Berita

Gelar Pertemuan, PDDI Bali dan RSUP Prof. Ngoerah Denpasar Beri Pemahaman Arti Penting Donor Darah Thrombocyte Apharesis

DENPASAR, beritaterkini.co.id | Ketua Perhimpunan Donor Darah Indonesia atau PDDI Bali Ketut Pringgantara bersinergi dengan RSUP Prof. Ngoerah Denpasar melaksanakan pertemuan bersama para pendonor Thrombocyte Apharesis, Sabtu, 14 Oktober 2023.

Dalam acara tersebut diberikan ceramah oleh Dr.dr. Ni Kadek Mulyantari, Sp.PK GUARD(K) yang memberikan pemahaman arti penting tentang donor darah Thrombocyte Apharesis

Disebutkan, pengambilan darah donor Thrombocyte Apharesis dan pembuatan komponen darah dilakukan secara otomatis oleh mesin Apheresis dan antikoagulan atau citrate masuk dalam sirkulasi sistemik.

Meski demikian, lanjutnya keuntungan donor Thrombocyte Apheresis banyak diperoleh, misalnya kandungan trombosit jauh lebih tinggi, dalam satu unit menghasilkan 150-500 x 10/uL dibandingkan pada donor sukarela atau whole blood dihasilkan hanya 55 x 10/ uL.

“Jumlah donor untuk satu dosis terapi cukup satu orang dan menghasilkan produk trombosit sekitar 300 mL mewakili 5-6 orang donor whole blood atau donor sukarela yang masing-masing hanya menghasilkan 50 mL produk trombosit,” terangnya.

Sementara itu, Ketua PDDI Bali memberikan support kepada para pendonor Thrombocyte Apheresis, yang senantiasa siaga dalam tugas panggilan cepat dalam situasi darurat atau emergency, untuk membantu para pasien di Rumah Sakit Prof. Ngoerah.

Tak hanya itu, Pringgantara mengajak masyarakat luas dimanapun berada untuk bersatu padu dengan kemurnian hati dan ngayah pada bangsa dan negara lewat donor darah sebagai gaya hidup sehat.

Untuk itu, masyarakat Bali dihimbau agar jangan takut berdonor darah, karena donor darah itu bermanfaat untuk kesehatan.

“Mari kita jadikan donor darah sebagai ladang pengabdian kuat untuk membantu masyarakat luas dengan cara berdonor darah. Mari jadikan donor darah sebagai ladang pengabdian untuk mengabdi kepada bangsa dan negara,” pungkasnya. (Sdp).

Related Articles

3 Comments

  1. Al-Ahliyya Amman University
    AAU Started providing academic services in 1990, Al-Ahliyya Amman University (AAU) was the first private university and pioneer of private education in Jordan. AAU has been accorded institutional and programmatic accreditation. It is a member of the International Association of Universities, Federation of the Universities of the Islamic World, Union of Arab Universities and Association of Arab Private Institutions of Higher Education. AAU always seeks distinction by upgrading learning outcomes through the adoption of methods and strategies that depend on a system of quality control and effective follow-up at all its faculties, departments, centers and administrative units. The overall aim is to become a flagship university not only at the Hashemite Kingdom of Jordan level but also at the Arab World level. In this vein, AAU has adopted Information Technology as an essential ingredient in its activities, especially e-learning, and it has incorporated it in its educational processes in all fields of specialization to become the first such university to do so.
    https://www.ammanu.edu.jo/

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button
%d blogger menyukai ini: