Beritaterkini – Siapa yang tidak pernah tergoda menikmati pizza, burger, atau dessert favorit meski sedang diet ketat? Konsep cheating day hadir sebagai solusi bagi mereka yang ingin tetap disiplin dalam pola makan tanpa mengorbankan kesenangan kuliner sesekali.
Meskipun terdengar menyenangkan, muncul pertanyaan besar: apakah cheating day benar-benar diperlukan, atau justru bisa menghambat hasil diet? Untuk memahami hal ini, penting mengetahui definisi, manfaat, serta cara menjalankannya dengan bijak.
Dalam dunia diet modern, banyak pakar gizi menekankan bahwa fleksibilitas adalah kunci agar diet terasa realistis dan berkelanjutan. Cheating day bisa menjadi salah satu strategi untuk mencapai tujuan tersebut tanpa menimbulkan stres berlebihan.
Apa Itu Cheating Day?
Cheating day adalah hari khusus ketika seseorang memberikan kelonggaran dari aturan diet yang biasanya diterapkan. Berbeda dengan cheat meal yang hanya berlaku satu kali makan, cheating day berlangsung sepanjang hari.
Tujuan utama dari cheating day bukan sekadar “balas dendam” makan, melainkan memberikan ruang fleksibilitas agar diet terasa lebih manusiawi. Hal ini juga bisa membantu mengatur hormon lapar, seperti leptin dan ghrelin, yang memengaruhi nafsu makan dan metabolisme tubuh, menurut penelitian dalam jurnal Nutrition & Metabolism.
Manfaat Cheating Day
Jika dilakukan dengan perencanaan dan kontrol yang tepat, cheating day bisa membawa beberapa keuntungan nyata:
Menjaga Motivasi
Diet ketat sering kali membuat seseorang cepat jenuh. Dengan adanya satu hari fleksibel, proses diet terasa lebih menyenangkan dan tidak membosankan.
Mengisi Ulang Energi
Bagi mereka yang aktif berolahraga, konsumsi kalori ekstra secara strategis dapat membantu memulihkan energi dan mendukung performa fisik.
Menstabilkan Metabolisme
Diet yang terlalu ketat dalam jangka panjang dapat menurunkan metabolisme. Cheating day bisa membantu merangsang kembali metabolisme agar tetap optimal.
Membangun Hubungan Sehat dengan Makanan
Dengan fleksibilitas, diet tidak terasa seperti hukuman, melainkan pilihan yang seimbang dan berkelanjutan.
Kapan Waktu yang Tepat untuk Cheating Day?
Beberapa panduan bisa diterapkan untuk menentukan timing yang tepat:
-
Setelah ada progres nyata, misalnya konsistensi diet 3–4 minggu.
-
Saat merasa jenuh atau mengalami burnout, untuk menyegarkan mental.
-
Sebagai reward setelah mencapai target tertentu.
-
Pada hari aktivitas fisik tinggi, agar kalori ekstra lebih efektif diserap tubuh.
Ahli gizi dari Perhimpunan Ahli Gizi Indonesia menekankan bahwa pemilihan waktu ini harus disesuaikan dengan tujuan diet masing-masing individu agar manfaatnya maksimal.
Cara Menjalankan Cheating Day dengan Bijak
Agar tidak kebablasan, beberapa strategi bisa diterapkan:
-
Batasi frekuensi, umumnya 1 kali per minggu cukup.
-
Rencanakan makanan, jangan isi seluruh hari dengan makan bebas tanpa kontrol.
-
Nikmati makanan favorit dengan porsi wajar, hindari kekenyangan ekstrem.
-
Pilih hari aktif, misalnya saat olahraga.
-
Terapkan mindful eating: kunyah perlahan dan dengarkan sinyal kenyang tubuh.
Risiko yang Perlu Diwaspadai
Cheating day tetap memiliki risiko bila tidak dikontrol:
-
Makan berlebihan, sehingga defisit kalori hilang.
-
Rasa bersalah, muncul dari mindset “curang”.
-
Gangguan pencernaan, terutama jika mengonsumsi gula dan lemak tinggi.
-
Tidak cocok untuk semua diet, seperti keto yang sangat rendah karbohidrat.
Tips Aman dan Realistis
-
Pilih makanan favorit, bukan sekadar yang tersedia.
-
Tetap aktif bergerak, seperti jalan kaki, stretching, atau olahraga ringan.
-
Catat pola makan untuk evaluasi dan kontrol.
-
Pertimbangkan mengganti istilah “cheat day” menjadi “treat day” atau “hari fleksibel” agar lebih positif.
Kesimpulan
Cheating day bukanlah keharusan, tetapi bisa menjadi strategi efektif untuk menjaga motivasi, keseimbangan mental, dan keberlanjutan diet. Kunci suksesnya terletak pada kontrol, perencanaan, dan kesadaran diri. Jika dijalankan dengan bijak, cheating day justru membuat diet terasa lebih realistis, menyenangkan, dan tetap mendukung hasil jangka panjang.











