Beritaterkini – Penetapan biaya haji 2026 akhirnya resmi diputuskan pemerintah bersama DPR, memberikan kepastian bagi jutaan calon jemaah yang sudah menunggu lama giliran keberangkatan. Meski total angkanya terdengar besar, keputusan tahun ini justru menunjukkan adanya sedikit penurunan dibanding periode sebelumnya. Informasi ini menjadi krusial karena berkaitan langsung dengan proses pelunasan, penyusunan anggaran keluarga, dan kesiapan administrasi.
Kabar penetapan biaya tersebut juga membuat proses persiapan lebih terarah, terutama karena pemerintah telah membuka jadwal pelunasan tahap pertama sejak 24 November 2025 hingga 23 Desember 2025. Artinya, jemaah yang masuk kuota keberangkatan 2026 bisa mulai menata dokumen, menata keuangan, dan memastikan kelengkapan syarat lainnya.
Melalui Keputusan Menteri Haji dan Umrah No. 29 Tahun 2025, rincian biaya per embarkasi juga sudah diturunkan secara resmi. Setiap embarkasi memiliki besaran berbeda karena mempertimbangkan jarak, fasilitas, serta kebutuhan layanan jemaah. Berikut ulasan lengkapnya.
Total Biaya Haji 2026 Resmi Ditetapkan Pemerintah
Dalam kesepakatan antara Kementerian Agama (Kemenag) dan Komisi VIII DPR, total Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) 2026 ditetapkan sebesar Rp87.409.365,45. Angka ini terdiri dari dua komponen:
-
Bipih (Biaya Perjalanan Ibadah Haji) dibayar jemaah: Rp54.193.806,58
-
Nilai manfaat dari dana haji (subsidi BPKH): sekitar Rp33,21 juta
Menurut penjelasan Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH), nilai manfaat tersebut digunakan untuk menutup kebutuhan operasional yang tidak dibebankan kepada jemaah, seperti biaya konsumsi di Arab Saudi, layanan di Arafah–Muzdalifah–Mina (Armuzna), dan sebagian akomodasi.
Kemenag menegaskan bahwa alokasi komponen biaya disusun dengan mempertimbangkan standar layanan minimum yang wajib dipenuhi penyelenggara. Hal ini termasuk tiket pesawat, transportasi bus, layanan kesehatan, hingga pemondokan.
Pejabat Kemenag juga menyampaikan bahwa penetapan nilai Bipih dilakukan dengan pendekatan real cost. “Kami memastikan biaya yang dibayar jemaah sesuai kebutuhan riil, tanpa membebani, namun tetap menjaga kualitas layanan,” ujar salah satu pejabat Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah dalam keterangan resmi.
Daftar Biaya Haji 2026 per Embarkasi (Resmi)
Inilah bagian yang paling dicari calon jemaah: daftar lengkap Bipih menurut embarkasi keberangkatan 2026. Data berikut bersumber dari Keputusan Menteri Haji dan Umrah No. 29 Tahun 2025.
Embarkasi Wilayah Sumatra
-
Aceh — Rp45.109.422
-
Medan (Sumatra Utara) — Rp46.163.512
-
Batam — Rp54.125.422 (Riau, Kepulauan Riau, Kalimantan Barat, Jambi)
-
Padang — Rp47.869.922 (Sumatra Barat, Bengkulu)
-
Palembang — Rp54.206.922 (Sumatra Selatan, Bangka Belitung)
Embarkasi Jabodetabek & Jawa Barat
-
Jakarta–Pondok Gede, Jakarta–Bekasi, Cipondoh — Rp58.542.722
(DKI Jakarta, Banten, Lampung, sebagian wilayah Jawa Barat) -
Kertajati — Rp58.559.022
(Bandung, Cirebon, Garut, Tasikmalaya, hingga Majalengka)
Embarkasi Jawa Tengah & DIY
-
Solo — Rp53.233.422
-
Yogyakarta — Rp52.955.422
Embarkasi Jawa Timur, Bali, dan NTT
-
Surabaya — Rp60.645.422
→ menjadi embarkasi dengan biaya tertinggi di tahun 2026
Embarkasi Kalimantan
-
Balikpapan — Rp55.575.922
-
Banjarmasin — Rp55.538.922
Embarkasi Indonesia Timur
-
Makassar — Rp55.893.179
-
Lombok — Rp54.951.822
Mengapa Biaya Haji Berbeda di Setiap Embarkasi?
Perbedaan biaya antar-embarkasi bukanlah hal baru. Menurut Kemenag, sejumlah faktor teknis menentukan besaran Bipih, antara lain:
1. Jarak dan rute penerbangan
Semakin jauh rute menuju Arab Saudi, semakin besar biaya transportasi udara.
2. Biaya layanan di embarkasi
Setiap embarkasi memiliki standar fasilitas yang berbeda, termasuk terminal keberangkatan khusus, kapasitas layanan, dan operasional petugas.
3. Biaya logistik dan ground handling
Pengaturan bagasi, transportasi bus, serta logistik konsumsi masuk dalam perhitungan.
4. Perbedaan kebijakan daerah
Ada daerah yang menyediakan dukungan anggaran, ada juga yang sepenuhnya mengandalkan pusat.
Pejabat BPKH juga menegaskan bahwa “perbedaan biaya antar-embarkasi merupakan hal wajar dan selalu dihitung berdasarkan kebutuhan riil jemaah di lokasi masing-masing.”
Faktor Penyebab Biaya Haji Naik Turun
Walau tahun ini ada penurunan sekitar Rp2 juta dibanding 2025, tren jangka panjang tetap menunjukkan kenaikan biaya. Penyebabnya antara lain:
1. Kenaikan harga layanan di Arab Saudi
Biaya hotel, konsumsi, dan transportasi meningkat karena kebijakan penyesuaian harga.
2. Kurs dolar terhadap rupiah
Dengan kurs sekitar Rp16.500 per dolar AS, biaya yang dibayar ke vendor luar negeri otomatis naik.
3. Peningkatan standar layanan
Pemerintah terus menaikkan standar, terutama di sektor kesehatan dan akomodasi, agar jemaah lebih nyaman.
Kuota Haji 2026: Indonesia Dapat 221.000 Jemaah
Kemenag menetapkan kuota Indonesia untuk 2026 sebanyak 221.000 jemaah, terdiri dari:
-
203.320 jemaah reguler
-
17.680 jemaah haji khusus
-
Sisanya untuk petugas dan pembimbing haji
Semua jemaah ini akan diberangkatkan dalam 525 kloter di seluruh embarkasi.
Siapa Saja yang Bisa Melakukan Pelunasan?
Pelunasan tahap pertama berlaku untuk:
-
Jemaah reguler yang menunda keberangkatan sebelumnya
-
Jemaah masuk kuota 1447 H/2026 M
-
Jemaah lanjut usia (alokasi 5%)
Pelunasan dilakukan melalui bank penerima setoran, sesuai ketentuan Kemenag.
Menyiapkan Dana Haji: Opsi Aman bagi Calon Jemaah
Karena masa tunggu bisa mencapai belasan hingga puluhan tahun, banyak orang mulai menabung sejak dini. Bank syariah menyediakan tabungan haji khusus, dengan syarat sederhana:
-
Untuk dewasa: KTP & NPWP
-
Untuk anak: identitas orang tua + KK/akta lahir
Menabung lebih awal membantu calon jemaah mengantisipasi kenaikan biaya di tahun-tahun mendatang.
Kesimpulan
Penetapan daftar biaya haji 2026 per embarkasi memberikan kepastian bagi calon jemaah untuk mempersiapkan diri lebih matang. Dengan rincian resmi yang telah dipublikasikan oleh Kemenag, proses pelunasan hingga persiapan administratif kini bisa dilakukan lebih terarah. Pemerintah menegaskan bahwa seluruh biaya disusun secara realistis, dengan mempertimbangkan kualitas layanan serta kondisi ekonomi global.











