Waspada! Ancaman Cuaca Ekstrem Meningkat Jelang Nataru, BMKG Ingatkan Masyarakat Siaga

Maman S

Beritaterkini – Menjelang masa libur Natal dan Tahun Baru (Nataru), Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) kembali mengeluarkan peringatan dini terkait potensi cuaca ekstrem di sejumlah wilayah Indonesia. Peringatan ini menekankan pentingnya kesiapsiagaan masyarakat agar risiko korban akibat bencana hidrometeorologi dapat diminimalkan.

BMKG menekankan penerapan early warning dan early action, terutama di daerah rawan banjir, longsor, dan gangguan transportasi akibat cuaca buruk. “Masyarakat diharapkan selalu memantau informasi resmi BMKG agar dapat melakukan mitigasi dini,” ujar Kepala BMKG, Teuku Faisal Fathani.

Selain itu, kejadian banjir bandang dan longsor di Cilacap dan Banjarnegara, serta hujan ekstrem di Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat, menjadi pengingat bahwa potensi bencana bisa terjadi sewaktu-waktu. Hal ini memperkuat urgensi untuk meningkatkan kesiapsiagaan, khususnya demi zero victim.

Fenomena Atmosfer Global dan Regional yang Perlu Diwaspadai

BMKG menjelaskan, sejumlah fenomena atmosfer berskala global, regional, hingga lokal kini aktif dan berpotensi meningkatkan intensitas hujan di Indonesia, antara lain:

  • Gelombang Rossby Ekuator

  • Gelombang Kelvin

  • Madden–Julian Oscillation (MJO)

  • Monsoon Asia yang mulai aktif pertengahan Desember

Fenomena ini berpotensi memicu hujan ekstrem, angin kencang, petir, hingga puting beliung. Dampaknya bisa mengganggu penerbangan dan pelayaran, serta memicu banjir dan longsor di wilayah rawan.

Tiga Provinsi di Pulau Jawa Paling Rentan Cuaca Ekstrem

BMKG mencatat bahwa frekuensi cuaca ekstrem tertinggi berada di tiga provinsi Pulau Jawa:

  1. Jawa Barat

  2. Jawa Tengah

  3. Jawa Timur

Tren ini diperkirakan akan meningkat dalam beberapa pekan ke depan, seiring dengan aktifnya anomali atmosfer yang dapat memicu penyimpangan curah hujan. Misalnya, hujan ekstrem akibat Siklon Senyar sebelumnya mencapai 380 mm per hari di Aceh, yang menimbulkan banjir parah.

Anomali Cuaca dan Potensi Hujan 300–500 mm

BMKG memproyeksikan periode hujan tinggi hingga sangat tinggi pada 28 Desember–10 Januari 2025 di wilayah berikut:

  • Jawa

  • Bali

  • NTB & NTT

  • Sebagian Sulawesi Selatan

  • Papua Selatan

Curah hujan ekstrem ini berpotensi memicu banjir, longsor, dan gangguan transportasi.

Ancaman Banjir Rob di Pesisir Utara Jawa

Selain hujan, BMKG juga mengingatkan potensi banjir rob di pesisir utara:

  • Jakarta

  • Banten

  • Pantai Utara Jawa Barat

Fenomena ini dipengaruhi fase perigee dan bulan purnama pertengahan Desember, yang dapat memperparah genangan air, khususnya di wilayah padat penduduk.

Imbauan Kesiapsiagaan dari BMKG

BMKG menegaskan pentingnya masyarakat memperkuat mitigasi bencana melalui langkah-langkah berikut:

  • Memantau informasi cuaca resmi BMKG setiap hari

  • Menghindari perjalanan laut saat cuaca buruk

  • Waspada pohon tumbang, petir, longsor, dan banjir bandang

  • Mengecek kondisi rumah, drainase, dan lingkungan sekitar

  • Menjaga kesiapsiagaan terutama di wilayah risiko tinggi

Koordinasi lintas lembaga juga akan diperkuat untuk memastikan mitigasi bencana berjalan optimal selama puncak musim hujan 2025–2026.

Also Read