BeritaNasional

BPI KPNPA RI Minta KPK Dibubarkan Saja Jika OTT KPK Menjadikan Luhut Tak Senang dan Citra Indonesia Dianggap Tidak Baik Di Dunia Internasional

Jakarta, beritaterkini.co.id | Menko Tubagus Rahmad Sukendar selaku Ketua Umum Badan Peneliti Independen Kekayaan Penyelenggara Negara & Pengawas Anggaran RI ( BPI KPNPA RI ) menanggapi komentar dari Luhut Binsar Panjaitan selaku Menteri Kemaritiman dan Investasi (Marves) menyebutkan bahwa operasi tangkap tangan (OTT) tidak bagus untuk negara. Indonesia

BPI KPNPA RI melihat adanya pernyataan Luhut akan melemahkan KPK karena kita semua ketahui bahwa jika KPK tidak melakukan
“OTT salah satu cara KPK dalam melakukan penindakan tindak pidana korupsi, di luar mekanisme case building dan masyarakat juga melihat bahwa Selama ini OTT KPK terbukti ampuh dalam membersihkan sumber kekuasaan, mulai eksekutif, legislatif, hingga yudikatif,”

Dengan adanya OTT KPK berhasil menangkap banyak koruptor, baik itu dari kalangan pejabat maupun pihak swasta.

“Selain itu, pengungkapan melalui mekanisme OTT pun telah berhasil menyeret ratusan orang, baik pejabat, aparat penegak hukum, maupun pihak swasta, ke proses persidangan,”ungkap Tubagus Rahmad Sukendar yang akrab disapa Kang Tebe Sukendar.

Masyarakat saat ini sangat menaruh harapan terhadap KPK dan ini sudah dibuktikan KPK dengan keberhasilan OTT tersebut, OTT berdampak besar dalam membantu negara menangkap pejabat korup.

Jadi ada apakah sekarang ini Luhut Binsar Panjaitan tidak senang jika KPK, yang mana representasi negara, melakukan pemberantasan korupsi?” kata Kang Tebe Sukendar.

Mengapa Luhut beranggapan jika OTT dianggap sudah memperburuk citra Indonesia dimata dunia. Seharusnya Luhut harus bangga dan memberikan dukungan terhadap KPK karena kita melihat bahwa dalam Pemberantasan Korupsi di Indonesia , KPK sudah dapat berperan aktif dalam menegakkan hukum dan melakukan OTT, ini yang mengangkat citra Indonesia menjadi baik.

Jika Luhut mempersoalkan bahwa OTT Nggak Bagus ya mengapa tidak KPK dibubarkan saja dan biarkan Korupsi akan merajalela di semua litas sektoral.

Kang Tebe Sukendar juga menyampaikan
“Sejujurnya, kami sulit memahami logika berpikir Luhut jika OTT KPK menjadi nama baik Indonesia tercoreng.

Dalam sudut pandang BPI KPNPA RI ketika dalam penegakan hukum, khususnya pemberantasan korupsi, maksimal dilakukan, dengan sendirinya citra Indonesia akan membaik dan diikuti dengan apresiasi dari dunia,” ujarnya.

Seperti diketahui pada tahun 2013 Indonesia mendapatkan penghargaan Ramon Magsaysay Award.

“Pada tahun 2013 itu, KPK sempat membanggakan Indonesia karena mendapatkan penghargaan Ramon Magsaysay Award karena terbukti berhasil memberantas korupsi secara masif,” katanya.

“Jadi, kami menduga dua hal. Pertama, Saudara Luhut kurang referensi bacaan terkait dengan pemberantasan korupsi. Dua, Saudara Luhut tidak paham apa yang ia utarakan,” katanya.

Jelaskan Maksud Tak OTT Melulu
Pernyataan Luhut. Sebelumnya, Luhut mengkritik cara kerja KPK dalam pemberantasan korupsi. Dia menyebut KPK tak perlu sedikit-sedikit menangkap orang.

“Kita nggak usah bicara tinggi-tinggilah. OTT-OTT ini kan nggak bagus sebenarnya. Buat negeri ini jelek banget. Tapi kalau kita digital life, siapa yang mau melawan kita,” kata Luhut di acara peluncuran Aksi Pencegahan Korupsi 2023-2024 di Jakarta, Selasa (20/12).

Luhut kemudian bercerita dirinya diundang untuk diwawancarai salah satu media di London. Dia mengatakan Indonesia dipuji setelah berhasil menyelenggarakan KTT G20 di Bali pada November lalu.

Sepantas nya Luhut bangga bahwa Indonesia sudah berhasil dalam menekan angka Korupsi dengan adanya KPK melakukan OTT . Tutup Kang Tebe Sukendar. (Red)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button
%d blogger menyukai ini: