beritaterkini. co. id-JAKARTA | Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menegaskan bahwa Indonesia International Sustainability Forum (ISF) 2024, yang digelar di Jakarta Convention Center (JCC) pada 5 September 2024, menjadi platform penting bagi industri dalam negeri untuk memamerkan inovasi di sektor transisi energi.
Wakil Ketua Umum Koordinator Bidang Kemaritiman, Investasi, dan Luar Negeri Kadin Indonesia, Shinta Kamdani, menekankan bahwa ISF 2024 tidak hanya akan menjadi ajang diskusi, tetapi juga menghasilkan langkah-langkah konkret untuk mendorong transisi energi yang lebih cepat.
Shinta menyatakan bahwa industri dalam negeri merupakan kontributor utama pelepasan emisi karbon dioksida (CO2) dan gas rumah kaca (GRK), dengan sektor industri menyumbang sekitar 33,9% dari total emisi. “Forum ini tidak hanya forum diskusi tapi nanti ada hasil-hasil yang konkret, termasuk juga kesempatan bagi para industri untuk memamerkan proyek mereka,” ujarnya
ISF 2024 akan menjadi tempat bertemunya berbagai pemangku kepentingan di sektor transisi energi global. Dengan keterlibatan para pelaku industri, diharapkan forum ini dapat mempercepat pencapaian target nol emisi karbon atau Net Zero Emissions (NZE), khususnya di sektor industri, melalui penerapan ide-ide dan hasil diskusi yang akan dihasilkan.
Shinta menambahkan bahwa upaya pengurangan emisi di sektor industri memerlukan efisiensi energi dan peralihan ke sumber energi yang lebih bersih. Hal ini menjadi kunci dalam mengurangi emisi, mengingat besarnya kontribusi sektor industri terhadap emisi global. “Emisi sektor industri ini berasal dari penggunaan energi yang menyumbang sekitar 33,9% dan ini menunjukkan bahwa efisiensi energi dan peralihan ke sumber energi yang lebih bersih menjadi kunci dalam upaya pengurangan emisi,” jelasnya.
Selain menjadi ajang diskusi, ISF 2024 juga bertujuan untuk mendorong kolaborasi dan berbagi praktik terbaik di antara para pemangku kepentingan guna mewujudkan dekarbonisasi. Dengan demikian, pertumbuhan ekonomi berkelanjutan dapat tercapai secara global.
Pada tahun sebelumnya, ISF sukses digelar dengan partisipasi lebih dari 2.500 orang dari 41 negara dan lebih dari 100 pembicara global di sektor transisi energi. Forum tersebut juga menghasilkan delapan kerja sama untuk mendukung pemajuan energi bersih.
Acara ISF 2024 yang didukung oleh Kadin Indonesia ini diharapkan dihadiri oleh lebih dari 5.000 peserta, menjadikannya forum isu keberlanjutan terbesar di Asia-Pasifik setelah Conference of the Parties (COP29) di Baku, Azerbaijan, pada November 2024. Forum ini akan mempertemukan pemimpin dunia, CEO, dan pakar keberlanjutan untuk mendorong terobosan dalam bisnis guna mengatasi isu perubahan iklim.
Dengan keterlibatan yang kuat dari sektor bisnis, ISF 2024 diharapkan dapat menghasilkan langkah konkret menuju masa depan energi yang lebih bersih dan berkelanjutan.(red)