Beritaterkini – Demam Berdarah Dengue (DBD) masih menjadi salah satu penyakit yang kerap menimbulkan kekhawatiran serius, terutama saat jumlah trombosit penderita mulai turun drastis. Kondisi ini tidak hanya membuat pasien lemas, tetapi juga meningkatkan risiko perdarahan yang bisa berujung komplikasi berbahaya bila tidak ditangani dengan tepat.
Trombosit sendiri memiliki peran vital dalam proses pembekuan darah. Ketika virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti menyerang tubuh, produksi trombosit di sumsum tulang bisa terganggu. Akibatnya, jumlah trombosit menurun tajam, terutama saat pasien memasuki fase kritis DBD.
Kabar baiknya, ada beberapa cara cepat mengembalikan trombosit akibat DBD yang bisa dilakukan, baik secara alami di rumah dengan pengawasan medis maupun melalui penanganan langsung di fasilitas kesehatan. Kombinasi nutrisi tepat, istirahat cukup, serta pemantauan dokter menjadi kunci utama pemulihan.
Apa yang Terjadi Saat Trombosit Turun Akibat DBD?
DBD disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk. Setelah masa inkubasi, pasien biasanya mengalami demam tinggi mendadak, nyeri otot, sakit kepala, hingga mual. Pada fase ini, penurunan trombosit mulai terjadi dan bisa terus berlanjut hingga beberapa hari berikutnya.
Menurut Kementerian Kesehatan RI, fase kritis DBD umumnya terjadi pada hari ke-3 hingga ke-7 sejak demam muncul. Di fase inilah jumlah trombosit bisa berada di titik terendah dan pasien harus dipantau secara ketat untuk mencegah perdarahan maupun syok dengue.
Kapan Waktu Terbaik Meningkatkan Trombosit?
Waktu terbaik untuk mulai meningkatkan trombosit adalah sejak gejala awal DBD terdeteksi. Langkah cepat sejak dini dapat membantu tubuh pulih lebih optimal dan menurunkan risiko komplikasi. Meski sebagian pasien bisa menjalani perawatan di rumah, pemantauan tenaga medis tetap sangat disarankan.
Dokter biasanya akan mengevaluasi kondisi pasien berdasarkan hasil pemeriksaan darah harian, terutama jumlah trombosit dan hematokrit. Jika kondisinya stabil, perawatan rumahan bisa dilakukan dengan disiplin tinggi.
5 Cara Cepat Mengembalikan Trombosit Akibat DBD
1. Konsumsi Makanan Kaya Nutrisi Penting
Asupan nutrisi menjadi fondasi utama dalam proses pemulihan trombosit. Dilansir dari Healthline, beberapa zat gizi berperan besar dalam pembentukan sel darah, termasuk trombosit.
Vitamin B12
Vitamin ini membantu produksi sel darah di sumsum tulang. Sumber alaminya antara lain:
-
Ikan salmon
-
Tuna
-
Telur
-
Susu dan produk olahannya
Vitamin C
Vitamin C berperan meningkatkan daya tahan tubuh sekaligus membantu penyerapan zat besi. Buah dan sayuran yang kaya vitamin C meliputi:
-
Jeruk
-
Jambu biji
-
Brokoli
-
Paprika
Folat dan Zat Besi
Folat membantu regenerasi sel darah, sedangkan zat besi mendukung pembentukan sel darah baru. Keduanya bisa diperoleh dari:
-
Bayam
-
Asparagus
-
Kacang-kacangan
-
Daging merah
-
Hati
-
Lentil
Pola makan seimbang dengan nutrisi tersebut dapat membantu tubuh meningkatkan trombosit secara bertahap dan alami.
2. Minum Jus Jambu Biji dan Ekstrak Daun Pepaya
Jus jambu biji sudah lama dikenal sebagai minuman pendamping pemulihan DBD. Kandungan vitamin C dan antioksidannya dipercaya membantu merangsang pembentukan trombosit.
Sementara itu, ekstrak daun pepaya juga sering digunakan. Beberapa penelitian menunjukkan senyawa aktif seperti papain dalam daun pepaya dapat membantu meningkatkan produksi trombosit di sumsum tulang. Meski tergolong alami, dokter tetap menyarankan agar konsumsi daun pepaya dilakukan dengan bijak dan tidak berlebihan.
3. Cukup Istirahat dan Hindari Aktivitas Berat
Tubuh yang terinfeksi virus dengue membutuhkan energi besar untuk pulih. Istirahat cukup memberi kesempatan bagi tubuh untuk memperbaiki jaringan dan memproduksi sel darah baru.
Aktivitas fisik berat sebaiknya dihindari selama masa pemulihan karena dapat memperparah kelelahan dan memperlambat regenerasi trombosit. Tidur berkualitas dan mengurangi stres menjadi langkah sederhana namun krusial.
4. Hindari Alkohol dan Obat Tertentu
Alkohol diketahui dapat menghambat produksi trombosit di sumsum tulang. Selain itu, beberapa obat seperti aspirin dan ibuprofen dapat meningkatkan risiko perdarahan pada pasien DBD.
Ikatan Dokter Indonesia (IDI) mengingatkan agar pasien DBD hanya mengonsumsi obat sesuai anjuran dokter, umumnya parasetamol untuk meredakan demam. Menghindari zat-zat yang mengganggu pembekuan darah akan membantu proses pemulihan berjalan lebih aman.
5. Konsultasi dan Pemantauan Medis Teratur
Jika jumlah trombosit tidak kunjung meningkat atau justru terus menurun, konsultasi medis menjadi langkah wajib. Dokter dapat memberikan terapi tambahan hingga transfusi trombosit bila diperlukan.
Secara umum, jumlah trombosit normal berada di atas 150.000 per mikroliter darah. Bila angkanya jauh di bawah batas tersebut dan disertai gejala perdarahan, pasien harus segera dirawat di fasilitas kesehatan untuk mencegah komplikasi serius.
Pentingnya Pencegahan DBD Sejak Dini
Selain fokus pada pengobatan, pencegahan DBD juga tidak kalah penting. Pemberantasan sarang nyamuk, menjaga kebersihan lingkungan, serta menerapkan 3M Plus menjadi langkah efektif untuk menekan penyebaran virus dengue, terutama saat musim hujan.
Kementerian Kesehatan RI secara rutin mengingatkan masyarakat agar waspada terhadap DBD dan segera memeriksakan diri jika mengalami demam tinggi mendadak.
Kesimpulan
Cara cepat mengembalikan trombosit akibat DBD tidak hanya bergantung pada obat-obatan, tetapi juga kombinasi nutrisi seimbang, istirahat cukup, gaya hidup sehat, dan pemantauan medis yang konsisten. Dengan penanganan yang tepat sejak dini, risiko komplikasi dapat ditekan dan proses pemulihan berlangsung lebih optimal.
Disiplin menjalankan langkah-langkah di atas menjadi kunci agar pasien DBD bisa kembali pulih dengan aman dan sehat.











