Local Pride Spot Genap Dua Tahun: Penjualan Tembus Rp2,8 Miliar, UMKM Makin Percaya Diri

Maman S

Local Pride Spot (LOPs), program pemberdayaan UMKM bentukan PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo, resmi menapaki usia dua tahun dengan catatan pertumbuhan yang makin solid. Sejak pertama kali meluncur pada 2024, platform kurasi dan pemasaran ini menunjukkan progres signifikan—baik dari sisi omzet, jumlah UMKM binaan, sampai kehadiran produk lokal di panggung internasional.

Dalam dua tahun terakhir, LOPs berhasil mencatat total penjualan mencapai Rp2,813 miliar, sekaligus membuka jalan bagi ratusan pelaku usaha kecil untuk berjumpa langsung dengan pasar yang lebih luas. Pertumbuhan ini makin menegaskan satu hal: UMKM bisa melaju cepat jika mendapat ruang dan pendampingan yang tepat.

Di sisi lain, capaian LOPs juga mencerminkan besarnya minat publik terhadap produk lokal yang dikemas lebih profesional. Melalui ruang pamer, pendampingan, dan kurasi yang kuat, Pelindo berharap program ini bisa jadi ekosistem yang terus tumbuh dan berdampak jangka panjang bagi UMKM di berbagai daerah.

Perkembangan Pesat di Usia Dua Tahun

Direktur SDM & Umum Pelindo, Dwi Fatan Lilyana, menyampaikan bahwa keberhasilan LOPs bukan hanya soal angka penjualan, tetapi juga bukti meningkatnya kepercayaan UMKM terhadap pola pembinaan yang dibangun perusahaan.

“Pertumbuhan ini menunjukkan kepercayaan UMK terhadap model pembinaan Pelindo, sekaligus membuktikan Local Pride Spot mampu memberi dampak nyata bagi peningkatan kapasitas dan pasar mereka,” jelasnya saat perayaan dua tahun Local Pride Spot di Pelindo Tower.

Sejak beroperasi pada 2024, jumlah UMKM yang terlibat di LOPs bertambah dari 97 pelaku usaha di tahun pertama menjadi 140 UMKM hingga November 2025. Mereka tersebar di dua titik utama: Pelindo Tower dan Tanjung Priok, yang kini menjadi ruang pamer sekaligus pusat edukasi bagi pelaku usaha kecil.

Penjualan UMKM Terus Tumbuh

Dari sisi bisnis, tren pertumbuhan LOPs terlihat cukup stabil.
Pada 2024, penjualan ritel UMKM tercatat sebesar Rp1,003 miliar.

Tahun berikutnya, sampai November 2025, performanya bahkan naik lebih tinggi:

  • Rp1,244 miliar melalui Local Pride Spot di Pelindo Tower

  • Rp566 juta di LPS Tanjung Priok

Angka tersebut belum termasuk transaksi yang tercipta dari keikutsertaan UMKM binaan dalam berbagai pameran besar, baik nasional maupun internasional.

Menurut Pelindo, akses pasar memang menjadi fokus utama pembinaan. Karena itu, UMKM LOPs rutin difasilitasi untuk mengikuti pameran bergengsi seperti INACRAFT, Tokyo Gift Show, China Expo, Who’s Next Paris, hingga Première Classe Paris.

Capaian di Trade Expo Indonesia

Salah satu langkah besar datang dari gelaran Trade Expo Indonesia (TEI) 2025.
Dalam acara tersebut, UMKM Local Pride Spot berhasil mencatat:

  • Penjualan langsung: Rp610,7 juta

  • Business matching: Rp12,4 miliar

Capaian ini membuka peluang ekspor yang lebih luas untuk berbagai produk unggulan, terutama kategori fesyen, kerajinan tangan, dan makanan olahan.

Seorang perwakilan Kementerian Perdagangan—melalui rilis resmi TEI—menyebutkan bahwa peningkatan partisipasi UMKM binaan BUMN di pameran internasional menjadi bukti kesiapan mereka memasuki pasar global. Pernyataan ini sejalan dengan visi Pelindo untuk memperkuat daya saing UMKM bangsa.

Pendampingan Lengkap untuk UMKM

Selain mendorong penjualan, Pelindo juga memastikan peningkatan kapasitas tetap menjadi prioritas.
Melalui Local Pride Spot, UMKM mendapatkan pembinaan menyeluruh, mulai dari:

  • Pelatihan Bahasa Inggris

  • Digital marketing

  • Pengembangan produk

  • Brand & packaging

  • Pelatihan ekspor

“Tujuan kami agar UMK punya kesiapan komprehensif menghadapi pasar global, dari kualitas produk sampai kemampuan promosi,” ujar Dwi.

Pendekatan ini sekaligus memastikan produk lokal tidak hanya bersaing dari sisi kreativitas, tetapi juga dari standar mutu dan kemasan yang sesuai kebutuhan pasar internasional.

Perluasan Jaringan dan Infrastruktur Penunjang

Untuk memperkuat ekosistem penjualan, Pelindo memperluas jaringan dengan menambah infrastruktur penunjang. Beberapa di antaranya berupa:

  • Pemasangan vending machine UMKM di Toba Ajibata dan Labuan Bajo

  • Rencana pembukaan toko baru di Labuan Bajo

  • Pengembangan outlet tambahan di Pelabuhan Benoa

Langkah ini diharapkan dapat menambah titik interaksi produk lokal dengan wisatawan dan konsumen baru, terutama di lokasi-lokasi pariwisata yang sedang berkembang.

Bazar UMKM Meriahkan Perayaan Dua Tahun

Peringatan dua tahun Local Pride Spot berlangsung meriah melalui gelaran bazar UMKM yang digelar pada 8–12 Desember 2025. Acara ini terselenggara berkat kerja sama Pelindo dengan Dinas PPKUKM Jakarta Utara serta dukungan Pemerintah Kota Jakarta Utara.

Sebanyak 30 kelompok UMKM ikut meramaikan acara, menghadirkan beragam produk dari tiga kategori utama:

  • Kuliner dan makanan olahan

  • Fesyen

  • Kerajinan tangan

Menurut Dwi Fatan Lilyana, kolaborasi antara pemerintah, BUMN, swasta, dan komunitas UMKM merupakan pilar penting dalam membangun UMKM yang lebih siap bersaing secara global.

Ia berharap Local Pride Spot bisa terus berkembang sebagai ruang inklusif—tempat UMKM bisa tumbuh, belajar, dan menemukan pasar baru dengan lebih mudah.

Also Read