Beritaterkini – Kebakaran Pasar Induk Kramat Jati kembali menjadi sorotan publik. Insiden yang terjadi di salah satu pusat distribusi pangan terbesar di Jakarta ini langsung mendapat perhatian serius dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta. Selain menimbulkan kepanikan, peristiwa ini memunculkan kekhawatiran soal keamanan pasar tradisional yang selama ini menjadi urat nadi pasokan kebutuhan pokok warga.
Pemprov Jakarta bergerak cepat dengan membentuk tim investigasi khusus. Langkah ini bukan hanya untuk mengetahui penyebab pasti kebakaran, tetapi juga sebagai upaya pencegahan agar kejadian serupa tidak kembali terulang di masa depan. Apalagi, Pasar Induk Kramat Jati punya peran strategis dalam menjaga stabilitas pangan ibu kota.
Lalu, apa saja fakta terbaru terkait kebakaran Pasar Kramat Jati? Bagaimana proses investigasi berjalan, dan langkah apa yang disiapkan Pemprov Jakarta untuk melindungi pedagang serta pasokan pangan? Berikut ulasan lengkapnya.
Pemprov Jakarta Bentuk Tim Investigasi Kebakaran Pasar Induk Kramat Jati
Pemerintah Provinsi Jakarta memastikan akan membentuk tim investigasi untuk menelusuri penyebab pasti kebakaran Pasar Induk Kramat Jati yang berlokasi di Jakarta Timur. Instruksi ini langsung datang dari Gubernur Jakarta, Pramono Anung, sesaat setelah kejadian.
Tim investigasi tersebut akan melibatkan berbagai dinas teknis terkait, termasuk unsur keselamatan bangunan dan pengelolaan pasar. Tujuannya jelas, yakni memastikan penyebab kebakaran terungkap secara objektif dan komprehensif.
Staf Khusus Gubernur Jakarta Bidang Komunikasi Sosial, Cyril Raoul Hakim, menegaskan bahwa langkah ini merupakan bagian dari komitmen Pemprov Jakarta dalam meningkatkan keamanan fasilitas publik.
“Pemprov DKI Jakarta akan segera membentuk tim investigasi bersama dinas terkait guna menyelidiki penyebab pasti kebakaran dan mencegah kejadian serupa di masa depan,” ujar Cyril saat dikonfirmasi, Senin (15/12/2025).
Dugaan Awal Penyebab Kebakaran
Api Diduga Berasal dari Area Los Buah
Berdasarkan informasi awal di lapangan, kebakaran Pasar Kramat Jati diduga bermula dari area los buah. Area ini diketahui banyak menggunakan material semi permanen yang mudah terbakar, sehingga api dengan cepat merambat ke bagian lain.
Sejumlah saksi mata juga melaporkan adanya dua kali suara ledakan sebelum api membesar. Ledakan tersebut sempat memicu kepanikan pedagang dan warga sekitar yang masih beraktivitas di pasar.
Tidak Ada Laporan Korban Jiwa
Meski kebakaran sempat berkobar cukup hebat, Pemprov Jakarta memastikan tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. Hal tersebut disampaikan langsung oleh Cyril Raoul Hakim.
“Meski api sempat berkobar hebat, hingga saat ini belum ada laporan korban jiwa,” katanya.
Informasi ini sekaligus menjadi kabar lega bagi para pedagang dan masyarakat, mengingat aktivitas pasar biasanya berlangsung hampir 24 jam.
Upaya Pemadaman oleh Dinas Gulkarmat Jakarta
Kerahkan 16 Unit Damkar dan 80 Personel
Dalam proses pemadaman, Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta bergerak cepat dengan mengerahkan 16 unit mobil pemadam kebakaran. Sebanyak 80 personel diterjunkan langsung ke lokasi untuk mengendalikan api.
Selain itu, aparat kepolisian juga turut membantu pengamanan area serta pengaturan lalu lintas di sekitar Pasar Induk Kramat Jati. Langkah ini dilakukan untuk memastikan proses pemadaman berjalan lancar dan tidak mengganggu aktivitas masyarakat secara lebih luas.
