Ini Penjabaran Tugas Kompolnas ke Mahasiswa Hukum Jayabaya

Beritaterkini Jakarta – Ketua Unit Penelitian Pengabdian Masyarakat dan Publikasi (UP2P) Fakultas Hukum (FH) Universitas Jayabaya bersama dengan Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Jayabaya, Jakarta mendatangi Kantor Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) yang berada di kawasan Melawai, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

Ketua UP2P Fakultas Hukum Universitas Jayabaya, Sheha A. Habib, SH, MH, menjelaskan bahwa tujuan para mahasiswanya mendatangi Kantor Kompolnas pada Senin (15/11) guna beraudiensi serta ingin mengetahui tugas dan fungsi dari lembaga tersebut.

“Tujuan kami ke Kompolnas untuk melakukan audiensi dan untuk mengetahui lebih dalam mengenai tupoksi dari lembaga ini,” kata Sheha A.Habib melalui keterangan tertulisnya kepada media ini, Senin (29/11/2021).

“Kami disambut dengan ramah dan hangat oleh para pejabat di Kompolnas, diantaranya, Bapak Irjen Pol (Purn) Dr. Benny J. Mamoto, SH, selaku Sekretaris Kompolnas,” jelas Sheha.

Anggota Kompolnas yang turut hadir dalam audiensi, yakni Irjen Pol (Purn) Puji Hartanto Iskandar, Wayurudhanto, Yusuf Warsyim, Muhammad Dawam, serta Brigjen Pol Musa Ikipson Manaek Muara Tampubolon selaku Kepala Sekretariat Kompolnas.

Sekretaris Kompolnas menjelaskan terkait tupoksi, struktur organisasi, wewenang, dan hal-hal apa saja yang berbeda dari Propam Polri.

Usai pemaparan mendalam oleh Sekretaris Kompolnas, mahasiswa FH Universitas Jayabaya diberikan waktu untuk bertanya, dan seluruh mahasiswa yang hadir sebanyak 10 orang semua memberikan pertanyaan secara bergantian dan mendapatkan penjelasan, sehingga para mahasiswa mengetahui dengan jelas peran dan fungsi Kompolnas merupakan pengawasan eksternal dari Polri.

“Setelah penjelasan cukup mendalam dari Bapak Benny, kami diberikan waktu untuk bertanya dan kami mendapatkan banyak ilmu dan pengetahuan yang baru dan lebih mendalam mengenai Kompolnas,” ujar Sheha.

“Lembaga ini bertanggung jawab langsung kepada Presiden dan memiliki fungsi mengawasi anggota Polri, jadi jika ada anggota Polri yang bermasalah contohnya saat masyarakat melapor, namun laporan tidak ada respon atau laporan kita sangat lambat untuk ditindak lanjut oleh kepolisian maka kita bisa laporkan mengenai kinerja anggota Polri tersebut. kepada Kompolnas dan akan ditindak lanjuti seperti mengirim surat teguran atau memberikan saran ke Kapolri untuk memperbaiki fasilitas dan pelayanan Polri,” ungkap Sheha.

Sementara itu, Yusuf Warsyim mengungkapkan terkait pengawasan fungsional Kompolnas terhadap Polri yang dibatasi hanya memantau dan menilai.

“Semestinya ada dua hal lagi, yaitu mengusut dan memeriksa namun wewenang Kompolnas tidak sampai ke hal tersebut. Di lain sisi Kompolnas dapat meminta gelar perkara jika adanya suatu hal yang janggal dan harus ditemui titik terangnya,” kata Yusuf.

Muhammad Dawam menambahkan, jenis-jenis informasi berdasarkan pasal 3 UU 14 tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi publik yang secara garis besar dibagi dua yakni informasi publik dan informasi yang dirahasiakan.

Informasi publik yakni informasi yang dapat diakses oleh siapapun dan tidak ada rahasia yang diatur dalam informasi yang dirahasiakan yaitu rahasia negara, rahasia pribadi, dan/atau rahasia dagang.

Dawam mengatakan, Kompolnas siap untuk bekerjasama dengan mahasiswa agar urgensi Kompolnas tepat sasaran, efektif, dan semakin efisien. Bahkan Dawam turut memberikan slogan, “Jika Bung Karno mengatakan berikan saya 10 pemuda, maka saya akan guncang dunia. Ibu Sheha membawa 10 mahasiswa maka beliau sudah bisa mengguncang Kompolnas,” ucap Dawam.

Terkait pernyataan Dawam, Sheha A.Habib lantas menyebut hal ini menandakan bahwa mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Jayabaya memiliki kualitas yang baik ketika beraudiensi ke Kompolnas.

“Ini menandakan bahwa Kompolnas siap dan bersedia untuk bekerjasama dengan Fakultas Hukum Universitas Jayabaya, dan juga membuktikan bahwa Kompolnas merupakan Lembaga Negara yang profesional, mandiri dan terbuka,” pungkas Sheha. (Red)