Opini Public

Sejarah Kelam Penghinaan Pemimpin Di Nusantara

WWW.BERITATERKINI.CO.ID- Dalam Sejarah Nusantara sekarang bernama Indonesia, belum pernah ada cacian, hinaan dan fitnah yang paling buruk, baik dari sisi manusia dan agama, kecuali cacian, hinaan dan fitnah yang diarahkan kepada Presiden Joko Widodo, Tidak ada satu pun, Raja atau Presiden, dimuka bumi ini yang menerima sebutan terburuk selain dirinya.

Di negeri yang saat ini mayoritas muslim dan konon menjunjung tinggi tradisi kesusilaan serta budaya, selama bertahun-tahun memuja kata-kata kotor yang diarahkan kepada Pemimpin negara dan bangsanya, sementara kemudahan-kemudahan dan kebijakan pemerintahannya tetap diikuti, serta ikut pula menikmati hasil karya-karyanya.

Perlu daftar panjang menyusun kata-kata berikut penjelasannya untuk mengurai cacian, hinaan dan fitnah serta berbagai tuduhan itu:

Presiden nama2 hewan lah, anak PKI, kafir, dungu, planga plongo, kodok, banyak utang, Pemimpin LGBT, Cina tulen, Antek asing, Antek Yahudi, nama aslinya Oei Hiong Liong, sundal alias pelacur, burung unta, sinting, bebek lumpuh, idiot, tidak tahu bahasa inggris, anak pungut, pengecut, ingusan, bodoh, tukang mebel tak pantas jadi presiden, banci, haid, bajingan, Jokodok dll dll dll…

Belum yang bernuansa agama: “Pemimpin taghut, Firaun, Dajjal, Kafir, Munafik, ketua partai setan, laknatullah, iblis, dan banyak lagi yang lainnya.

Belum yang fitnah dan hoax yang dilontarkan, dan lain-lainnya

Ada sebutan yang lebih buruk dari itu? Tidak ada. Jokowi adalah makhluk manusia ternista dan terjahat sepanjang penciptaan manusia di muka bumi, melebihi Firaun atau Dajjal.

Dan sebagian besar lontaran atau sebutan itu disampaikan oleh orang-orang yang mengaku beragama yang taat dan Paling Suci, Malah ada yang mengaku pemuka agama, sangat Luar biasa bukan?
Ini bukan soal baper.
Bukan soal tidak terima.

Ini soal seberapa banyak Kebencian yang kita miliki dan tertanam, serta seberapa dalam Akhlak dan Etika yang bisa kita lakukan dalam kehidupan sehari hari.

Di negara paling liberal atau paling ateis pun tidak kita temukan fenomena seperti negeri dengan mayoritas muslim terbesar di muka bumi ini.

Bahkan, setelah seluruh proses pilpres usai dan pemenangan ditentukan, ternyata cacian, makian, hinaan, hujatan, fitnah, dan hoax masih menimpa Presiden ketujuh RI ini,
Akan semakin banyak orang merasa lebih beriman sambil memupuk benci dan segala tuduhan.

Beruntungnya, tukang mebel kurus itu bersabar dan diam.
Tidak membalas balik dengan makian dan hujatan.

Karena inilah, sebagai rakyat pemilik kekuasaan tertinggi, telah memilihnya untuk kembali memimpin Indonesia.
Sejarah telah mencatat peristiwa yang telah terjadi di Negeri ini. (Aj/Boy A)

Related Articles

2 Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button
%d blogger menyukai ini: