PROGRAM IDENTIFIKASI DAN KATALOGISASI LONTAR , KIAT AWAL JADIKAN DESA KESIMAN PETILAN BAROMETER KONSERVASI PUSTAKA LONTAR KUNO DAN WISATA BUDAYA DI KOTA DENPASAR.

DENPASAR, WWW.BERITATERKINI.CO.ID, Warisan Budaya yang ada di Bali bukan hanya berupa kesenian. Budaya sastra juga ada di Bali. Salah datu desa yang mewarisi budaya sastra adalah Desa Kesiman Petilan. Hal ini di buktikan dengan banyaknya peninggalan lontar yang ada.

Banyaknya peninggalan lontar menimbulkan rasa kekhawatiran, yaitu kekhawatiran tentang bagaimana kondisi lontar yang menjadi peninggalan di Kesiman Petilan. Kondisi yang dimaksud adalah berapa jumlahnya dan bagaimana kondisi lontarnya. Hal inilah yang memacu dan mendorong pemerintahan Desa Kesiman Petilan bekerjasama dengan Penyuluh Bahasa Bali yang bertugas di Desa Kesiman Petilan dan Denpasar Timur bergerak untuk membuat suatu terobosan tentang penyelamatan dan pemeliharaan warisan lontar tersebut. Akhirnya terwujudlah suatu program yang bernama “IDENTIFIKASI DAN KATALOGISASI PUSTAKA LONTAR DESA KESIMAN PETILAN”

Kegiatan ini berlangsung secara maraton kerumah para pemilik lontar. Pada tahap awal ditahun 2020 ditargetkan 100 cakep lontar yang akan digarap.

Pada pelaksanaan pertama Tanggal 20 dan 21 Juli 2020 bertempat di rumah Bapak Ketut Gria di Jalan Noja II gang II no. 3 Kesiman Petilan. Disana berhasil di identifikasi sebanyak 35 cakep lontar dengan keadaan baik. Ada juga beberapa lontar yg tidak bisa di identifikasi karena kondisinya rusak.

Selanjutnya pada tanggal 27 dan 28 juli 2020 bertempat dirumah Bapak I Wayan Sutaryana yang beralamat di Jalan Noja Gang XXXVII no.7A Kesiman Petilan, berhasil diidentifikasi sebanyak 43 cakep lontar dengan kondisi baik dan beberapa lontar tidak bisa diidentifikasi karena kondisinya rusak.

Pada tanggal 3 dan 4 Agustus 2020 dilakukan identifikasi di rumah Bapak I Wayan Sudana yg beralamat di Jalan Sulatri no 12, berhasil diidentifikasi sebanyak 14 cakep lontar dan beberapa lontar tidak bisa diidentifikasi karena kondisinya rusak.

Pada tanggal 10 dan 11 Agustus 2020 Bertempat di rumah Bapak Made Merta yang beralamat di Jalan Sulatri no. 31 berhasil diidentifikasi sebanyak 17 cakep lontar dengan kondisi baik dan beberapa lontar tidak bisa diidentifikasi karena kondisinya rusak.

Dan hari selasa bertepatan dengan Tilem tanggal 18, yang dilanjutkan tanggal 19 agustus 2020 juga dilaksanakan identifikasi di rumah Ni Wayan Sumarni (keluarga besar pendem) yang beralamat di Jalan Noja I no. 22 Kesiman Petilan .

Sampai berita ini dibuat jumlah lontar belum bisa dihitung secara pasti karena masih tahap pengerjaan. Dari pemaparan diatas dan dari pendataan awal penyuluh bahasa bali, kemungkinan lontar yang ada di Desa Kesiman Petilan jumlahnya mencapai kisaran 600 cakep.

Jumlah tersebut hanya gambaran kasaran, kemungkinan jumlahnya bertambah seiring meningkatnya antusias masyarakat yang mulai berani menunjukkan keberadaan lontar yang tersimpan di rumah masing-masing.

Warisan lontar di Desa Kesiman Petilan sangat beragam dan tidak monoton. Jenis lontar yang sudah ditemukan yaitu lontar Usadha, lontar Wariga, Tutur, Kekawin, Kidung, Kawisesan dan sebagainya. Mengingat pentingnya banyaknya lontar yang ada di Desa Kesiman Petilan maka program ini akan dilakukan berkesinambungan di tiap tahun anggaran kedepannya.

Bapak I wayan Turun selaku tokoh penggiat Lontar di Desa Kesiman Petilan mengungkapkan “Tujuan dari program ini, sebagai penyelamatan dan pelestarian lontar, sehingga nantinya teridentifikasi jumlah dan jenisnya”.

Bapak I Wayan Mariana menambahkan “ingin menjadikan Desa Kesiman Petilan sebagai Desa Wisata Budaya. Wisata Budaya yang dimaksud adalah Budaya Membaca Lontar, dimana katalog lontar akan di muat dalam Web Desa. Web tersebut bisa diakses oleh semua orang”.

” Jika ada yang berminat membaca dan ingin berkunjung ke rumah-rumah pewaris lontar bisa dilakukan dengan mengikuti aturan yang akan dibuat oleh Pemerintahan Desa Kesiman Petilan”, imbuhnya.

Harapan kedepannya agar warisan budaya yang berupa lontar ini akan bisa terjaga dan terpelihara. (Red/Aj)