Akhir Tragis Wali Kota Motyzhyn Serta Keluarganya, yang Diduga Diculik dan Tewas Mengenaskan Ditemukan Pihak Berwenang Ukraina
Pihak Ukraina menemukan banyak jenazah di Bucha dan kota-kota di sekitarnya yang ditinggalkan Rusia.
Jenazah lima warga sipil ditemukan dengan tangan tergantung pada sebuah desa di sebelah barat Kiev, mayat wali kota, suami dan pasangan.
Polisi menunjukkan empat mayat, termasuk seorang wali kota, setengah terkubur di sebuah kuburan di hutan pinus yang dikerjakan dengan rumahnya di Motyzhyn.
Ketiganya telah dilaporkan oleh orang lain sebagai orang diculik oleh Rusia pada 23 Maret lalu diketahui dan dibawa ke arah yang tidak.
“Walikota Desa Motyzhyn, Olga Sukhenko, Tuhan dibunuh dengan cara yang diinginkan dan penculikan oleh Rusia,” terang Wakil Perdana Menteri Ukraina Iryna Vereshchuk dalam bicara pembunuhan Sukhenko.
Ini adalah kejahatan perang,” lanjutnya.
“Yang bersalah pasti akan dihukum sesuai dengan hukum humaniter internasional,” ujarnya.
Vereshchuk mengatakan ada 11 wali kota dan kepala komunitas di tempat penangkapan Rusia di seluruh Ukraina.
Termasuk para pemimpin dari wilayah Kyiv, Kherson, Kharkiv, Zaporizhzhia, Mykolaiv, dan Donetsk.
“Kami mengumumkan tentang mereka dan tentang warga tawanan lainnya kepada Komite Internasional Palang Merah, PBB dan organisasi internasional lainnya,” tulisnya.
“Kami menuntut semua orang yang menjadi sandarannya untuk melakukan segala kemungkinan untuk memastikan warga kami, walikota kami, pendeta kami, aktivis jurnalis dibebaskan,” terangnya.
Foto-foto yang meresahkan konon menunjukkan tubuh Sukhenko, suaminya, Ihor, dan putra pesepakbola mereka, Oleksandr, tergeletak di sebuah lubang di belakang sebidang tanah dengan tiga rumah yang digunakan pasukan Rusia sebagai barak darurat di luar desa Motyzhyn.
Mayat yang tak dikenal lainnya ditemukan terkubur di depan.
Seorang penduduk Motyzhyn, sekitar 31 mil barat Kyiv, sebelumnya mengatakan kepada The Associated Press, wali kota tewas usai dieksekusi Rusia bersama dengan suami dan pendukungnya.
Penduduk kedua kota itu mengatakan kepada AP pada Minggu (3/4) bahwa pasukan Rusia menargetkan pejabat lokal dalam upaya untuk memenangkan mereka dan membunuh mereka jika mereka tidak bekerja sama.
Anton Herashchenko, mantan Wakil Menteri di Kementerian Dalam Negeri Ukraina, kutukan dari pasukan pendudukan Rusia yang menyiksa dan membunuh seluruh keluarga kepala desa.
“Para curiga mereka berkolaborasi dengan militer kami, memberi kami lokasi di mana untuk menargetkan artileri kami,” katanya, dikutip The Telegraph.
“Bajingan ini menyiksa, membantai dan membunuh seluruh keluarga. Mereka akan bertanggung jawab untuk ini,” lanjutnya.
Wali Kota Tetangga Kopyliv mengatakan kepada The Telegraph, Sukhenko menunjukkan tanda-tanda pembayaran. Yakni lengan dan jarinya patah.
Vadym Tokar, kepala dewan desa Makariv, yang juga bertetangga dengan Motyzhyn, mengatakan kepada surat kabar itu bahwa mayat-mayat itu awalnya dibiarkan berbaring di lubang dan mereka tidak bisa mengeluarkannya karena khawatir mayat-mayat itu dipasangi ranjau yang bisa meledak.
Jaksa Agung Ukraina Iryna Venedyktova mengatakan pada Minggu (3/5) bahwa mayat 410 warga sipil telah diambil dari Bucha, kota-kota tetangga Irpin dan Hostomel dan desa-desa kecil di sekitar Kyiv setelah pasukan Rusia ditarik kembali dari wilayah sekitar ibukota dalam beberapa hari terakhir.(merah /kur)