beritaterkini. co. id-TABANAN | Dua orang pendaki dilaporkan belum kembali setelah melakukan pendakian di Gunung Batukaru, Kabupaten Tabanan, Bali. Keduanya adalah ibu dan anak asal Tuban, Badung, yang terpisah dari rombongan saat perjalanan turun.
Informasi awal diterima pada Minggu, 6 Juli 2025 sekitar pukul 19.00 Wita dari warga bernama Azis yang merupakan rekan korban. Ia melaporkan bahwa dua orang pendaki belum tiba di titik kumpul bersama tujuh rekan mereka yang telah turun lebih dahulu.
Adapun identitas dua pendaki tersebut yakni: Astuti, perempuan, sekitar 40 tahun, berprofesi swasta, Resta, perempuan, sekitar 19 tahun, beralamat di Jalan Taman Griya 2 No. 69, Tuban.
Diketahui, sembilan pendaki memulai perjalanan dari arah Pura Ciwa, Desa Pujungan, pada Minggu dini hari pukul 02.00 Wita. Saat berada di puncak, tujuh pendaki berhenti untuk berfoto, sementara dua orang lainnya—Astuti dan Resta—memutuskan turun lebih dulu.
Tujuh pendaki tiba di bawah sekitar pukul 16.30 Wita dan mengira kedua rekannya sudah lebih dulu sampai. Namun setelah ditunggu, keduanya tidak juga muncul.
Komunikasi terakhir dengan korban terjadi pada pukul 18.45 Wita melalui sambungan telepon. Dalam percakapan tersebut, korban mengaku berada di area perkebunan kelapa dan melihat sebuah patung macan putih. Berdasarkan keterangan ini, pihak SAR menduga mereka telah keluar jalur dan kemungkinan berada di wilayah Desa Sarin Buana atau Wangaya Gede, karena di sekitar Pujungan tidak terdapat kebun kelapa.
Saat ini, kedua nomor ponsel korban tidak dapat dihubungi, diduga akibat kehabisan baterai.
Sementara, dari pristiwa tersebut, Tim SAR dari Jimbaran tengah mempersiapkan operasi pencarian yang akan dimulai dari arah Wangaya Gede, Kecamatan Penebel. Sementara itu, Bhabinkamtibmas Desa Pujungan masih bersiaga di Pura Malen bersama para pendaki yang telah turun, menunggu bantuan dari Tim SAR Singaraja.
” Hingga berita ini diturunkan, proses pencarian masih berlangsung dan pihak keluarga korban terus berkoordinasi dengan aparat terkait.” ujar anggota Tim SAR yang enggan di sebutkan namanya. ( kyn)
