Pemuda Dan Mahasiswa Meminta Polri Tindak Tegas Oknum Yang Melanggar UU No 9 Tahun 1998

Palembang, Berita Terkini. Co. Id Aksi Unjuk Rasa yang dilakukan aliansi pemuda dan mahasiswa yang terdiri dari Bem Universitas Syahyakirti, Bem FE UIBA, Jaringan Kota Palembang, Pemuda Progresif Revolusioner, Pemuda Transformatif SUMSEL, Gerakan Mahasiswa Milenial SUMSEL, Ruang Gagasan, Rumah Berdikari, Palembang LAJU, Mahasiswa Peduli Lingkungan SUMSEL, Youth Leader Sumsel tercederai oleh Oknum yang menghalangi penyampaian pendapat di muka umum,bertempat di depan kantor OJK Regional 7 pada Rabu (14/7/2022).

Koordinator aksi Fikir di dampingi Wahidin saat Prescon bertempat di sebuah rumah makan jalan sudirman (14/07/22) mengatakan sangat menyangkan aksi aliansi pemuda dan mahasiswa Sumsel dalam menyampaikan aspirasi dan mempertanyakan kebeneran permasalahan yang diduga di lakukan BG di kantor OJK mendapatkan penghalangan dari Oknum yang sangat arogan.

Pemuda dan mahasiswa butuh penjelasan dari OJK karena kita ketahui Sumsel Provinsi No 10 termiskin, namun ada dugaan dana yang besar di berikan kepada Oknum Perusahaan untuk usaha yang tidak bisa di rasakan oleh masyarakat,”ungkapnya

“Kami sangat menyangkan bahwa aksi mereka telah dihadang dan dihalang halangi oleh oknum yg di duga bayaran dari perusahaan yang bersikap seperti premanisme,”ujarnya.

“Berikut kronologi aksi tersebut, Pada pukul 13:00 Wib masa aksi di mulai berkumpul di titik kumpul yang telah disepakati, dan Pukul 14:00 Wib masa aksi menuju ke titik aksi yaitu kantor otoritas jasa keuangan, selanjutnya Pada pukul 14:20 Wib masa aksi sampai ke titik aksi,” Ujarnya.

“Namun, sebelum seluruh masa aksi datang ke titik aksi, ada puluhan masa yang tidak kami kenal datang juga ke titik aksi, lalu Pada pukul 14:30 Masa aksi aliansi pemuda dan mahasiswa telah berkumpul dititik aksi selanjutnya Pada pukul 14:35 masa aksi mulai menggelar rangkaian. Namun, pada pukul 14:37 puluhan massa yang tidak kami kenal, mulai mengganggu rangkaian aksi dengan memancing emosi dari rangkaian aksi, sehingga terjadi tindakan premanisme yang disinyalir itu adalah masa yang diduga bayaran oleh perusahaan,” Lanjutnya.

Fikri juga mengatakan, selanjutnya Bentrok pun terjadi, masa yang di duga bayaran tersebut mencoba merampas spanduk tuntutan yang kami bawa.Sampai pada akhirnya kami tidak sempat menyampaikan aspirasi kami dititik aksi.

Pada pukul 15:00 Wib guna menghindari bentrok dengan oknum yang diduga bayaran tersebut, masa aksi aliansi pemuda dan mahasiswa sumatera selatan sepakat untuk menunda pergelaran aksi dan kami langsung bergegas pulang karna kami takut ada tindakan premanisme dan anarki yang dilakukan oleh oknum yang diduga bayaran terhadap kami,” paparnya.

Lebih lanjut dia menuturkan, Padahal kita ketahui bersama menyampaikan pendapat dimuka umum jelas sudah di atur di UU no 9 tahun 1998 tentang kebebasan berpendapat menyampaikan aspirasi dimuka umum, dan kami juga telah mengikuti aturan bahwa untuk melaksanakan aksi seyogya ya H-3 dari hari pelaksanaan aksi.

“Kami sangat menyayangkan ada tindakan premanisme yang dilakukan oleh puluhan oknum tersebut. Sehingga ini sangat mencoreng dan jelas melanggar uu no.9 tahun 1998,” Tuturnya.

Maka kami meminta dengan hormat untuk kapolri dan kapolda sumatera selatan untuk menindak tegas puluhan oknum tersebut. “Hal seperti ini jelas akan berpotensi mencoreng nama baik sumatera selatan yang zero konflik, dan semoga kedepannyan tidak ada lagi oknum oknum yang anti demokrasi, Tindakan ini sungguh tidak dibenarkan, “pungkasnya.(RZP)