Palembang. Beritaterkini.co.id -Penilaian Lomba Perpustakaan Terbaik Tingkat Nasional Tahun 2024 di SMA Negeri 17 Palembang dilaksanakan, Kamis 22 Agustus 2024. Dihadiri tim juri visitasi yakni Dra.Sri Sumekar,MSi, dan Dr.Abdul Basit, SAg, MM.
Turut hadir pada kegiatan tersebut Asisten III Bidang Administrasi dan Umum Setda Provinsi Sumsel Zulkarnain, SE, MM, PLH Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sumsel Awaluddin SPd MSi, Kepala Dinas Perpustakaan Provinsi Sumatera Selatan M. Zaki Aslam, S.IP, M.Si.
PLH Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sumsel Awaluddin SPd MSi mengatakan kembali kepada konsep membangun literasi seperti yang diketahui tingkat terasi di Sumsel masih sangat rendah secara nasional dan sebetulnya meningkatkan kemampuan literasi itu adalah dengan mengajak agar anak-anak betah berlama-lama tinggal di perpustakaan.
“Dalam hal ini tentu Perpustakaan itu harus baik dan harus nyaman. Perpustakaan yang baik itu terus di verifikasi perpustakaan Nasional. Kegiatan di SMA Negeri 17 ini adalah pembuktian dari perpustakaan Nasional tentang berkas-berkas yang dikirim oleh SMA Negeri 17 ini apakah itu benar. Mereka datang untuk memverifikasi dan memvalidasi berkas yang dikirim. Tentu kami sangat senang dan merasa sangat bangga bahwa ada perpustakaan sekolah SMA di Sumsel terpilih untuk dikunjungi dan diverifikasi oleh perpustakaan Nasional,” ujarnya.
Lebih lanjut Awaluddin menuturkan, seperti dikatakan tadi bahwa untuk bisa menjadi tempat yang nyaman bagi siswa untuk membaca tentu perpustakaan harus nyaman. Sebetulnya ini bisa dimulai tidak secara serta merta menjadi perpustakaan yang berkualifikasi kelas tinggi. Tapi bisa dimulai dengan mungkin memperbanyak jumlah buku bacaan, kemudian menambah sarana prasarana pendukung.
“Saya rasa Kepala sekolah yang kreatif itu bisa mengolah memanfaatkan sumber-sumber pendanaan yang ada dan itu memungkinkan jadi sepanjang tidak keluar dari juklak dan juknis pendanaan itu sendiri bisa digunakan untuk mengembangkan Perpustakaan,” bebernya.
Dia menjelaskan, Smselain menambah memperbaiki sarana dan prasarana juga harus ditingkatkan kemampuan pustakawan.
” Hanya problem kita saat ini tenaga yang benar-benar Pustakawan itu sangat minim. Yang ada itu biasanya guru Bahasa Indonesia yang diberi tugas tambahan sebagai Pustakawan jadi sejatinya bukan Pustakawan. Jelas sebab itu dirasa masih perlu meng-upgrade meningkatkan kemampuan para guru yang dibebankan tugasnya sebagai Pustakawan,” tuturnya.
Ketika ditanya terkait Perpustakaan digital atau bisa disebut Pustaka Maya, Awaluddin menernagkan, bagaimana anak-anak itu bisa memanfaatkan elektronik book yang bisa diakses. Mereka juga bisa melihat buku tidak secara fisik tapi bisa lewat internet, bisa membaca buku dari internet.
“Tapi itu harus disupport dengan jaringan internet yang baik. Perubahan perpustakaan konvensional menjadi perpustakaan digital itu tidak ada tidak kesulitan untuk sekolah di kota yang ada jaringan internet baik. Tapi ini masih terkendala di daerah yang jaringan internet yang belum baik bahkan kita akan terus coba kembangkan sesuai dengan kondisi masing-masing sekolah,” tandasnya
Sementara itu, Kepala Dinas Perpustakaan Provinsi Sumatera Selatan M. Zaki Aslam, S.IP, M.Si mengatakan, untuk ikut perlombaan ini nilai Akreditasi Perpustakaannya harus A atau B. Untuk di Sumsel tahun ini yang ikut SMA Negeri 17 Palembang, SMA Sumsel dan swastanya IGS, dan yaang menang SMA Negeri 17 Palembang.
“Tim jurinya itu dari pusat, yag pertama penilaian mandiri dari dia yang ada kita di Sumsel. Untuk kriterianya dia memiliki sertifikat asesor. Itu sudah kita nilai ternyata ini menang terus kita mengupload seluruh yang diminta oleh tim juri s. Sekarang ini sesuai dengan pertanyaan-pertanyaan atau persoalan yang diminta misalnya keaktifan dari Perpustakaan ini baik di dalam maupun komunikasi dengan luar itu harus menunjukkan bukti kegiatan. Jadi bukan hanya dalam jadi dalam bentuk laporan, tapi apa kegiatan termasuk tujuannya untuk apa. Kemudian diupload dengan gambar mungkin kalau ada daftar hadir, jadi memiliki ketentuan yang sangat ketat, ” jelasnya
Lomba Perpustakaan Terbaik Nasional ini diikuti oleh seluruh peserta dari berbagai wilayah di Indonesia yang terbagi menjadi empat cluster. Cluster tersebut mencakup Sumatera, DKI-Jawa-Jogja-Semarang, Gorontalo-Sulawesi, serta Papua-Maluku. Perpustakaan Sumatera Selatan masuk ke dalam Cluster 4, mewakili region Sumatera.
Ditempat yang sama, salah satu tim juri Dr.Abdul Basit, SAg, MM mengatakan, tugasnya adalah visitasi memeriksa dokumen yang dikirim oleh Perpustakaan SMA 17.
” Untuk yang sudah kami nilai secara online, kemudian datang ke SMA 17 Palembang. Karena SMA Negeri 17 Palembang berdasarkan nilai itu masuk 6 besar, maka kami tentu harus membuktikan memvalidasi dokumentasi yang telah dikirim. Sehingga nilai yang diberikan oleh dewan juri itu memang benar-benar faktual,” katanya.
Lebih lanjut dia menjelaskan, indikator nilainya banyak. Tapi tentu yang paling mendasar Perpustakaan hari ini adalah bagaimana perpustakaan itu mendukung proses pembelajaran di sekolah.
“Jadi semua aktivitas sekolah terkait pembelajaran itu supporting perpustakaan itu harus kuat,” tuturnya.
“Lihat di SMA Negeri 17 Palemnang ini teman-temannya kreatif dalam membuat tematik. Karena tematik untuk lebih menarik anak-anak muda generasi Z. Mereka akan senang dengan tematik. Jadi kalau membuat program itu sesuai dengan usia mereka,” tandasnya. (**)
trezor.io/start