SEA Games: Lepas Kontingen Indonesia, Prabowo Janjikan Bonus Rp1 Miliar dan Pusat Pelatihan Raksasa Berstandar Dunia

Maman S

Beritaterkini – Pemerintah resmi melepas Kontingen Indonesia untuk berlaga di SEA Games Thailand 2025, sebuah momentum penting yang tidak hanya menandai kesiapan atlet, tetapi juga arah baru kebijakan olahraga nasional. Dalam upacara pelepasan di Istana Negara, Presiden Prabowo Subianto menyampaikan serangkaian komitmen besar—mulai dari bonus Rp1 miliar bagi peraih emas hingga pembangunan pusat pelatihan olahraga terpadu berskala raksasa.

Acara yang berlangsung Jumat (5/12) tersebut menjadi ruang bagi Presiden untuk menegaskan dukungan penuh negara terhadap perjuangan atlet Merah Putih. Dengan gaya komunikasinya yang lugas, Prabowo menyampaikan bahwa pemerintah ingin memastikan para atlet mendapatkan fasilitas, penghargaan, dan ekosistem pembinaan jangka panjang yang lebih kuat dari sebelumnya.

Momen pelepasan ini juga mencerminkan keseriusan Indonesia dalam menjaga reputasi sebagai salah satu kekuatan olahraga terbesar di kawasan Asia Tenggara. Terlebih, SEA Games 2025 menjadi salah satu ajang penting yang akan menguji arah baru kebijakan olahraga di bawah pemerintahan saat ini.

Bonus Rp1 Miliar untuk Peraih Emas: Dorongan Moral bagi Para Atlet

Salah satu pernyataan yang paling menyita perhatian adalah janji Presiden soal bonus besar. Dalam kesempatan tersebut, Prabowo menegaskan bahwa atlet yang berhasil meraih emas akan menerima insentif hingga Rp1 miliar.

Dalam sambutannya, ia berkata, “Yang dapat medali emas akan kita kasih insentif. Bisa dinaikkan jadi Rp1 miliar? Bisa.” Pernyataan itu disambut tepuk tangan meriah para atlet yang hadir di Istana Negara.

Kebijakan bonus semacam ini bukan hal baru dalam dunia olahraga Indonesia. Namun, nilai yang disampaikan Prabowo menunjukkan adanya peningkatan signifikan, sekaligus menegaskan harapan pemerintah agar para atlet tampil maksimal. Beberapa analis olahraga menyebut bahwa bonus semacam ini dapat menjadi dorongan psikologis positif, terutama bagi cabang olahraga yang berpotensi menyumbang banyak medali emas.

Kementerian Pemuda dan Olahraga melalui rilis terpisah menyampaikan bahwa skema bonus tersebut akan diatur secara transparan dan disesuaikan dengan ketentuan resmi yang berlaku. “Pemerintah ingin memastikan penghargaan bagi atlet lebih baik dan lebih layak,” ujar pejabat Kemenpora dalam keterangan resminya.

Tugas Kehormatan Membela Bangsa di Ajang Multievent

Presiden juga mengingatkan bahwa SEA Games bukan sekadar ajang kompetisi, melainkan medan pengabdian untuk mengharumkan nama Indonesia. Ia menegaskan pentingnya mental juara, disiplin, dan keyakinan diri.

“Berikan yang terbaik. Ini ajang membela kehormatan seluruh bangsa Indonesia. Yang paling penting, yakinkan dirimu dulu,” ujar Prabowo.

Dalam konteks pembinaan olahraga, pesan tersebut sejalan dengan pandangan para pelatih nasional. Pelatih cabang atletik, misalnya, pernah menyampaikan bahwa aspek mental menjadi salah satu fondasi utama dalam meraih prestasi. Dengan dukungan penuh pemerintah, harapannya para atlet dapat tampil lebih percaya diri.

Rencana Besar: Pusat Pelatihan Olahraga Terpadu Minimal 500 Hektare

Di luar isu bonus, pernyataan Prabowo mengenai pembangunan pusat pelatihan olahraga terpadu juga menjadi sorotan. Pemerintah berencana membangun fasilitas berskala minimal 500 hektare sebagai pusat pembinaan jangka panjang atlet Indonesia.

Prabowo menjelaskan bahwa pusat itu nantinya akan dilengkapi fasilitas modern, pelatih berkualitas internasional, serta program pembinaan sejak usia dini. “Saya sudah merencanakan kita akan bangun pusat olahraga yang besar. Saya minta sekitar minimal 500 hektare. Di situ nanti kita bangun fasilitas berstandar modern, datangkan pelatih terbaik, dan bina atlet sejak usia dini,” kata Presiden.

Kementerian PUPR sebelumnya pernah menyebut bahwa pembangunan kawasan olahraga terpadu merupakan prioritas yang akan dikoordinasikan lintas kementerian. Skema pembangunan jangka panjang ini diharapkan menjadi “rumah baru” bagi regenerasi atlet nasional dari berbagai cabang olahraga.

Pakar kebijakan olahraga dari Universitas Indonesia, dalam sebuah diskusi publik tahun lalu, juga pernah menilai bahwa pembangunan ekosistem olahraga modern adalah syarat mutlak agar Indonesia mampu bersaing di level Asia dan dunia.

Ambisi Lebih Jauh: Tidak Hanya SEA Games, tetapi Asian Games dan Olimpiade

Prabowo menegaskan bahwa fokus Indonesia tidak berhenti di SEA Games. Menurutnya, Indonesia harus memikirkan target yang lebih besar seperti Asian Games dan Olimpiade.

“Sekarang SEA Games, nanti Asian Games, Olimpiade. Tetapi kita harus berpikir lebih jauh,” ujarnya.

Pernyataan ini sejalan dengan peta jalan (roadmap) olahraga nasional yang tengah dipersiapkan pemerintah, yang menekankan perlunya kesinambungan pembinaan. Dengan adanya pusat pelatihan terpadu dan dukungan insentif, pemerintah berharap dapat mencetak lebih banyak atlet unggulan yang mampu bersaing di ajang global.

SEA Games 2025: Momentum Menegaskan Dominasi Kawasan

SEA Games Thailand 2025 yang dijadwalkan berlangsung pada 9–20 Desember 2025 akan menjadi ujian penting bagi kontingen Indonesia. Target emas, komposisi kontingen, serta strategi pencapaian prestasi tengah dibahas intensif oleh berbagai federasi.

Dengan semakin banyaknya nomor pertandingan dan meningkatnya persaingan antarnegara Asia Tenggara, keberhasilan di SEA Games tidak lagi bisa mengandalkan persiapan singkat. Karena itu, langkah pemerintah memperkuat ekosistem pembinaan disambut positif oleh sejumlah induk organisasi olahraga.

Meskipun SEA Games bukan level tertinggi dalam hirarki prestasi internasional, ajang ini menjadi indikator penting kesiapan Indonesia menuju kompetisi yang lebih besar. Pemerintah berharap, melalui pendekatan jangka panjang, prestasi Indonesia dapat lebih stabil dan tidak fluktuatif dari satu ajang ke ajang lain.

Also Read