BaliBeritaDenpasarHukumPolitik

Turunkan Angka, KPU Bali Pasang Target 75 Persen Dinilai Tingkat Partisipasi Pemilu dan Pilkada Berbeda

beritaterkini.co.id-DENPASAR | KPU Provinsi Bali terus menggencarkan evaluasi setiap minggunya, untuk mengantisipasi adanya pemilih ganda dan perubahan status pemilih, dikarenakan proses Pencocokan dan Penelitian (Coklit) dilakukan dengan cara menemui langsung para pemilih di rumahnya masing-masing. Jika ditemukan pemilih ganda akan menjadi catatan tersendiri KPU Bali buat rekomendasi pencoretan.

“Tentu saja yang namanya coklit adalah Pencocokan dan Penelitian. Kita akan lihat, gandanya seperti ini apa. Apakah memang nama, karena nama di Bali banyak, apakah NIK atau ditemukan satu orang dengan NIK berbeda, tapi orangnya sama. Tentu saja kita akan tanyakan yang bersangkutan akan memilih dimana dan akan melakukan proses pencoretan terhadap salah satunya,” kata
Komisioner KPU Provinsi Bali Gede Jhon Dharmawan, saat diwawancarai awak media di salah satu cafe di Kota Denpasar, Jumat, 12 Juli 2024.

Soal Pemilihan Kepala Daerah atau Pilkada Serentak 2024, KPU Provinsi Bali menargetkan 75 persen partisipasi masyarakat. Namun, jika dibandingkan dengan tahapan Pemilu bulan Pebruari 2024 lalu dengan angka 83,3 persen untuk raihan partisipasi pemilih, ternyata terjadi penurunan target partisipasi masyarakat.

“Kita bicara Pilkada dipakai perbandingannya adalah pelaksanaan Pilkada tahun 2020 dengan 6 Kabupaten/ Kota yang kita laksanakan dengan tingkat partisipasi pemilih di angka 73 koma sekian persen, yang hampir 74 persen. Jadi, kami naikkan lagi 1 persen menjadi 75 persen,” terangnya.

Hal tersebut, berarti menjadi proses yang sangat berat, dikarenakan pelaksana Pilkada saat ini adalah KPU yang berada di 9 Kabupaten/ Kota plus Provinsi Bali.

Untuk itu, KPU Bali sudah memperhitungkan betul dengan cermat terkait target partisipasi masyarakat yang harus dilaksanakan.

Disebutkan, dipasang angka 75 persen, karena kecenderungannya adalah tingkat partisipasi pemilih untuk Pemilu dan Pilkada itu berbeda-beda, sehingga target partisipasi pemilih agak diturunkan angkanya.

“Kami berharap, semoga target 75 persen dapat dipenuhi secara maksimal, sehingga bisa mencapai diatas 75 persen,” pungkasnya. (kyn).

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button
%d blogger menyukai ini: