Mensos Pastikan BLT Rp 900 Ribu Tepat Sasaran, Penyaluran Sudah Capai 90 Persen

Maman S

Beritaterkini – Penyaluran Bantuan Langsung Tunai (BLT) sebesar Rp 900 ribu untuk masyarakat berpenghasilan rendah kini memasuki tahap akhir. Kementerian Sosial memastikan proses distribusi berjalan sesuai mekanisme dan menyentuh keluarga yang benar-benar membutuhkan. Untuk memastikannya, Menteri Sosial Saifullah Yusuf atau Gus Ipul turun langsung ke lapangan guna mengecek kondisi riil di titik pencairan.

Kunjungan terbaru dilakukan pada Rabu (10/12/2025) di Kantor Pos Jatinegara, Jakarta Timur. Di lokasi ini, antrean warga yang tengah mencairkan bantuan menjadi fokus pemantauan. Kehadiran Gus Ipul bersama Direktur Utama PT Pos Indonesia menunjukkan komitmen pemerintah dalam memastikan bahwa dana publik tersalurkan dengan tepat, transparan, dan akuntabel.

Pada kesempatan itu, Mensos kembali menegaskan bahwa dirinya ingin melihat langsung proses pencairan. “Kita ingin memastikan bantuan ini tepat sasaran. Kalau dilihat langsung, kita bisa tahu kondisi masyarakat yang benar-benar membutuhkan,” ujarnya.

Artikel ini membahas proses validasi data, perkembangan penyaluran, prioritas pemerintah, hingga pesan penting bagi keluarga penerima manfaat.

Proses Validasi Data: Kemensos Gandeng BPS dan Dukcapil

Sebelum BLT disalurkan, Kemensos melakukan verifikasi dan validasi data secara ketat. Langkah ini wajib dilakukan untuk memastikan hanya keluarga yang memenuhi kriteria yang masuk daftar penerima.

Kolaborasi Lintas Lembaga

Validasi dilakukan bekerja sama dengan:

  • Badan Pusat Statistik (BPS)

  • Direktorat Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil)

  • Pemerintah daerah yang ikut memperbarui Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS)

Menurut penjelasan resmi Kemensos, data penerima berasal dari DTKS, kemudian dicocokkan dengan Nomor Induk Kependudukan (NIK) di Dukcapil untuk menghindari data ganda atau penerima yang tidak memenuhi syarat.

Data Tidak Valid Banyak Ditemukan

Dari proses tersebut, ditemukan sejumlah data bermasalah seperti:

  • penerima yang sudah meninggal,

  • penerima yang pindah domisili,

  • kondisi ekonomi membaik sehingga tidak lagi memenuhi kriteria,

  • atau data ganda.

Kemensos menegaskan bahwa pencoretan data bukan untuk mengurangi bantuan, melainkan memastikan bantuan tepat sasaran. Kepala BPS sebelumnya juga pernah menegaskan bahwa “verifikasi harus dilakukan berlapis agar bantuan publik tepat manfaat”.

Hasil Validasi: Hanya 28 Juta dari 35 Juta yang Layak Terima BLT

Setelah proses validasi selesai, hanya 28 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang tetap masuk daftar penerima dari total target awal 35 juta KPM. Artinya, terdapat sekitar 7 juta data yang tidak lolos verifikasi karena tidak memenuhi kriteria mutakhir.

Rekap Data Penyaluran BLT Desember 2025

Keterangan Jumlah
Target Awal Penerima 35 juta KPM
Hasil Validasi (Layak) 28 juta KPM
Total Anggaran Rp 31 triliun
Sudah Tersalur Rp 26 triliun (±90%)
Sisa Penyaluran Rp 5 triliun (±10–15%)

Data tersebut merupakan keterangan resmi per 10 Desember 2025 dan dapat berubah sesuai pembaruan DTKS.

Mensos Tinjau Kantor Pos Jatinegara: Cek Kondisi Nyata di Lapangan

Kantor Pos Jatinegara dipilih karena wilayah Jakarta Timur memiliki jumlah KPM yang cukup besar. Mensos ingin memastikan bahwa proses pencairan berlangsung tertib dan memudahkan masyarakat.

Menurutnya, kunjungan lapangan penting karena data penerima bukan hanya angka. “Kami ingin melihat langsung masyarakat yang menerima bantuan, bukan hanya laporan di atas kertas,” jelas Gus Ipul.

Peninjauan juga dilakukan untuk memastikan antrean berjalan lancar, pencairan tidak terhambat, dan petugas PT Pos memberikan layanan yang memadai.

Penyaluran Sudah Mencapai 90 Persen Lewat Himbara dan PT Pos

Kemensos melaporkan bahwa sekitar 90 persen dari total penerima sudah menerima BLT. Proses pencairan dilakukan melalui beberapa kanal agar memudahkan masyarakat.

Kanal Pencairan BLT:

Bank Himbara

  • BRI

  • BNI

  • Mandiri

  • BTN

PT Pos Indonesia

  • Seluruh kantor pos

  • Agen pos dan agen bank di desa-desa dan wilayah terpencil

Menurut Mensos, penyebaran kanal ini penting agar masyarakat tidak perlu menempuh jarak jauh hanya untuk mencairkan dana.

Target Penyelesaian Sebelum 17 Desember 2025

Kemensos menargetkan seluruh pencairan rampung sebelum pekan ketiga Desember 2025. Hal ini berhubungan dengan pemutakhiran data DTKS yang akan ditutup pada 17 Desember.

Artinya, KPM yang belum mengambil bantuan hanya memiliki waktu sekitar satu minggu untuk mencairkan dana. Setelah tanggal tersebut, data akan dikunci untuk periode berikutnya.

Pesan Penting Mensos: Gunakan BLT Secara Bijak

Mensos mengingatkan bahwa dana BLT Rp 900 ribu ditujukan untuk membantu kebutuhan pokok, bukan konsumsi yang tidak produktif.

Penggunaan yang Dilarang

Pemerintah melarang penggunaan bantuan untuk:

  • judi atau judi online

  • membeli perhiasan

  • beli motor atau mobil

  • pengeluaran konsumtif yang tidak mendesak

“Saya mengajak para penerima manfaat untuk menggunakan bantuan ini dengan penuh tanggung jawab,” tegas Gus Ipul.

Peringatan ini muncul setelah meningkatnya temuan penyalahgunaan bansos untuk judi online di sejumlah daerah.

Kesimpulan: Penyaluran BLT Memasuki Tahap Akhir, Pastikan Segera Cair Sebelum Deadline

Penyaluran BLT Rp 900 ribu kini telah mencapai 90 persen dan ditargetkan selesai sebelum 17 Desember 2025. Pemerintah menegaskan bahwa program ini perlu digunakan dengan bijak agar manfaatnya benar-benar dirasakan keluarga penerima. Masyarakat yang belum mencairkan BLT dianjurkan segera mendatangi kantor pos atau bank Himbara terdekat.

Also Read