Menhub Sebut Puncak Mudik Nataru 24 Desember, Pergerakan Diproyeksi Capai 17 Juta Orang

Maman S

Beritaterkini – Menjelang libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025/2026, pemerintah mulai bersiap menghadapi lonjakan mobilitas masyarakat yang diprediksi jauh lebih besar dibanding tahun-tahun sebelumnya. Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyampaikan bahwa puncak arus mudik tahun ini akan jatuh pada 24 Desember 2025, dengan proyeksi pergerakan mencapai lebih dari 17 juta orang.

Prediksi tersebut disampaikan langsung oleh Menteri Perhubungan, Dudy Purwagandhi, dalam Rapat Koordinasi Persiapan Penyelenggaraan Angkutan Nataru 2025/2026. Pemerintah memastikan seluruh moda transportasi sudah berada dalam tahap kesiapsiagaan maksimal agar masyarakat dapat melakukan perjalanan dengan aman dan nyaman.

Konteks lonjakan ini penting, karena pada periode Nataru biasanya terjadi peningkatan perjalanan bukan hanya untuk mudik, tetapi juga liburan akhir tahun dan kunjungan wisata. Inilah alasan berbagai sektor transportasi dipaksa bekerja ekstra untuk mengantisipasi kepadatan.

Prediksi Puncak Mudik dan Arus Balik Nataru 2025/2026

Dalam paparannya, Menhub Dudy menegaskan bahwa puncak arus mudik diperkirakan terjadi pada:

  • Rabu, 24 Desember 2025

  • Total pergerakan masyarakat: 17,18 juta orang

Sementara puncak arus balik diproyeksikan berlangsung pada:

  • Jumat, 2 Januari 2026

  • Estimasi pergerakan: 20,81 juta orang

Prediksi ini diambil berdasarkan pola pergerakan tahunan serta analisis data transportasi nasional. Kemenhub menyebutkan bahwa angka tersebut berpotensi meningkat jika libur sekolah dan cuti bersama ditetapkan lebih panjang.

Menurut laman resmi Kemenhub, Menhub Dudy mengatakan bahwa analisis ini dilakukan untuk memastikan skenario operasional dapat disiapkan lebih matang, terutama di titik-titik rawan kemacetan.

Pengawasan Pergerakan Melalui Posko Terpadu Nataru

Untuk memantau pergerakan masyarakat selama periode libur panjang tersebut, Kemenhub menyiapkan Posko Terpadu Angkutan Nataru 2025/2026. Posko ini akan beroperasi pada:

  • 18 Desember 2025 – 5 Januari 2026

Melalui posko inilah seluruh pemantauan lintas moda dilakukan secara terintegrasi dengan berbagai instansi, mulai dari Polri, TNI, BMKG, Jasa Marga, hingga operator transportasi. Posko menjadi pusat kendali yang berfungsi memberikan laporan harian, mengatur skenario rekayasa lalu lintas, serta merespons cepat jika terjadi gangguan operasional.

Juru bicara Kemenhub sebelumnya juga pernah menegaskan bahwa posko terpadu menjadi elemen krusial dalam menjaga kelancaran arus mudik, karena memungkinkan koordinasi antarlembaga berjalan lebih efisien.

Dua Isu Utama: Lonjakan Penumpang dan Cuaca Ekstrem

Menhub menyoroti dua tantangan besar yang harus diantisipasi:

1. Potensi Lonjakan Penumpang

Dengan jutaan orang diprediksi melakukan perjalanan, semua simpul transportasi—bandara, pelabuhan, terminal, hingga stasiun—akan mengalami peningkatan load factor yang signifikan. Personel tambahan akan ditempatkan di lokasi-lokasi rawan kepadatan untuk memastikan layanan berjalan lancar.

2. Risiko Cuaca Ekstrem

BMKG telah mengingatkan potensi cuaca ekstrem pada akhir tahun. Karena itu, seluruh operator moda diminta meningkatkan kewaspadaan, terutama di jalur laut dan udara yang sensitif terhadap kondisi cuaca.