Prioritas Lindungi Area Vital Pasar
Petugas pemadam memprioritaskan upaya pencegahan agar api tidak menyebar ke area pasar lainnya. Hal ini penting karena Pasar Kramat Jati merupakan pusat distribusi pangan vital bagi Jakarta dan wilayah sekitarnya.
Menurut pihak Pemprov Jakarta, perlindungan area pasar yang belum terdampak menjadi fokus utama agar distribusi pangan tetap berjalan dan dampak ekonomi bisa ditekan seminimal mungkin.
Dampak Kebakaran terhadap Pedagang dan Distribusi Pangan
Aktivitas Pasar Sempat Terganggu
Kebakaran Pasar Kramat Jati tentu berdampak pada aktivitas jual beli, khususnya di area yang terdampak langsung. Sejumlah pedagang terpaksa menghentikan kegiatan sementara demi keselamatan.
Namun, Pemprov Jakarta memastikan akan menyiapkan langkah-langkah lanjutan, termasuk opsi relokasi sementara bagi pedagang terdampak, agar roda ekonomi tetap bergerak.
Stabilitas Pangan Jadi Perhatian Utama
Sebagai pasar induk, Kramat Jati berperan besar dalam menjaga pasokan buah dan sayur untuk Jakarta. Oleh karena itu, Pemprov Jakarta menegaskan bahwa stabilitas distribusi pangan menjadi salah satu prioritas utama pascakebakaran.
Pemerintah daerah juga akan berkoordinasi dengan pengelola pasar dan distributor untuk memastikan pasokan tetap aman dan harga tidak melonjak.
Imbauan Resmi Pemprov Jakarta kepada Masyarakat
Pemprov Jakarta mengimbau pedagang dan masyarakat agar tetap tenang serta mematuhi seluruh arahan petugas di lapangan. Warga juga diminta untuk sementara menghindari area kebakaran demi keselamatan bersama.
Informasi lanjutan terkait penanganan pascakebakaran dan hasil investigasi akan disampaikan secara berkala melalui saluran resmi Pemprov Jakarta. Pemerintah menegaskan tidak akan menutup-nutupi hasil penyelidikan demi transparansi publik.
Evaluasi Keamanan Pasar Jadi Agenda Jangka Panjang
Investigasi untuk Pencegahan, Bukan Sekadar Formalitas
Pembentukan tim investigasi ini tidak hanya bertujuan mencari penyebab kebakaran Pasar Kramat Jati, tetapi juga menjadi pintu masuk evaluasi menyeluruh terhadap sistem keamanan pasar tradisional di Jakarta.
Penggunaan material bangunan, instalasi listrik, hingga sistem proteksi kebakaran akan menjadi fokus evaluasi. Pemprov Jakarta menilai langkah pencegahan jauh lebih penting dibandingkan penanganan setelah kejadian.
Komitmen Tingkatkan Keselamatan Fasilitas Publik
Melalui investigasi ini, Pemprov Jakarta berharap dapat merumuskan kebijakan yang lebih ketat dan terukur terkait keselamatan pasar. Dengan begitu, kejadian serupa bisa dicegah, dan rasa aman pedagang maupun masyarakat dapat terjaga.
Kesimpulan
Kebakaran Pasar Kramat Jati menjadi pengingat pentingnya sistem keamanan yang memadai di fasilitas publik strategis. Respons cepat Pemprov Jakarta dengan membentuk tim investigasi menunjukkan keseriusan pemerintah dalam menangani masalah ini secara menyeluruh.
Ke depan, hasil investigasi diharapkan tidak hanya menjawab penyebab kebakaran, tetapi juga melahirkan solusi konkret untuk meningkatkan keselamatan pasar tradisional di Jakarta. Dengan langkah yang tepat, kepercayaan pedagang dan masyarakat pun bisa terus terjaga.











