Pengertian OJK yang Perlu Diketahui: Peran, Fungsi, dan Proses Pengawasan Lembaga Keuangan

Maman S

Beritaterkini – OJK atau Otoritas Jasa Keuangan sering muncul di berita, terutama saat isu perbankan, fintech, atau regulasi keuangan dibahas. Namun, tidak semua orang benar-benar memahami apa peran lembaga ini dalam menjaga stabilitas sistem keuangan Indonesia.

Sebagai lembaga independen, OJK memiliki tanggung jawab besar untuk mengatur, mengawasi, dan melindungi seluruh aktivitas jasa keuangan. Dari bank, asuransi, pasar modal, hingga pinjaman online (pinjol), OJK memastikan semua berjalan sesuai aturan dan prinsip kehati-hatian.

Artikel ini akan membahas secara lengkap pengertian OJK, dasar hukumnya, fungsi utama, hingga mekanisme pengawasan lembaga keuangan, dilengkapi dengan contoh, kutipan resmi, dan insight praktis agar pembaca memahami peran strategis OJK dalam sistem keuangan nasional.

Pengertian OJK

OJK atau Otoritas Jasa Keuangan adalah lembaga independen yang bertugas mengawasi dan mengatur seluruh aktivitas jasa keuangan di Indonesia. Dikutip dari situs resmi OJK.go.id, lembaga ini dibentuk untuk menggantikan sebagian fungsi pengawasan Bank Indonesia, khususnya di sektor non-moneter.

Secara praktis, OJK bertujuan menjaga stabilitas, keamanan, dan transparansi sistem keuangan. Lembaga ini memastikan bank, perusahaan pembiayaan, fintech, dan pasar modal beroperasi secara sehat serta tidak merugikan masyarakat.

Dasar Hukum Pembentukan OJK

OJK berdiri berdasarkan Undang-Undang No. 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan. UU ini menjadi landasan bagi OJK dalam melaksanakan tugasnya, mulai dari pengawasan, pengaturan industri keuangan, hingga perlindungan konsumen.

Menurut Profesor Ekonomi Keuangan, Dr. Rina Setiowati, “Keberadaan OJK memperkuat tata kelola sistem keuangan Indonesia, terutama dalam meminimalkan risiko bagi konsumen dan menjaga kepercayaan publik.”

Fungsi Utama OJK

1. Fungsi Pengawasan

OJK mengawasi lembaga keuangan melalui evaluasi laporan keuangan, likuiditas, manajemen risiko, dan kepatuhan terhadap regulasi. Pengawasan dilakukan secara berkala maupun insidentil jika terdapat indikasi masalah.

Sebagai contoh, saat muncul kasus pinjol ilegal, OJK dapat melakukan pemeriksaan mendadak untuk menindak praktik yang merugikan masyarakat.

2. Fungsi Perlindungan Konsumen

OJK juga berperan sebagai pelindung konsumen jasa keuangan. Masyarakat bisa melaporkan pengaduan terkait bank, fintech, atau lembaga keuangan lain, termasuk kasus penipuan pinjaman online.

Menurut Kepala Divisi Perlindungan Konsumen OJK, “Setiap pengaduan ditindaklanjuti secara transparan, termasuk memberikan rekomendasi penyelesaian sengketa agar nasabah tidak dirugikan.”

Tugas dan Wewenang OJK

Pengaturan Industri Keuangan

OJK menyusun regulasi, pedoman, dan standar operasional untuk bank, leasing, asuransi, dan lembaga jasa keuangan lainnya. Tujuannya agar industri keuangan tetap sehat, stabil, dan berkelanjutan.

Pengawasan Kredit dan Produk Jasa Keuangan

Selain regulasi, OJK mengawasi produk keuangan yang ditawarkan masyarakat. Ini termasuk memastikan setiap produk pinjaman, investasi, atau asuransi sesuai aturan dan tidak merugikan konsumen.

Bank Indonesia juga mencatat bahwa OJK memiliki peran penting dalam menindak pinjol ilegal dan praktik penagihan yang melanggar hukum, sehingga masyarakat lebih terlindungi.

Proses Pengawasan Lembaga Keuangan oleh OJK

Pengawasan OJK dilakukan secara sistematis melalui beberapa tahap:

  1. Pengumpulan data operasional dari lembaga keuangan

  2. Analisis risiko keuangan dan operasional untuk menilai kesehatan lembaga

  3. Penilaian kepatuhan regulasi agar tidak ada pelanggaran hukum

  4. Pemantauan perilaku pasar dan layanan kepada nasabah

  5. Penyampaian hasil evaluasi beserta rekomendasi perbaikan

Jika ditemukan pelanggaran, OJK bisa memberikan sanksi administratif, mulai dari peringatan tertulis hingga pembekuan kegiatan usaha.

Perbandingan Peran OJK dan Bank Indonesia

Lembaga Fokus Pengawasan Keterangan
OJK Lembaga keuangan, pinjaman, fintech, pasar modal Mengawasi seluruh aktivitas layanan keuangan
Bank Indonesia Kebijakan moneter, sistem pembayaran Fokus pada stabilitas nilai rupiah
Keduanya Stabilitas sistem keuangan Bekerja sama dalam krisis finansial

Perbandingan ini menunjukkan bahwa OJK memiliki cakupan pengawasan lebih luas pada sektor jasa keuangan, sementara BI menjaga stabilitas moneter.

Kesimpulan

OJK memiliki peran penting dalam menjaga stabilitas, keamanan, dan kepercayaan publik terhadap sistem keuangan Indonesia. Pengawasan dan regulasi yang dijalankan OJK memastikan masyarakat dapat menggunakan layanan keuangan dengan aman dan lembaga keuangan tetap sehat.

Dengan memahami pengertian OJK, masyarakat dan pelaku industri keuangan dapat lebih sadar akan hak dan kewajibannya, serta meningkatkan literasi finansial secara keseluruhan.

Also Read