Beritaterkini – Memahami apa itu focal length adalah salah satu dasar terpenting dalam fotografi. Banyak pemula mengira focal length hanya sekadar angka di lensa—seperti 18mm, 35mm, atau 85mm—padahal angka tersebut menentukan cara kamera menangkap dunia. Mulai dari sudut pandang, pembesaran subjek, hingga karakter visual sebuah foto sangat ditentukan oleh panjang fokus lensa.
Dalam praktiknya, fotografer profesional selalu mempertimbangkan focal length ketika memilih lensa yang tepat untuk kebutuhan pemotretan. Baik untuk foto lanskap, potret, arsitektur, hingga wildlife, setiap pilihan panjang fokus menghadirkan nuansa visual yang berbeda. Tanpa pemahaman ini, foto sering kali tidak sesuai ekspektasi.
Artikel ini akan mengupas tuntas apa itu focal length, bagaimana cara kerjanya, hingga tips memilih focal length sesuai kebutuhan—disusun dengan gaya santai, informatif, serta mengikuti standar Google News dan SEO modern.
Apa Itu Focal Length dalam Fotografi?
Secara teknis, focal length adalah jarak antara pusat optik lensa dan sensor kamera saat lensa difokuskan pada objek jauh. Panjang fokus ini diukur dalam satuan milimeter (mm). Angka inilah yang menentukan seberapa luas area yang dapat ditangkap oleh camera serta bagaimana objek tampil dalam frame.
Menurut penjelasan resmi dari Sony melalui situs produk kameranya, focal length memengaruhi sudut pandang, pembesaran gambar, dan persepsi jarak, sehingga pemilihan panjang fokus tidak bisa dilakukan secara sembarangan. Pabrikan kamera menegaskan bahwa memahami focal length berarti memahami karakter dasar sebuah lensa.
Dalam konteks fotografi modern, focal length juga memengaruhi:
-
kedalaman ruang (depth of field)
-
distorsi perspektif
-
hubungan jarak antarobjek dalam gambar
-
komposisi visual secara keseluruhan
Mengapa Focal Length Penting?
Pemilihan panjang fokus sangat memengaruhi hasil foto. Fotografer memilih focal length berdasarkan:
-
jarak subjek
-
kondisi lingkungan
-
gaya visual yang ingin diciptakan
-
kebutuhan framing
-
efek optik tertentu, seperti latar blur atau distorsi
Dengan kata lain, memahami focal length memberikan kendali penuh terhadap karakter foto. Tidak hanya untuk fotografer profesional, pemilik camera biasa pun akan mendapatkan hasil yang jauh lebih baik jika memahami konsep ini.
Jenis-Jenis Lensa Berdasarkan Focal Length
1. Wide-Angle Lens (di bawah 35mm)
Lensa wide menawarkan sudut pandang sangat luas, sehingga mampu menangkap area besar dalam satu frame. Inilah alasan mengapa lensa ini menjadi andalan untuk:
-
fotografi lanskap
-
arsitektur
-
ruangan sempit
-
travel photography
Selain sudut pandangnya yang luas, lensa wide juga identik dengan distorsi perspektif. Objek dekat terlihat jauh lebih besar, sementara objek jauh tampak makin kecil. Distorsi ini bisa digunakan untuk menghasilkan foto dramatis, namun bisa menjadi tantangan untuk foto potret atau objek simetris.
Contoh umum: 16mm, 24mm, 28mm.
2. Normal Lens (35mm–50mm)
Lensa normal memiliki sudut pandang yang paling mendekati penglihatan manusia. Karakter visualnya natural, tidak terlalu memperbesar maupun mempersempit sudut pandang. Itulah sebabnya lensa ini sering digunakan untuk:
-
street photography
-
foto sehari-hari
-
dokumentasi aktivitas
-
pemotretan natural dan candid
Pakar fotografi kerap menyebut bahwa lensa 50mm adalah “lensa serbaguna”, karena fleksibel di berbagai kondisi cahaya dan jarak subjek.
Contoh umum: 35mm, 40mm, 50mm.
3. Telephoto Lens (70mm ke atas)
Lensa telefoto mempersempit sudut pandang hingga subjek jauh tampak lebih dekat. Lensa ini populer pada:
-
fotografi potret
-
olahraga
-
satwa liar
-
panggung konser
-
pemotretan jarak jauh
Telefoto juga dikenal mampu menghasilkan latar belakang blur yang kuat berkat depth of field yang sempit. Ini membuat subjek tampak menonjol. Namun, lensa telefoto membutuhkan stabilisasi ekstra karena lebih rentan terhadap guncangan.
Contoh umum: 85mm, 135mm, 200mm, 300mm.
Bagaimana Memilih Focal Length yang Tepat?
Pemilihan focal length bergantung pada tujuan dan kondisi pemotretan. Berikut panduan ringkas:
Untuk Pemula
Mulailah dengan lensa 35mm atau 50mm. Keduanya fleksibel dan cocok untuk berbagai skenario.
Untuk Lanskap
Gunakan lensa wide-angle seperti 16mm atau 24mm agar area terlihat lebih luas.
Untuk Potret
Lensa telefoto pendek seperti 85mm sangat ideal karena menghasilkan latar blur yang lembut tanpa distorsi wajah.
Untuk Olahraga dan Wildlife
Gunakan telefoto panjang 200mm ke atas agar subjek jauh tetap terlihat jelas dan besar.
Menurut sejumlah fotografer profesional dalam forum resmi Sony Alpha, pemilihan lensa sering kali ditentukan oleh “cerita visual” yang ingin disampaikan. Semakin jelas tujuan fotografi, semakin mudah menentukan focal length yang pas.
Dampak Focal Length Terhadap Komposisi Visual
Focal length tidak hanya memengaruhi luas sudut pandang, tetapi juga:
-
kompresi ruang: telefoto membuat objek terlihat lebih dekat satu sama lain
-
distorsi perspektif: wide-angle membuat foreground lebih dominan
-
depth of field: lensa lebih panjang menghasilkan latar lebih blur
-
framing keseluruhan: menentukan kedekatan subjek dalam frame
Inilah alasan mengapa fotografer selalu membawa lebih dari satu lensa dalam sesi pemotretan profesional.
Kesimpulan
Memahami apa itu focal length memberi fotografer kontrol penuh atas hasil visual yang ingin diciptakan. Dari lanskap hingga potret, dari kamera pemula hingga sistem profesional, panjang fokus berperan besar dalam menentukan karakter gambar. Dengan memahami perbedaan antara wide-angle, normal, dan telefoto, fotografer dapat menentukan gaya visual yang lebih tepat sesuai kebutuhan.











