Pancaran Kebaikan Cahaya Waisak
Ditulis Oleh : Putu Suasta, Alumnus UGM dan Cornell University.
Sebagai salah satu agama tertua di dunia, agama Buddha tentu telah berperan besar dalam pembangunan peradaban manusia.
Bagi Indonesia sendiri, kehadiran agama ini merupakan anugerah yang memperkaya khazanah budaya, keberagaman dan nilai-nilai kearifan.
Candi-candi peninggalan kerajaan bercorak Buddha kini termasuk warisan sejarah kebanggan Indonesia.
Menjadi ikon pariwisata religi-budaya yang terkenal hingga manca negara. Tapi lebih dari itu, umat Buddha di Indonesia sekalipun termasuk kelompok paling minoritas, memiliki andil besar dalam pembangunan terutama dalam bentuk kepedulian-kepedulian sosial.
Uluran tangan umat Budha baik pribadi maupun kelompok (yayasan) hadir hampir dalam setiap keadaan sulit yang terjadi di negeri ini.
Itu niscaya merupakan bentuk perwujudan dari ajaran Buddha Dhamma yang menekankan pentingnya berbuat kebajikan (kebaikan) sebagai jalan untuk mencapai Nibbana (akhir dari semua derita).
Dari studi sosiologi agama dan keterangan dari situs resmi Walubi (perhimpunan umat Budha Indonesia) kita tahu Budhha Dhamma tidak begitu menekankan pelaksanaan ritual bersama sebagaimana layaknya Hindu, Islam, Kristen dan Katolik.
Buddha mengajarkan pengendalian pikiran, penyucian batin dan berbuat kebajikan untuk mengembangkan kasih sayang kepada semua mahluk.
Karena itu dalam praktek sehari-hari umat agama ini sangat akrab dengan kehidupan sosial.
Itu setidaknya dirasakan penulis sendiri dalam pengalaman bergaul dengan sudara-saudara beragama Buddha.
Karena itu, merupakan sebuah anugerah bagi negeri ini memiliki masyarakat pemeluk Buddha Dhamma dan kita semua sudah sepantasnya turut bersuka cita dalam perayaan Waisak hari ini karena di hari besar ini saudara-saudara kita bergama Buddha lebih takjim menyucikan batin agar dapat terus memancarkan kebaikan bersama cahaya Waisak.
Waisak merupakan hari suci yang termasuk menjadi momen mempererat tali persaudaraan dan memperkuat ikatan kita dalam kebaikan sebagai sebuah bangsa.
Kemeriahan penyambutan hari raya Waisak telah kita saksikan di media dan mungkin di lingkungan kita sendiri. Saudara-saudara kita beragama Buddha tentu telah memusatkan hati dan pikiran dalam doa-doa untuk Tri Hari Suci Waisak.
Semua berkat doa-doa mereka kita menyongsong kehidupan yang lebih baik dalam berbangsa dan bernegara. Selamat Hari Tri Hari Suci Waisak bagi saudara-saudara beragama Buddha. Pancarkanlah terus kebaikan bersama cahaya Waisak. (BT)