Beritaterkini – Program Internet Rakyat (IRA) sedang menjadi sorotan publik karena digadang-gadang mampu mengubah lanskap layanan internet di Indonesia. Dengan biaya terjangkau dan teknologi canggih, inisiatif ini disebut sebagai langkah besar menuju pemerataan akses digital nasional. Banyak masyarakat mulai mempertanyakan: apa sebenarnya Internet Rakyat, bagaimana cara kerjanya, dan kenapa program ini dianggap penting?
Artikel ini mengurai seluruh penjelasan tersebut dengan bahasa yang lebih ringan namun tetap faktual, sehingga kamu bisa memahami latar belakang, teknologi, hingga tujuan strategis di balik lahirnya program pemerintah ini. Internet Rakyat bukan sekadar proyek baru—ia menjadi bagian penting dari peta jalan Indonesia Digital 2045 yang menargetkan konektivitas merata untuk seluruh warga.
Definisi dan Tujuan Program Internet Rakyat
Internet Rakyat (IRA) adalah program pemerintah yang menyediakan layanan internet cepat dengan harga sangat terjangkau. Kominfo menyampaikan bahwa program ini dirancang sebagai respons terhadap tingginya keluhan masyarakat mengenai biaya internet yang dinilai masih mahal, terutama di wilayah terpencil yang sulit dijangkau fiber optik.
Apa Itu Internet Rakyat?
Berdasarkan keterangan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Internet Rakyat hadir untuk menyediakan:
-
Akses internet berkecepatan tinggi
-
Harga langganan yang lebih murah
-
Jangkauan lebih luas, termasuk daerah rural
-
Teknologi modern yang memungkinkan distribusi internet tanpa infrastruktur kabel mahal
Program ini memanfaatkan pendekatan teknologi baru seperti 5G Fixed Wireless Access (FWA) dan Open RAN, yang mampu menghadirkan kualitas broadband setara fiber tanpa harus menarik kabel ke tiap rumah.
Tujuan Utama Program
Program ini memiliki empat tujuan besar:
1. Pemerataan Akses Internet
Pemerintah ingin menghilangkan kesenjangan digital antara kota besar dan wilayah pelosok. Semua warga harus memiliki kesempatan yang sama dalam mengakses internet yang memadai.
2. Mendukung Transformasi Digital Nasional
Internet yang stabil adalah tulang punggung pendidikan digital, layanan kesehatan online, produktivitas UMKM, hingga sistem pemerintahan berbasis teknologi.
3. Meningkatkan Daya Saing Masyarakat
Dengan internet cepat dan murah, pelajar dapat belajar online, pekerja bisa bekerja jarak jauh, dan UMKM bisa memperluas pasar melalui platform digital.
4. Menekan Biaya Komunikasi Rumah Tangga
Harga internet yang lebih rendah dianggap dapat mengurangi beban biaya rumah tangga dan mengalihkan dana ke kebutuhan lain.
Menurut laporan Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), masih banyak wilayah yang belum dijangkau kabel fiber karena biaya pembangunan yang sangat tinggi. Program IRA menjadi jawaban atas persoalan tersebut.
Latar Belakang Munculnya Program Internet Rakyat
Pemerintah tidak serta-merta meluncurkan program ini. Ada sejumlah faktor yang mendorong lahirnya Internet Rakyat.
Keluhan Masyarakat yang Konsisten
Survei nasional beberapa tahun terakhir menunjukkan ketidakpuasan publik terhadap harga internet yang dianggap tidak sebanding dengan kualitas layanan. Banyak pengguna membayar mahal untuk kecepatan rendah dan kuota terbatas.
Tantangan Infrastruktur Fiber
Pembangunan jaringan fiber optik di Indonesia terkendala biaya dan medan geografis, terutama di daerah kepulauan, dataran tinggi, atau lokasi terpencil.
Menurut data APJII, sebagian besar area non-komersial tidak tersentuh pembangunan fiber karena biaya per kilometer sangat besar. Di sinilah solusi internet nirkabel berperan.
Momentum Teknologi Baru
Kemajuan teknologi 5G Fixed Wireless Access dan Open RAN membuka peluang baru bagi pemerataan internet ke daerah yang selama ini sulit dijangkau infrastruktur konvensional.
Visi Indonesia Digital 2045
Program Internet Rakyat sejalan dengan target pemerintah untuk memastikan seluruh rumah tangga Indonesia memiliki akses broadband berkualitas pada 2045.
Dalam konferensi pers Kominfo, juru bicara kementerian menegaskan:
“Akses internet kini menjadi kebutuhan dasar masyarakat. Pemerintah berkewajiban menyediakan infrastruktur yang inklusif agar semua warga dapat menikmati manfaat ekonomi digital,” ujar perwakilan Kominfo dalam satu kesempatan resmi.
Teknologi di Balik Internet Rakyat
Salah satu aspek paling menarik dari Internet Rakyat adalah penggunaan teknologi yang tergolong mutakhir di dunia telekomunikasi.
5G Fixed Wireless Access (FWA)
Apa Itu FWA?
Fixed Wireless Access (FWA) adalah teknologi broadband yang mengirim sinyal internet secara nirkabel dari tower ke perangkat penerima di rumah pelanggan tanpa kabel fiber.
Keunggulan FWA
-
Instalasi cepat dan minim infrastruktur fisik
-
Biaya operasional lebih rendah
-
Jangkauan luas
-
Cocok untuk wilayah suburban dan rural
-
Bisa dipindahkan bila pelanggan berganti lokasi
Teknologi 5G membuat FWA bekerja jauh lebih cepat dan responsif dibanding generasi sebelumnya, sehingga penggunanya bisa menikmati streaming, gaming, dan video conference dengan stabil.
Penggunaan Frekuensi 1,4 GHz
Program Internet Rakyat beroperasi di spektrum 1,4 GHz yang memiliki karakteristik:
-
Penetrasi sinyal kuat ke dalam bangunan
-
Jangkauan luas
-
Stabil dalam kondisi cuaca beragam
-
Efisiensi energi lebih baik
Menurut International Telecommunication Union (ITU), pita frekuensi di bawah 2 GHz sangat ideal untuk layanan broadband terutama di wilayah rural.
Teknologi Open Radio Access Network (Open RAN)
Penjelasan Open RAN
Open RAN adalah arsitektur jaringan yang memungkinkan operator menggunakan perangkat keras dan lunak dari berbagai vendor. Berbeda dengan RAN konvensional yang mengharuskan satu vendor saja, Open RAN jauh lebih fleksibel dan murah.
Keuntungan Open RAN
Menurut O-RAN Alliance:
-
Mengurangi biaya investasi hingga 40%
-
Mengurangi biaya operasional hingga 30%
-
Menghindari ketergantungan vendor
-
Mempermudah upgrade teknologi
Indonesia Pecahkan Rekor Dunia dalam Teknologi Open RAN
Peluncuran Internet Rakyat menjadi sorotan internasional karena Indonesia tercatat sebagai negara pertama yang mengoperasikan jaringan komersial FWA berbasis Open RAN pada frekuensi 1,4 GHz.
Dalam siaran pers resmi NTT Docomo, inovasi ini disebut sebagai “tonggak penting dalam evolusi jaringan telekomunikasi global.” Pengakuan ini menunjukkan bahwa Indonesia tidak hanya mengejar ketertinggalan, tetapi juga memimpin adopsi teknologi baru.











