beritaterkini. co. id-BALI | Indonesia-Africa Forum (IAF) ke-2 dan High-Level Forum on Multi-Stakeholder Partnerships (HLF-MSP) 2024 berakhir hari ini dengan nuansa penuh haru dan semangat persatuan global. Acara yang berlangsung selama tiga hari di Bali ini berhasil mengumpulkan para pemimpin negara, perwakilan organisasi internasional, dan berbagai pemangku kepentingan untuk membahas isu-isu global yang mendesak.
Presiden Joko Widodo menyampaikan rasa syukur atas suksesnya penyelenggaraan kedua forum tersebut.
“Indonesia merasa terhormat dapat menjadi tuan rumah bagi pertemuan penting ini. Melalui IAF dan HLF-MSP, kita memperkuat kerja sama Selatan-Selatan dan memperkokoh semangat solidaritas global,” ujar Presiden Jokowi.
Presiden juga menekankan pentingnya kolaborasi untuk mengatasi tantangan global seperti perubahan iklim, ketidaksetaraan, dan pandemi.
Dalam rangkaian IAF dan HLF-MSP ini, Presiden Joko Widodo melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Liberia Joseph Nyuma Boakai di Ruang Casablanca, Hotel Mulia Nusa Dua Bali. Pertemuan tersebut menunjukkan momentum penting penguatan hubungan bilateral kedua negara yang telah terjalin selama hampir enam dekade.
Pada kesempatan tersebut Presiden Jokowi pun menekankan bahwa hubungan bilateral kedua negara telah berjalan dengan baik selama hampir 60 tahun.
“Hubungan bilateral antara Indonesia dan Liberia telah berlangsung dengan baik selama hampir enam dekade, dan saya yakin masih banyak potensi yang dapat kita kembangkan bersama,” ujar Presiden Jokowi.
Kepala Negara kemudian menggarisbawahi tiga sektor utama kerja sama yang dapat diperkuat antara Indonesia dan Liberia. Salah satunya di bidang kelapa sawit yang tengah menghadapi berbagai tantangan, mulai dari kampanye hitam yang dilancarkan di dunia Barat hingga kebijakan diskriminatif European Union Deforestation Regulation (EUDR).
“Indonesia terus berjuang melawan kampanye negatif ini dan berharap Liberia juga dapat terus mendukung. Indonesia juga siap membantu dalam peningkatan kapasitas di negara-negara Afrika, termasuk Liberia,” ungkap Presiden Jokowi.
Selanjutnya adalah kerja sama di bidang infrastruktur. Presiden Jokowi mengatakan bahwa Indonesia memiliki banyak perusahaan dengan pengalaman luas dalam pembangunan infrastruktur, yang siap bekerja sama dengan Liberia.
“Indonesia memiliki banyak perusahaan dengan pengalaman luas dalam pembangunan infrastruktur, dan kami siap bekerja sama dengan Liberia untuk mendukung pembangunan infrastruktur di sana,” tambahnya.
Presiden RI kemudian menyampaikan kesiapan Indonesia untuk memperkuat kerja sama pembangunan dengan Liberia melalui berbagai program yang disesuaikan dengan kebutuhan Liberia. Mulai dari dukungan teknis, beasiswa, hingga pelatihan vokasional.
Dengan berakhirnya IAF dan HLF-MSP, Indonesia semakin menegaskan posisinya sebagai pemimpin di kawasan dan pemain penting dalam panggung global. Keberhasilan penyelenggaraan kedua forum ini diharapkan dapat menginspirasi negara-negara lain untuk bekerja sama dalam mengatasi tantangan global dan membangun masa depan yang lebih baik. ( red )