
beritaterkini. co. id-TABANAN | Kabupaten Tabanan mencatat prestasi membanggakan dalam pengendalian rabies. Hingga pertengahan Juli 2025, Tabanan menempati peringkat ke-9 alias paling rendah dari sembilan kabupaten/kota di Bali dalam jumlah kasus rabies yang terkonfirmasi positif.
Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Pertanian Tabanan, Gde Eka Parta Ariana, menyatakan bahwa penanganan cepat dan vaksinasi emergensi berhasil menekan penyebaran kasus, bahkan di desa-desa zona merah.
“Sekarang tinggal enam desa yang berstatus zona merah, jauh lebih baik dibanding tahun lalu yang mencapai puluhan desa. Semua sudah kami tangani dengan vaksinasi darurat dan belum ada kasus berulang,” ujarnya, Kamis (24/7).
Upaya pengendalian terus dilakukan secara intensif. Vaksinasi rabies hingga kini telah menjangkau 43,53 persen dari total populasi hewan penular rabies (HPR) sebanyak 54.726 ekor. Beberapa kecamatan bahkan telah melampaui ambang batas ideal 70 persen, seperti Kecamatan Tabanan (77,37 persen), Baturiti (74,87 persen), dan Marga (71,59 persen).
“Target kami akhir Juli bisa tembus 50 persen cakupan. Selama belum ada instruksi dari pusat untuk alihkan ke vaksinasi PMK, kami tetap fokus pada rabies,” tambah Gde Eka.
Pihaknya juga terus mengedukasi masyarakat agar aktif terlibat dalam pencegahan rabies melalui tiga langkah utama: vaksinasi hewan peliharaan, pengendalian pergerakan HPR, dan tidak melepasliarkan anjing.
Keberhasilan Tabanan menekan kasus rabies ini menjadi modal penting untuk menuju status bebas rabies. Sinergi antara pemerintah daerah dan masyarakat dinilai menjadi kunci utama dalam menjaga keberlanjutan upaya pencegahan penyakit mematikan ini. (kyn)