Berita

Mencegah Arus Balik Demokrasi

Tainsiat 1 oktober 2019

Oleh : Aktivis Demokrasi/

Lsm Jarrak I Putu Suasta

Di tahun-tahun awal era Reformasi muncul optimisme tinggi bahwa Indonesia akan menjadi role model bagaimana memadukan secara harmonis demokrasi sebagai sistem pemerintahan, dengan beragam nilai-nilai agama dan tradisi budaya sebagai basis pranata sosial masyarakat. Kunci keberhasilan ini terletak pada adanya pemisahan tegas antara otoritas negara yang mesti ditaati seluruh warga negara dengan otoritas agama dan budaya yang hanya ditaati oleh para pemeluknya.

Di negara-negara yang masih berpegang erat pada konservatisme agama, pemisahan antara otoritas negara dan otoritas agama sangat kabur sehingga sistem demokrasi menjadi sangat sulit diterapkan. Di beberapa negara Timur Tengah dan Jajirah Arab, peraturan-peraturan berbasis agama dibakukan menjadi hukum positif yang mengatur seluruh warga bahkan beberapa memuatnya sebagai bagian dari konstitusi negara. Dalam bangunan negara seperti ini, para pemimpin agama dalam berbagai skala juga berperan sebagai pemimpin politik dan pemerintahan.

Indonesia sebagai negara dengan penduduk Islam terbesar di dunia yang telah sukses menerapkan sistem demokrasi diharapkan dapat menjadi sumber inspirasi bagi negara-negara yang masih berpegang erat pada konservatisme agama. Namun dalam beberapa tahun terakhir semakin terasa bahwa Indonesia justru lebih banyak menginpor nilai-nilai konservatisme agama. Idiologi yang menghendaki sistem pemerintahan khilafah dalam beberapa tahun terakhir mulai disuarakan di Indonesia padahal berbagai negara di Timur Tengah dan Jajirah Arab sendiri telah menolak sistem seperti ini dengan tegas.

Di tataran kehidupan sehari-hari dalam beberapa tahun terakhir kita menyaksikan promosi pemakaian simbol-simbol agama di ruang-ruang publik semakin gencar. Di beberapa daerah, norma-norma agama diupayakan menjadi hukum yang mengatur seluruh warga di daerah tersebut, bahkan di Aceh telah berlaku secara legal. Wacana pengembangan ekonomi syariah termasuk di daerah-daerah berpenduduk non-muslim seperti Bali telah memicu pro-kontra yang luas dan kini penduduk di sekitar Danau Toba tengah terbakar amarah karena diperhadapkan dengan wacana serupa.

Di bidang sosial-politik, pendekatan populis melalui agama semakin marak dilakukan baik dalam rangka mendapatkan basis dukungan massa maupun dalam memobilisasi penolakan massa terhadap lawan politik. Pilpres yang baru saja berlalu secara kasat mata mempertunjukkan penggunaan kredensial Islam sebagai senjata unggulan untuk mendapatkan dukungan masyarakat. Kedua pasangan calon berlomba-lomba menunjukkan diri sebagai sosok-sosok “paling Islami”. Maka masyarakat lebih banyak disodorkan citra-citra kesalehan daripada tawaran-tawaran program rasional dan realistis.
Puncak dari fenomena “arus balik” tersebut sekarang sedang berlangsung melalui upaya revisi KUHP yang menjadi jalan legal untuk memberlakukan berbagai praktek-praktek keterlibatan negara dalam urusan-urusan privat warganya sebagaimana berlaku di negara-negara konservatif. Salah satu pasal dalam RUU KUHP ini mencoba mengekang aktivitas perempuan, sebuah praktek yang kini sedang diperjuangkan untuk dihapuskan di Arab Saudi dan beberapa negara muslim lainnya. Pendekatan bias gender dan campur tangan negara terhadap urusan seksualitas warga yang sesungguhnya merupakan wilayah privat, juga menjadi bagian dari poin reformasi di beberapa negara Timur Tengah dan Jajijarah Arab yang selama beberapa abad berpegang pada konservatisme agama. Maka sangat disayangkan, pendekatan-pendekatan ini justru dicoba diterapkan di Indonesia di tengah upaya kita menyukseskan beberapa agenda demokrasi yang belum terwujud secara maksimal.

Merawat Pluralisme

Tantangan terbesar bagi Indonesia sekarang sebagai negara plural adalah mencegah idiologi berbasis agama tertentu menancapkan hegemoninya melalui pranata-pranata hukum nasional sebagaimana mulai terlihat dalam RUU KUHP ini. Idiologi berbasis agama memiliki kecenderungan menghapuskan batas antara wilayah agama dan wilayah negara. Idiologi berbasis agama cenderung mengganggap dirinya sebagai satu-satunya sumber kebenaran moral sehingga merasa berkewajiban memperjuangan doktrin-doktrtinnya menjadi hukum yang mengatur seluruh warga di sebuah negara. Kecenderungan seperti ini tentu akan menjadi bahaya besar bagi Indonesia yang terdiri dari beragam agama, suku dan budaya.

Praktek-praktek “memaksakan” kebenaran moral yang diyakini kelompok idiologi agama tertentu untuk dituruti oleh kelompok lain telah marak kita saksikan di negeri ini dalam beberapa tahun terakhir. Ormas-ormas berbasis agama dengan leluasa melangkahi wewenang negara melakukan pembredelan, penggeledahan, “sweeping” dan berbagai aksi massa lainnya dalam rangka menegakkan ajaran yang mereka yakini. Kelompok minoritas menjadi korban paling rentan terhadap praktek sewenang-wenang seperti ini dan dalam berbagai kejadian negara gagal bertindak tegas untuk memberi perlindungan.

Kita bersyukur masih banyak tokoh karismatis di Indonesia yang berkomitmen kuat menjaga nilai-nilai pluralisme sebagaimana diamanatkan dalam Pancasila dan UUD 1945. Keberadaan ormas-ormas moderat yang terus berjuang membela pluralisme di Indonesia juga pantas kita syukuri dan kita dukung sepenuh hati. Tapi lebih dari itu, bersama mereka kini saatnya kita menuntut dengan lebih lantang ketegasan negara untuk memberi pembatas yang jelas antara wewenang negara dan wewenang agama.

Dalam berbagai penolakan pendirian tempat ibadah di beberapa daerah, kehadiran negara praktis tak terlihat sama sekali. Demikian juga dengan penutupan tempat berjualan produk non-halal di Makassar baru-baru ini dan berbagai contoh lain yang menunjukkan kekuasaan massa pengusung panji-panji agama mayoritas seakan-akan berada di atas kekuasaan negara. Setelah menghadapi semua pengalaman buruk yang menghianati nilai-nilai Pancasila ini, kini kita diperhadapkan dengan RUU KUHP dengan berbagai pasal sarat muatan idiologi agama tertentu di dalamnya. Maka atas nama pluralisme dan demi tegaknya nilai-nilai Pancasila yang menjadi fondasi NKRI kita mesti menolak RUU ini disahkan menjadi hukum yang mengatur kehidupan seluruh warga di negara ini.

Penolakan terhadap RUU KUHP adalah satu langkah penting mencegah “arus balik” demokrasi Indonesia. Kegaduhan karena berbagai gelombang demonstrasi beberapa hari ini adalah harga yang mesti kita tanggung untuk perjuangan ini. Perjuangan dalam demokrasi memang seringkali menuntut ongkos mahal. Tetapi itu akan terbayar tuntas jika kita mampu meyakinkan pemerintah bahwa keberhasilan pembangunan tidak hanya diukur dari perbaikan infrastruktur, perbaikan ekonomi dan perbaikan layanan pemerintah, tetapi juga dari kenyamanan warga (terutama minoritas) dengan semua perbedaan agama, suku dan budaya yang mereka miliki.

*Putu Suasta, Aktivis Demokrasi

Related Articles

37 Comments

  1. Hello There. I found your blog using msn. This is an extremely well written article.

    I’ll make sure to bookmark it and come back to read more of your
    useful info. Thanks for the post. I’ll definitely
    comeback.

  2. Someone necessarily assist to make significantly articles I’d state.
    That is the first time I frequented your web page and so far?
    I surprised with the research you made to create this particular post extraordinary.
    Great activity!

  3. Wow, incredible weblog structure! How lengthy have you ever been blogging for?

    you made blogging look easy. The overall look of your
    web site is fantastic, as smartly as the content material!

  4. Thanks for some other informative website. Where else could I am getting
    that type of information written in such a perfect approach?
    I’ve a venture that I am just now working on, and I’ve been on the look out for
    such information.

  5. excellent put up, very informative. I’m wondering
    why the other experts of this sector do not notice this.

    You should proceed your writing. I’m sure, you’ve a great readers’ base already!

  6. Wonderful beat ! I would like to apprentice while you amend your site, how could i subscribe for a
    blog web site? The account helped me a acceptable deal.
    I had been a little bit acquainted of this your broadcast offered bright clear concept

  7. Heya i’m for the first time here. I found this board and I find It
    truly useful & it helped me out a lot. I’m hoping to provide something back and help others like you
    aided me.

  8. Hi, I do think this is a great site. I stumbledupon it 😉 I may return yet again since I book marked it.
    Money and freedom is the best way to change,
    may you be rich and continue to guide other people.

  9. My spouse and I absolutely love your blog and find many of
    your post’s to be precisely what I’m looking for.
    Do you offer guest writers to write content for you?
    I wouldn’t mind writing a post or elaborating on a few of the subjects you
    write with regards to here. Again, awesome weblog!

  10. That is really attention-grabbing, You’re a very professional blogger.
    I have joined your rss feed and look ahead to
    searching for extra of your excellent post. Also,
    I have shared your web site in my social networks

  11. Hello everybody, here every one is sharing these kinds of experience, therefore it’s good to read this blog, and I used to pay a quick
    visit this website everyday.

  12. Spot on with this write-up, I actually believe this website needs a great
    deal more attention. I’ll probably be returning to read through more, thanks for the info!

  13. After looking at a number of the blog articles on your website, I seriously appreciate your
    technique of writing a blog. I book marked it to my bookmark website list and will be checking back soon. Take a look
    at my web site too and let me know your opinion.

  14. Definitely believe that which you said. Your favorite justification appeared to be on the net the easiest thing to be aware of.
    I say to you, I certainly get irked while people consider worries that they plainly do not know
    about. You managed to hit the nail upon the top and also defined out the whole thing without having side effect , people
    could take a signal. Will likely be back to get more.
    Thanks

  15. What i do not realize is actually how you are not actually much more smartly-liked than you
    might be right now. You are so intelligent. You understand thus considerably in relation to this
    matter, made me individually believe it from a lot of varied angles.

    Its like men and women aren’t fascinated except it is one thing to accomplish with Girl
    gaga! Your individual stuffs great. Always
    maintain it up!

  16. Link exchange is nothing else however it is just
    placing the other person’s blog link on your page at suitable place and other person will also do similar for you.

  17. Please let me know if you’re looking for a writer for your blog.
    You have some really good articles and I feel
    I would be a good asset. If you ever want to take some of the load off, I’d love to
    write some content for your blog in exchange for a link back
    to mine. Please send me an e-mail if interested. Thank you!

  18. I have been surfing on-line more than 3 hours as of
    late, yet I by no means found any fascinating article like yours.
    It is pretty worth enough for me. Personally, if all
    web owners and bloggers made good content material as you did, the web can be much more helpful than ever before.

  19. Howdy! This post couldn’t be written any better! Reading through this post reminds me of my previous roommate!
    He always kept talking about this. I most certainly
    will send this information to him. Pretty sure he’s going to have a good read.
    Thanks for sharing!

  20. Somebody essentially lend a hand to make severely posts
    I would state. This is the very first time I frequented your web page and up to now?
    I amazed with the research you made to create this
    particular post amazing. Magnificent job!

  21. Hi my friend! I want to say that this article is awesome, great written and include approximately all important infos.
    I would like to look extra posts like this .

  22. I absolutely love your blog.. Pleasant colors & theme.

    Did you build this website yourself? Please reply back as I’m looking to create my own website and would like to
    learn where you got this from or what the theme is named.
    Appreciate it!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button
%d blogger menyukai ini: