BeritaDaerah

Tolak Penundaan Jalur Prestasi, Ribuan Massa Koalisi Aktivis Sumsel dan Orang Tua Siswa Geruduk Kantor Ombudsman Perwakilan Sumsel

Palembang, beritaterkini.co.id -Ribuan massa yang tergabung dalam Koalisi Aktivis Sumsel beserta orang tua siswa yang anaknya mengikuti PPDB SMA Negeri jalur prestasi melakukan aksi demo didepan halaman kantor Ombudsman Sumsel di Jalan Sudirman Ilir Timur 1 Palembang, Kamis (20/06/2024).

Desri Nago Selaku Koordinator Aksi mengatakan diduga hasil temuan rekomendasi Ombudsman Sumsel tidak ada konsekuensi lanjutan dan menunda daftar ulang siswa yang dinyatakan dalam pengumuman lulus jalur prestasi sehingga terkesan memperlambat majunya pendidikan

“Jika ada laporan masyarakat di Ombudsman Sumsel ya diproses saja, diakomodir, jika memang layak dan berhak sekolah, ya terima saja di sekolah,” ucapnya

Ombudsman Sumsel tidak boleh menunda, tidak boleh memvonis, menjustifikasi, tugasnya itu hanya merekomendasi, seperti hari ini banyak wali murid yang ikut datang juga melapor, harusnya diproses

Sementara itu, Kepala Perwakilan Ombudsman Sumsel, M. Adrian Agustiansyah mengatakan, daftar ulang untuk jalur prestasi dilakukan 10-14 Juni artinya tidak ada masalah.

“Saya mengeluarkan pernyataan pada 14 Juni malam artinya harusnya sudah selesai pendaftaran. Yang melakukan aksi ini menyatakan ada anak nya belum daftar ulang dikarenakan belum sempat. Pas mau daftar ulang sekolah takut karena ada pernyataan saya,” katanya.

Adrian menuturkan, silakan yang mau daftar ulang daftar ulang saja, sekolah silakan terima.

“Mari bersama-sama kita hormati proses yang sedang berjalan ini. Minggu ini sekolah-sekolah SMA yang ada dipanggil, kemudian Minggu depan akan disampaikan saran korektifnya khusus jalur prestasi,” bebernya.

“Jalur prestasi ini banyak laporan dari masyarakat, bahwa anaknya mendapatkan point tinggi tapi tidak masuk. Berdasarkan data yang diperoleh, anak-anak yang point prestasinya besar yang harusnya diterima ini malah terlempar dan dinyatakan tidak diterima. Inilah yang masih kita dalami lagi seperti apa. Untuk laporan yang masuk itu dari sekolah – sekolah favorit diantaranya SMA 1, 5, 6, 17 dan lainnya,” pungkasnya. (Red*)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button
%d blogger menyukai ini: