Berita

HADAPI CORONA ; SOCIAL DISTANCING DAN LOCKDOWN

LAMPUNG, BERITATERKINI.CO.ID |Dari beberapa pakar mendefinisikan ‘Social distancing’ adalah mengurangi jumlah aktivitas di luar rumah dan interaksi dengan orang lain, mengurangi kontak tatap muka langsung. Langkah ini termasuk menghindari pergi ke tempat-tempat yang ramai dikunjungi, bila tidak mempunyai kepentingan mendesak.

Bila seseorang dalam kondisi yang mengharuskannya berada di tempat umum, setidaknya perlu menjaga jarak sekitar 1,5 meter dari orang lain.

Lockdown artinya situasi yang melarang warga untuk masuk ke suatu tempat karena kondisi darurat. Lockdown juga bisa berarti negara yang menutup perbatasannya, agar tidak ada orang yang masuk atau keluar dari negaranya.

Ketika keadaan mengharuskan kita untuk melakukan Social Distancing dan LockDown, demi kebaikan kita, Kenapa tidak kita lakukan?

Disebutkan

من جلس في بيته في وقت وقوع الطاعون فله أجر الشهيد وإن لم يمت

Barangsiapa yang ber ‘Social distance’ dirumah nya saat wabah melanda, Maka ia akan meraih pahala syahid walaupun ia tidak meninggal oleh wabah tersebut.

عن عائشة أم المؤمنين رضي الله عنها قالت : سألتُ رسولَ اللهِ ﷺ عن الطاعونِ ، فأخبَرَني رسولُ اللهِ ﷺ: أنَّه كان عَذابًا يَبعَثُه اللهُ على مَن يَشاءُ، فجعَلَه رَحمةً للمُؤمِنينَ، فليس مِن رَجُلٍ يَقَعَ الطاعونُ فيَمكُثُ في بَيتِه صابرًا مُحتَسِبًا يَعلَمُ أنَّه لا يُصيبُه إلّا ما كَتَبَ اللهُ له إلّا كان له مِثلُ أجْرِ الشَّهيدِ.

Diriwayatkan dari Sayyidatuna Aisyah RA,.
Beliau berkata : “Aku bertanya kepada Rasulullah Saw perihal wabah, beliau menjabarkan padaku bahwasanya hal tersebut adalah merupakan adzab yang Allah swt kirim kan kepada siapapun yang ia kehendaki.

Maka jika wabah penyakit tersebut menimpa kepada kaum mu’minin, maka Allah jadikan rahmat untuk mereka..
Maka tidaklah seorangpun dari kaum mukminin yang ‘Social distancing’ di dalam rumah saat wabah merebak, kemudian bersabar dan yakin bahwa yang menurunkan dan wabah hanya Allah dzat yang maha kuasa, Maka ia akan mendapatkan pahala Syahid.”

إسناده صحيح على شرط البخاري • أخرجه البخاري (٣٤٧٤)، والنسائي في «السنن الكبرى» (٧٥٢٧)، وأحمد (٢٦١٣٩) واللفظ له.

Sanad hadist tersebut Sohih versi para perawi Imam Bukhari RA..
Hadist ini diriwayatkan oleh Beliau dalam kitab shohih beliau (hadist ke 3474)..
Imam Nasa’iy juga meriwayatkan dalam kitab beliau Assunan Alkubro hadist ke 7527..
Imam Ahmad juga dalam sunan nya (hadist ke 26.139)..

قال ابن حجر : “اقتضى منطوق الحديث أن من اتصف بالصفات المذكورة يحصل له أجر الشهيد وإن لم يمت ”
[فتح الباري (194/10)]

Imam Ibnu Hajar mengatakan : “Naskah hadist diatas menyimpulkan, bahwa siapapun yang bersifatkan seperti yang disampaikan oleh Rasulullah Saw, bisa mendapatkan pahala syahid walaupun ia tidak meninggal oleh suatu wabah penyakit.”

[Fathul Bariy 194/10]

.أخبرنا أبو الحسن السرخسي أنا زاهر بن أحمد أخبرنا أبو إسحاق الهاشمي أنا أبو مصعب عن مالك عن ابن شهاب عن عبد الله بن عامر بن ربيعة أن عمر بن الخطاب رضي الله عنه خرج إلى الشام فلما جاء سرغ بلغه أن الوباء قد وقع بالشام فأخبره عبد الرحمن بن عوف أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال : ” إذا سمعتم به بأرض فلا تقدموا عليه وإذا وقع بأرض وأنتم بها فلا تخرجوا فرارا منه ” فرجع عمر من سرغ

Disebutkan bahwa; telah menceritakan kepada kami Ishaq ibnu Isa, telah menceritakan kepada kami Malik dan Abdur Razzaq, telah menceritakan kepada kami Ma’mar, keduanya meriwayatkan hadis berikut dari Az-Zuhri, dari Abdul Hamid ibnu Abdur Rahman ibnu Zaid ibnul Khattab, dari Abdullah ibnul Haris ibnu Naufal, dari Abdullah ibnu Abbas, bahwa Khalifah Umar ibnul Khattab berangkat menuju negeri Syam. Ketika ia sampai di Sarg, para pemimpin pasukan yang terdiri atas Abu Ubaidah ibnul Jarrah dan teman-temannya datang menjumpainya.

Lalu mereka memberitahukan kepadanya bahwa wabah penyakit yang mematikan sedang melanda negeri Syam. Maka Khalifah Umar ibnul Khattab menuturkan hadis mengenai hal ini. Abdur Rahman ibnu Auf —yang tadinya tidak ada di tempat karena mempunyai suatu keperluan— datang, lalu ia berkata memberikan kesaksiannya, bahwa sesungguhnya ia mempunyai suatu pengetahuan tentang masalah ini. Ia pernah mendengar Rasulullah Saw. bersabda; Apabila wabah berada di suatu tempat, sedangkan kalian berada di dalamnya, maka janganlah kalian keluar untuk menghindarinya. Dan apabila kalian mendengar suatu wabah sedang melanda suatu daerah, maka janganlah kalian mendatanginya. Akhirnya Khalifah Umar mengucapkan hamdalah (memuji kepada Allah atas kesaksian tersebut), lalu ia kembali.

Imam Bukhari dan Imam Muslim mengetengahkannya di dalam kitab shahihnya masing-masing melalui hadis Az-Zuhri dengan lafaz sama, sebagiannya melalui jalur yang lain.

Wallahu A’lam Bishshawab.

SEMOGA KITA tetap menjaga diri kita dan keluarga kita dari wabah dan hal-hal yang bisa membahayakan kita sekeluarga.

Dan bersabarlah dengan SHOLAT dan perbanyak berDOA agar segera Allāh angkat wabah ini. /beritaterkini

Pada Senin, 30 Maret 2020

Editor ; Seno

Related Articles

4 Comments

  1. Somebody necessarily help to make severely articles I might state.
    This is the very first time I frequented your web page and up to now?
    I amazed with the research you made to create this
    particular put up incredible. Wonderful task!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button
%d blogger menyukai ini: