Beritaterkini – Film Lupa Daratan menjadi salah satu karya terbaru yang ramai dibicarakan karena mengangkat tema yang dekat dengan kehidupan para figur publik: popularitas, tekanan industri hiburan, dan pergulatan mencari jati diri. Di balik balutan drama komedi khas Ernest Prakasa, film ini menawarkan cerita yang bukan hanya menghibur, tetapi juga mengajak penonton merenung soal makna kesuksesan.
Di era ketika citra seorang selebritas bisa berubah dalam hitungan detik, kisah aktor papan atas yang mendadak kehilangan kemampuan aktingnya terasa sangat relevan. Film ini mengajak penonton menelusuri perjalanan seorang tokoh yang selama hidupnya terbiasa dipuja, lalu tiba-tiba harus berhadapan dengan ketidakpastian.
Lewat karakter utama bernama Vino Agustian, film Lupa Daratan menyuguhkan dinamika emosional yang hangat, kocak, dan sesekali menohok. Kombinasi humor, drama, dan kritik sosial khas Ernest membuat film ini tampil segar untuk penonton modern.
Sinopsis Film Lupa Daratan
Film Lupa Daratan berfokus pada Vino Agustian, seorang aktor ternama yang berada di puncak popularitas. Selama bertahun-tahun, ia dikenal sebagai sosok berbakat namun sombong. Banyak orang menilai kesuksesan membuatnya lupa diri dan sulit diajak bekerja sama.
Namun kondisi drastis terjadi ketika Vino mendapatkan tawaran memerankan tokoh mantan presiden dalam sebuah film bergengsi. Di titik yang seharusnya menjadi puncak kariernya, kemampuan aktingnya justru hilang tanpa sebab. Ia tidak bisa menghafal, tidak bisa mengekspresikan emosi, bahkan tidak mampu menjalankan adegan sederhana sekalipun.
Krisis Identitas dan Tekanan Publik
Kehilangan kemampuan yang menjadi sumber karier dan hidupnya membuat Vino terperosok dalam krisis identitas. Publik mulai mempertanyakan profesionalismenya, sementara media menyorotinya tanpa henti. Reputasi yang ia bangun selama bertahun-tahun runtuh hanya dalam beberapa minggu.
Menurut catatan berbagai pakar media, kondisi seperti ini tidak asing dalam dunia hiburan. Psikolog industri kreatif kerap menegaskan bahwa tekanan berlebih dapat memicu performance block atau hambatan mental yang membuat seseorang kehilangan kemampuan yang biasanya ia kuasai.
Perjalanan Memperbaiki Diri
Dalam usahanya memulihkan kemampuan akting, Vino menelusuri kembali masa lalunya. Ia mencoba memperbaiki hubungan dengan kakaknya, berdamai dengan sahabat lamanya, hingga mengevaluasi ulang arti kesuksesan.
Cerita ini menggambarkan bahwa di balik gemerlap ketenaran, seseorang bisa saja tersesat oleh ambisi. Unsur ini menjadi inti narasi film Lupa Daratan, menghadirkan refleksi tentang bagaimana manusia modern sering mengejar pencapaian tanpa benar-benar memahami tujuan yang ingin dicapai.
Seorang pengamat film Indonesia pernah menyatakan bahwa tema pencarian jati diri selalu relevan karena “kesuksesan sering kali membuat seseorang lupa proses yang pernah membentuknya.”
Tanggal Tayang Film Lupa Daratan
Film Lupa Daratan resmi tayang di Netflix mulai 11 Desember 2025. Film ini dibintangi oleh Vino G. Bastian yang memerankan tokoh utama bernama Vino Agustian. Kehadirannya semakin diperkuat oleh aktris dan aktor ternama lainnya seperti Putri Marino, Donny Damara, hingga Aurora Ribero.
Sentuhan Ernest Prakasa sebagai Sutradara
Ernest Prakasa dikenal sebagai sutradara yang mampu meramu cerita dengan humor ringan namun tetap menyelipkan pesan sosial. Dalam film ini, ia kembali menunjukkan ciri khasnya: memadukan drama keluarga, komedi situasional, serta kritik sosial mengenai kehidupan selebritas.
Beberapa analis industri film menilai bahwa karya Ernest selalu menonjol karena dekat dengan realitas dan mudah diterima penonton dari berbagai generasi.
Mengapa Film Ini Relevan untuk Ditonton?
Film Lupa Daratan tidak hanya menyajikan hiburan, tetapi juga memberikan gambaran realistis tentang bagaimana tekanan publik dapat memengaruhi kesehatan mental seorang figur publik. Dengan alur cerita yang hangat dan humor yang tidak berlebihan, film ini cocok bagi penonton yang menyukai drama komedi bertema kehidupan modern.
Pesan yang Dapat Diambil Penonton
-
Popularitas tidak selalu identik dengan kebahagiaan.
-
Setiap orang bisa mengalami “kehilangan arah” meski tampak sukses.
-
Hubungan keluarga dan sahabat sering menjadi fondasi yang meluruskan kembali langkah seseorang.











