Mau Tahu Kenapa Saat Musim Hujan Tubuh Lebih Cepat Lelah? Ini Penjelasan Ilmiahnya

Maman S

Beritaterkini – Musim hujan sering dianggap sebagai waktu yang pas untuk bersantai. Suasana lebih sejuk, langit mendung, dan suara hujan terasa menenangkan. Tapi di balik itu, banyak orang justru mengeluhkan hal yang sama: badan cepat capek, mudah mengantuk, dan semangat kerja menurun drastis.

Menariknya, rasa lelah ini sering muncul meski aktivitas harian tidak berubah. Bahkan, sebagian orang merasa sudah cukup istirahat, tapi tubuh tetap terasa berat. Kondisi ini bukan sekadar sugesti atau rasa malas sesaat.

Secara ilmiah, ada banyak faktor yang membuat tubuh lebih cepat lelah saat musim hujan. Mulai dari perubahan cahaya matahari, tekanan udara, hingga cara tubuh beradaptasi menjaga daya tahan. Berikut penjelasan lengkapnya agar kamu lebih paham apa yang sebenarnya terjadi pada tubuh.

Kenapa Saat Musim Hujan Tubuh Lebih Cepat Lelah?

Rasa lelah saat musim hujan bukan kebetulan. Tubuh manusia sangat sensitif terhadap perubahan lingkungan, terutama cuaca. Ketika hujan turun, beberapa sistem penting dalam tubuh ikut terpengaruh dan berdampak langsung pada energi serta stamina.

1. Paparan Cahaya Matahari Berkurang

Saat hujan, intensitas cahaya matahari menurun drastis. Padahal, sinar matahari berperan penting dalam mengatur ritme sirkadian atau jam biologis tubuh.

Kurangnya cahaya alami membuat produksi hormon serotonin menurun. Serotonin dikenal sebagai hormon yang membantu menjaga suasana hati, fokus, dan energi. Di saat yang sama, tubuh justru meningkatkan produksi melatonin, hormon yang memicu rasa kantuk.

Kombinasi inilah yang membuat tubuh terasa lebih lesu, mengantuk, dan kurang bertenaga meski masih siang hari.

2. Perubahan Tekanan Udara Mempengaruhi Tubuh

Musim hujan identik dengan tekanan udara yang lebih rendah. Kondisi ini bisa memengaruhi sistem pernapasan dan sirkulasi oksigen dalam tubuh.

Pada sebagian orang, terutama yang sensitif terhadap perubahan cuaca, suplai oksigen yang sedikit terganggu bisa membuat tubuh terasa lebih berat dan cepat lelah. Efek ini juga sering dirasakan oleh penderita asma, sinus, atau tekanan darah tertentu.

Menurut penjelasan umum di bidang kesehatan lingkungan, tubuh membutuhkan adaptasi ekstra saat tekanan udara berubah, dan proses adaptasi ini menguras energi tanpa disadari.

3. Suara Hujan Memicu Efek Relaksasi Berlebihan

Suara hujan memiliki pola ritmis yang stabil dan konsisten. Dalam psikologi, suara seperti ini sering dikategorikan sebagai pink noise, yang mampu menenangkan otak.

Efeknya memang positif untuk relaksasi dan tidur, tapi di sisi lain, otak bisa masuk ke mode santai berlebihan. Akibatnya, fokus menurun dan rasa kantuk lebih mudah muncul, terutama saat bekerja atau belajar.

Tak heran jika banyak orang merasa ingin rebahan terus ketika hujan turun.

4. Aktivitas Fisik Cenderung Menurun

Cuaca hujan membuat orang enggan bergerak. Aktivitas luar ruangan berkurang, olahraga tertunda, bahkan sekadar berjalan kaki pun jadi lebih jarang.

Padahal, kurang bergerak bisa memperlambat metabolisme dan sirkulasi darah. Saat metabolisme melambat, produksi energi juga ikut menurun. Dampaknya, tubuh jadi lebih cepat lelah meskipun tidak melakukan aktivitas berat.

Dalam jangka pendek, ini mungkin terasa sepele. Tapi jika berlangsung selama berhari-hari di musim hujan, stamina bisa benar-benar turun.

5. Sistem Imun Bekerja Lebih Keras

Musim hujan sering dikaitkan dengan meningkatnya risiko penyakit seperti flu, batuk, dan infeksi saluran pernapasan. Lingkungan lembap menjadi tempat ideal bagi virus dan bakteri berkembang.

Meski belum jatuh sakit, tubuh tetap meningkatkan kerja sistem imun sebagai bentuk pertahanan. Proses ini membutuhkan energi cukup besar.

Kementerian Kesehatan RI dalam berbagai rilis kesehatan menyebutkan bahwa saat daya tahan tubuh aktif melawan ancaman, tubuh bisa merasa lelah meski tidak menunjukkan gejala penyakit yang jelas.

6. Kualitas Tidur Tidak Selalu Lebih Baik

Banyak yang mengira tidur saat hujan selalu lebih nyenyak. Faktanya, tidak semua orang merasakan hal yang sama.

Suara hujan deras, petir, atau perubahan suhu malam hari justru bisa mengganggu kualitas tidur. Tidur yang terputus-putus membuat tubuh gagal melakukan pemulihan energi secara optimal.

Akibatnya, keesokan harinya tubuh terasa lemas, kepala berat, dan konsentrasi menurun.

Dampak Rasa Lelah Saat Musim Hujan Jika Dibiarkan

Rasa lelah yang terus-menerus bisa berdampak pada produktivitas dan kesehatan mental. Pekerjaan jadi tertunda, mood mudah berubah, dan motivasi menurun.

Jika dibiarkan terlalu lama, kondisi ini bisa memicu stres ringan hingga gangguan tidur berkepanjangan. Karena itu, penting untuk memahami penyebabnya dan mengambil langkah pencegahan sederhana.

Tips Agar Tubuh Tetap Bertenaga Saat Musim Hujan

1. Tetap Aktif Meski di Dalam Ruangan

Lakukan peregangan ringan, yoga, atau latihan sederhana di rumah untuk menjaga metabolisme tetap aktif.

2. Manfaatkan Sinar Matahari Saat Ada Kesempatan

Ketika hujan reda, sempatkan diri berjemur sebentar di pagi hari untuk membantu keseimbangan hormon.

3. Jaga Pola Tidur yang Konsisten

Tidur dan bangun di jam yang sama membantu tubuh beradaptasi meski cuaca berubah.

4. Konsumsi Makanan Bergizi

Perbanyak sayur, buah, dan protein untuk mendukung sistem imun dan energi tubuh.

5. Penuhi Kebutuhan Cairan

Cuaca dingin sering membuat orang lupa minum. Padahal, dehidrasi ringan bisa memperparah rasa lelah.

Kesimpulan

Kenapa saat musim hujan tubuh lebih cepat lelah? Jawabannya ada pada kombinasi perubahan cahaya matahari, tekanan udara, pola aktivitas, hingga cara tubuh menjaga daya tahan.

Memahami faktor-faktor ini membantu kita lebih bijak dalam menyikapi kondisi tubuh. Dengan penyesuaian sederhana, kamu tetap bisa produktif dan bertenaga meski hujan turun hampir setiap hari.

Also Read