PDIP Geram, Pelecehan Seksual Cawawal Kota Tangsel bisa dikategorikan sebagai serangan seksual non kontak fisik.
TANGSEL, WWW.BERITATERKINI.CO.ID
Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) geram atas dugaan tindakan pelecehan seksual terhadap calon wakil wali kota (cawawalkot), Rahayu Saraswati. Partai berlogo kepala banteng moncong putih itu menilai, tindakan tersebut merupakan perilaku yamg memalukan yang ditunjukan seorang politisi Demokrat.
Seharusnya politik itu membangun peradaban, melihat perempuan itu sebagai jalan kebudayaan. Perempuan itu kepakan sayap Indonesia Raya dan sederajat dengan laki-laki bukan sebaliknya malah merendahkan martabat perempuan,” kata Ketua DPC PDIP Tangsel Wanto Sugito dalam keterangan.Dia menilai, bahwa elit partai Demokrat miskin ide hingga melontarkan cuitan tidak bermoral melalui akun sosial media pribadinya. Dia lantas menyebut bahwa partai besutan Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) memang tidak mempunyai akar idealisme yang kuat.
Kendati demikian, Wanto Sugito merasa heran sekaligus memaklumi gaya kader Demokrat tersebut. Aktivis 98 UIN Syarif Hidayatullah itu menilai, politikus tersebut selalu melihat perempuan dari sensualitasnya, bukan dari daya juangnya.
Dia berpendapat, sebagai politisi pelaku dugaan pelecehaan seksual itu seharusnya ikut mendidik masyarakat dan bukan malah menjadi aktor pelecehan seksual. Wanto menilai, perbuatan tersebut bisa dikategorikan sebagai serangan seksual non kontak fisik.
“Bisa saja termasuk tindak pidana karena telah melanggar norma kesusilaan dalam masyarakat dan karena viral menjadi konsumsi publik,” katanya.
Di luar itu, Wanto juga menyesali tindakan politik paslon pilgub Sumbar Mulyadi-Ali Mukhni yang diusung oleh Demokrat. Keduanya diketahui mengembalikan Surat Keputusan (SK) rekomendasi PDIP pada Pilgub Sumbar.
Dia mengatakan, seharusnya pasangan tersebut pulang tampak punggung sebagaimana mereka awalnya datang tampak muka.
“Mereka malah mengembalikan dukungan tersebut tanpa berbicara langsung kepada PDI Perjuangan tindakannya tidak mendidik dan tidak sepatutnya itu dilakukan oleh bakal calon gubenur,” katanya.
Sebelumnya, politikus Partai Demokrat Cipta Panca Laksana dalam cicitannya melalui akun Twitter @Panca66 mengatakan bahwa “Paha Calon Wakil Wali Kota Tangsel itu mulus banget,”. Hal tersebut lantas mendapat kecaman dari Rahayu Saraswati yang maju sebagai calon wakil wali kota Tangsel”,
Pelecehan tidak ada hubungannya dengan afiliasi politik, beda pilihan politik bukan berarti bisa dilecehkan, atau karena saya perempuan bukan berarti bisa dilecehkan. Pelecehan hanya dilakukan oleh mereka yang berjiwa kerdil dan pengecut. (Red/Aj)
Penulis : Supryadi