BaliBeritaNasionalPendidikanPeristiwaTabanan

Dinas Perpustakaan dan Arsip Tabanan Selenggarakan Lomba Perpustakaan Desa 2025

beritaterkini. co. id-TABANAN | Dinas Perpustakaan dan Arsip Kabupaten Tabanan sukses menyelenggarakan Lomba Perpustakaan Desa Terbaik Tahun 2025 yang diikuti oleh 20 perpustakaan desa dari berbagai wilayah di Tabanan.

 

Kegiatan ini dimulai sejak Maret 2025, dengan proses pendaftaran peserta berlangsung dari April hingga Juni, kemudian dilanjutkan dengan tahap visitasi lapangan oleh tim juri.

Dari hasil seleksi dan penilaian lapangan, sebanyak enam perpustakaan desa berhasil masuk dalam nominasi terbaik dan melanjutkan ke tahap presentasi yang digelar pada Selasa, 24 Juni 2025, di Ruang Layanan Perpustakaan Daerah Kabupaten Tabanan.

Presentasi ini menjadi tahapan akhir penilaian untuk menentukan para juara.
Dewan juri menetapkan Desa Delod Peken sebagai Juara I, disusul Desa Penebel sebagai Juara II, dan Desa Dajan Peken sebagai Juara III. Sementara itu, tiga desa lainnya berhasil meraih predikat juara harapan, yakni Desa Kukuh (Kecamatan Marga) sebagai Juara Harapan I, Desa Dauh Peken sebagai Juara Harapan II, dan Desa Bengkel sebagai Juara Harapan III.

Penilaian lomba mengacu pada sembilan indikator utama, yaitu kelengkapan dan kualitas koleksi, ketersediaan serta kondisi sarana dan prasarana, mutu pelayanan kepada masyarakat, kualifikasi dan jumlah tenaga pengelola, penyelenggaraan program kegiatan perpustakaan, sistem pengelolaan yang diterapkan, tingkat inovasi dan kreativitas, serta kontribusi perpustakaan terhadap peningkatan indeks pembangunan literasi masyarakat. Semua indikator ini dijumlahkan untuk menghasilkan skor akhir dari masing-masing peserta.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip Kabupaten Tabanan, I Gusti Made Darma Ariantha, menyampaikan apresiasi kepada seluruh peserta yang telah menunjukkan komitmen dalam memajukan layanan perpustakaan di tingkat desa.

“Kami sangat mengapresiasi antusiasme para pengelola perpustakaan desa. Ini menunjukkan bahwa semangat literasi tumbuh kuat dari akar rumput. Lomba ini bukan semata mencari juara, tetapi mendorong tumbuhnya perpustakaan yang aktif, inovatif, dan melayani masyarakat dengan optimal,” ujarnya.

Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa perpustakaan desa memiliki peran strategis dalam memperkuat budaya literasi masyarakat. Oleh karena itu, pihaknya terus mendorong penguatan kapasitas pengelolaan serta penyediaan program-program yang mampu membudayakan kegiatan membaca dan menulis di tingkat desa.

 

“Kami berkomitmen untuk terus memperkuat literasi masyarakat desa melalui berbagai upaya, mulai dari pelatihan pengelola, penyediaan bahan bacaan yang relevan, hingga mendorong kegiatan literasi berbasis kearifan lokal. Budaya membaca harus tumbuh dari lingkungan terdekat, dimulai dari desa,” tambahnya. (kyn)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button
%d blogger menyukai ini: