunakan 3 bahasa (Bali, Indonesia dan Inggris).

PERTUNJUKAN SENI BUDAYA
Kegiatan pementasan seni budaya yang akan dilaksanakan diantaranya, parade berbusana adat ke Pura ditampilkan oleh anak-anak 6 SD yang ada di Desa Bongkasa Pertiwi dan Desa Bongkasa, lomba Dharmagita tingkat SMP Se Abiansemal, lomba Musikalisasi Puisi bali tingkat SMA SMK Se-kecamatan Abinsemal.

Serta pada kegiatan festival ini juga tampilkan juga demontrasi menulis dalam lontar edukasi untuk pengenalan aksara bali, menganyam bambu berupa pancak sudalmala, mengayam daun kelapa untuk menjadi ketupat dan kelabang, melukis baligrafi dan melukis kabaya, hal seperti ini sangat perlu diberdayakan kepada masyarakat tentunya dikenalkan kepada regenerasi sejak ini untuk kokohnya kearifan lokal dalam seni dan budaya.

PAMERAN UMKM
Semangat masyarakat dalam mengelola usaha produkit patut diapresiasi. Dalam kegiatan ini juga ditampilkan berbagai produk atau kerajinan masyarakat seperti usaha perak, pengolahan sampah, kerajinan kebaya dan produksi madu kele-kele. Yang tidak kalah menariknya adalah kios kuliner yang diisi oleh siswa SMPN 4 Abiansemal dengan tujuan berkreasi untuk memotivasi generasi muda agar tidak gengsi untuk berwirausaha serta bertujuan untuk meningkat taraf ekonomi masyarakat.

Generasi Muda Peduli Sampah Plastik sebagai bagian dari Budaya Bekerjasama dengan Yellow Garden Community, dalam kegiatan kali ini selain mengadakan jalan sehat sambal mengumpulkan sampah, para peserta juga akan diberikan edukasi soal pemilahan sampah. Nilai sampah yang dapat digantikan dengan rupiah sangat berarti bagi para adik adik sekolah, selain soal kepedulian alam tetapi juga mengajarkan mereka dapat mempunyai uang tambahan untuk kemandiriannya kelak. Acara PEDULI SAMPAH ini akan digelar menarik dengan door prize dan hadiah. Bahkan akan dipamerkan juga intalasi hasil olahan sampah dan barang bekas dari siswa SMPN 4 dan SMAN 2 Abiansemal.

“Selain penggerak kegiatan sampah kami juga peternak dan petani. Oleh karena itu hadiah dari kami untuk kegiatan ini adalah hasil nyata yang dilakukan oleh Yellow Garden Community, diantaranya hasil ternak; kucit, lele, anak ayam dan hasil kebun; beras dan buah-buahan. Agar semakin banyak generasi muda yang mencintai alam lingkungan dan menjadi pelaku ‘farming’ lagi, kata I Wayan Sika Arnawa sebagai ketua Yellow Garden Community.

Festival Seni Budaya ini juga merupakan implementasi aksi nyata dari konsep “Tri Hita Karana” yaitu tiga jalan untuk menuju kebahagiaan dalam kehidupan, diantaranya melakukan hubungan tinteraksi dengan ekosistem alam melakukan interaksi dengan sesama manusia dan melakukan hubungan sprit (keyakian).

Konsep inilah sebagai poros utama dalam Bhuana Alit (Diri Sendiri) dan Bhuana Agung (Alam Semesta) untuk menjaga keseimbangan kehidupan yang merupakan salah satu dari tujuan “Festival Seni dan Budaya ABS”ini diselengarakan. (Surya)