Posisi Indonesia Tertinggi di Asia, DPR Minta Sri Mulyani Jangan Hobi Tambah Utang
JAKARTA – BERITATERKINI.co.id – Wakil Ketua Komisi XI DPR Fraksi PKB, Fathan Subkhi meminta pemerintah hati-hati dalam mengambil kebijakan soal rencana untuk menambah utang luar negeri.
Demikian disampaikan Fathan merespon rencana Menteri Keuangan, Sri Mulyani yang akan menerbitkan surat utang berdenominasi valuta asing atau global bond.
Ia meminta pemerintah lebih hati-hati dalam menambah jumlah utang, apalagi kata dia, jumlah utang Indonesia tertinggi di Asia.
“Surat utang kita komposisi asing udah 46 persen loh, itu sangat membahayakan kita tertinggi se-Asia,” tegasnya di Gedung Nusantara I, Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (28/10/2019).
Politisi PKB itu menyebut Kementerian Keuangan harus mengubah paradigma bahwa barang belanja harus berdasar kinerja dan manfaat. Bukan sekadar membeli tapi tidak tepat sasaran.
“Menteri Keuangan harus memeriksa lagi mana yang tidak efektif, mana yang outputnya tidak jelas kan gitu,” ujar Fathan.
Sri Mulyani menyatakan rencana penerbitan surat utang disebabkan oleh defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2019 sebesar Rp 199,1 triliun atau 1,24 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) pada akhir Agustus 2019.
Defisit tersebut berasal dari belanja negara sebesar Rp 2.461,1 triliun, sementara pendapatan hanya sebesar Rp 1.189,3 triliun.