Menhub Dudy memastikan bahwa koordinasi dengan BMKG terus dilakukan secara intensif, terutama melalui Posko Nataru.

Mitigasi di Seluruh Moda Transportasi

Moda Darat

Mitigasi disiapkan pada jalur-jalur utama, termasuk:

  • Buffer zone di titik padat

  • Penerapan delaying system

  • Contraflow dan oneway secara situasional

  • Pengaturan penyeberangan kendaraan dan motor

Rekayasa lalu lintas ini akan diberlakukan sesuai situasi lapangan bekerja sama dengan Polri.

Moda Laut

Strategi pengamanan meliputi:

  • Penyediaan kapal navigasi dan kapal patroli

  • Buffer zone di wilayah pelabuhan

  • Penyiapan pelabuhan alternatif untuk mengurai penumpukan

Moda Udara

Untuk sektor udara, langkah antisipasi mencakup:

  • Ramp check terhadap pesawat

  • Optimalisasi jam operasional bandara

  • Penambahan kapasitas penerbangan jika diperlukan

Moda Kereta Api

Pada sektor perkeretaapian, Kemenhub menyiapkan:

  • Daerah Pemantauan Khusus (DAPSUS)

  • Alat Material Untuk Siaga (AMUS)

  • Penambahan personel di perlintasan sebidang

Menhub menegaskan bahwa pemeriksaan sarana dilakukan untuk memastikan seluruh kereta siap melayani masyarakat.

Pemeriksaan dan Kesiapan Sarana Transportasi

Dalam rangka memastikan keamanan perjalanan, Kemenhub melakukan ramp check terhadap:

  • 40.683 kendaraan darat

  • 987 kapal laut

  • 191 kapal penyeberangan

  • 363 pesawat yang dinyatakan layak terbang

  • 3.333 sarana kereta api

Pengecekan ini dilakukan secara berkala untuk memastikan tidak ada armada yang beroperasi tanpa memenuhi standar keselamatan.

Seorang pejabat Kemenhub menjelaskan bahwa standar pemeriksaan tahun ini lebih ketat karena kondisi cuaca diprediksi lebih tidak stabil. Langkah ini diambil agar setiap moda benar-benar siap menghadapi tingginya volume perjalanan.

Program Mudik Gratis untuk Masyarakat

Untuk membantu masyarakat, Kemenhub kembali menghadirkan Program Mudik Gratis 2025.

Moda Darat

  • 70 bus disediakan

  • Kapasitas 3.080 penumpang

  • 2 truk untuk 60 sepeda motor

  • Rute: Solo, Yogyakarta, Surabaya, Wonosobo, Semarang, Wonogiri, Cilacap, Purwokerto, Malang, Madiun

Moda Kereta Api

  • Dua lintasan:

    • Jakarta Gudang – Semarang Tawang

    • Jakarta Gudang – Purwosari

  • Total penumpang: 12.720

  • Sepeda motor diangkut: 5.568 unit

Moda Laut

  • Kuota penumpang: 12.311

  • 57 rute pelayaran tersedia

Program ini rutin digelar sebagai upaya mengurangi kepadatan kendaraan pribadi, terutama motor, yang kerap mendominasi jalur darat saat musim mudik. Pengangkutan motor melalui kereta dan kapal terbukti mampu menekan angka kecelakaan secara nasional.

Imbauan Menhub untuk Antisipasi Kepadatan

Menhub mengingatkan seluruh masyarakat dan instansi terkait untuk mengantisipasi beberapa titik rawan selama Nataru:

  • Kawasan wisata

  • Jalur arteri dengan pasar tumpah

  • Perlintasan sebidang kereta api

Dudy menekankan pentingnya sinergi antarkementerian, lembaga, dan operator transportasi agar kebijakan di lapangan dapat berjalan seragam. “Koordinasi intensif menjadi kunci agar operasional tetap aman dan terkendali,” ujarnya.

Also Read