Beritaterkini – Cerita soal kreator TikTok yang mendadak punya penghasilan puluhan juta rupiah per bulan makin sering berseliweran di linimasa. Ada yang mengaku cukup bikin video 15–60 detik, lalu rekening langsung “gendut”, bahkan sampai bisa cicil rumah. Kedengarannya menggiurkan, apalagi buat generasi muda yang aktif di media sosial.
Namun, di balik kisah sukses itu, muncul juga pertanyaan besar: apakah TikTok benar-benar menghasilkan uang untuk semua orang, atau hanya segelintir kreator saja? Banyak akun dengan ratusan ribu followers nyatanya masih bingung cara memonetisasi konten mereka secara konsisten.
Artikel ini akan membahas secara faktual dan realistis soal potensi penghasilan dari TikTok. Mulai dari data monetisasi resmi, estimasi penghasilan kreator Indonesia, cara-cara yang legal dan aman untuk mendapatkan uang, hingga risiko penipuan yang sering menjebak pemula.
Apakah Benar TikTok Bisa Menghasilkan Uang?
Jawaban singkatnya: ya, TikTok memang bisa menghasilkan uang. Platform video pendek ini sudah menyediakan berbagai fitur monetisasi resmi yang dirancang untuk kreator dan pelaku bisnis.
Berdasarkan informasi dari Pusat Bantuan TikTok, kreator dapat memperoleh penghasilan melalui sejumlah program, seperti Creator Rewards Program, TikTok LIVE (gift dan subscription), TikTok Shop, hingga kolaborasi brand lewat TikTok Creator Marketplace. Artinya, klaim bahwa TikTok bisa menjadi sumber cuan bukanlah mitos.
Namun, yang sering disalahpahami adalah soal kecepatan dan besaran hasilnya. TikTok bukan mesin uang instan. Penghasilan sangat dipengaruhi oleh banyak faktor, mulai dari jumlah followers, tingkat engagement, niche konten, hingga konsistensi dan strategi kreator itu sendiri.
Berapa Penghasilan Kreator TikTok Indonesia? Ini Gambaran Realistisnya
Pertanyaan soal angka selalu jadi yang paling dicari. Secara umum, penghasilan kreator TikTok tidak datang dari satu sumber saja, melainkan gabungan beberapa fitur.
Estimasi dari Program Resmi TikTok
Melalui Creator Rewards Program, TikTok membayar kreator berdasarkan performa video berdurasi minimal satu menit. Rata-rata pembayaran berada di kisaran Rp75–Rp150 per 1.000 views. Artinya, video dengan 1 juta views berpotensi menghasilkan sekitar Rp750 ribu hingga Rp1,5 juta dari satu sumber ini saja.
Nominal tersebut memang terlihat kecil. Tapi perlu dicatat, Creator Rewards biasanya hanya menjadi pondasi awal, bukan sumber utama penghasilan.
Estimasi Penghasilan Berdasarkan Followers
Secara umum, berikut gambaran potensi penghasilan kreator TikTok di Indonesia per bulan:
-
1.000–10.000 followers: Rp20 ribu – Rp150 ribu (affiliate, live gift)
-
10.000–50.000 followers: Rp500 ribu – Rp2 juta (endorsement mikro, affiliate)
-
50.000–100.000 followers: Rp2 juta – Rp10 juta (brand deal, live, affiliate)
-
100.000–500.000 followers: Rp5 juta – Rp25 juta (endorsement rutin, marketplace)
-
1 juta followers ke atas: Rp25 juta – Rp100 juta lebih (brand besar, multi-platform)
Sejumlah laporan media nasional menyebutkan kreator dengan 1 juta followers dan engagement tinggi bisa meraih puluhan juta rupiah per bulan. Namun, angka tersebut umumnya berasal dari kombinasi berbagai sumber monetisasi, bukan hanya dari TikTok semata.
7 Cara Menghasilkan Uang dari TikTok yang Legal dan Umum Digunakan
1. Creator Rewards Program
Program resmi pengganti Creator Fund ini memberikan bayaran berdasarkan performa video. Cocok untuk kreator yang konsisten membuat konten orisinal berdurasi panjang.
2. TikTok Shop untuk Jual Produk
TikTok Shop memungkinkan kreator menjual produk langsung di dalam aplikasi. Integrasi antara video, live streaming, dan tombol beli membuat konversi penjualan relatif tinggi.
3. TikTok Affiliate
Bagi yang belum punya produk sendiri, affiliate jadi pilihan populer. Kreator mendapat komisi dari setiap penjualan produk orang lain melalui link afiliasi.
4. Gift dan Koin dari TikTok LIVE
Saat live streaming, penonton bisa mengirim gift yang dikonversi menjadi uang. Kreator dengan audiens loyal biasanya memperoleh penghasilan signifikan dari fitur ini.
5. Endorsement dan Paid Partnership
Brand membayar kreator untuk mempromosikan produk atau layanan. Tarif sangat bergantung pada followers, engagement, dan niche.
6. TikTok Creator Marketplace
Platform resmi yang mempertemukan brand dan kreator. Berdasarkan ketentuan yang pernah dirilis TikTok, ada syarat usia, followers, dan aktivitas akun untuk bisa bergabung.
7. UGC Creator (User Generated Content)
Menariknya, tidak perlu banyak followers. Kreator cukup membuat konten untuk brand tanpa harus memposting di akun pribadi. Fokus utamanya adalah kualitas video.
Syarat Monetisasi TikTok yang Perlu Diketahui
Setiap fitur memiliki ketentuan berbeda. Secara umum, TikTok mensyaratkan usia minimal 18 tahun, akun aktif, konten orisinal, serta kepatuhan terhadap pedoman komunitas. TikTok juga menegaskan bahwa kebijakan monetisasi dapat berubah sewaktu-waktu, sehingga kreator wajib rutin mengecek informasi resmi.
Jika Belum Memenuhi Syarat, Ini Alternatifnya
Belum punya banyak followers bukan berarti buntu. Affiliate, UGC Creator, dan endorsement mikro dari UMKM lokal sering jadi pintu masuk paling realistis. Banyak brand justru lebih tertarik pada akun kecil dengan engagement tinggi dan audiens yang spesifik.
Risiko dan Penipuan yang Perlu Diwaspadai
Seiring populernya TikTok sebagai ladang cuan, modus penipuan juga ikut bermunculan.
Beberapa media nasional dan kanal cek fakta pernah mengingatkan soal:
-
Pesan berantai yang mengatasnamakan TikTok dan menjanjikan hadiah uang
-
Live streaming palsu yang menjanjikan penggandaan gift
-
Aplikasi “nonton video dibayar” yang tidak terafiliasi resmi
-
Penipuan transaksi di TikTok Shop
TikTok sendiri menegaskan bahwa pengumuman resmi hanya disampaikan melalui aplikasi dan kanal resmi, bukan lewat pesan pribadi atau link mencurigakan.
Kesimpulan: Realistis Lebih Penting daripada Viral
Jadi, apakah TikTok menghasilkan uang? Jawabannya: ya, sangat mungkin. TikTok menyediakan ekosistem monetisasi yang cukup lengkap dan legal untuk kreator Indonesia.
Namun, kunci utamanya ada pada ekspektasi yang realistis. Penghasilan dari TikTok tidak datang dalam semalam. Dibutuhkan konsistensi, pemahaman algoritma, kualitas konten, serta strategi monetisasi yang tepat. Mereka yang sukses umumnya memperlakukan TikTok bukan sekadar hobi, melainkan media dan bisnis jangka panjang.











