BaliMangupura

Diduga Gelapkan Dana Pinjaman Hingga Milyaran Rupiah, Mantan Dirut Bank Ternyata Masih Bebas  

MANGUPURA, beritaterkini.co.id | Dugaan kasus korupsi milyaran rupiah di tubuh LPD Sangeh, masih terus bergulir di persidangan Pengadilan Tipikor Denpasar. Rencananya, Selasa 7 Maret 2023, sidak kembali di gelar dengan agenda pemeriksaan saksi.

Dalam kasus tersebut, mantan Kepala LPD Sangeh Nyoman Agus Aryadi telah ditetapkan sekbagai tersangka oleh Kejaksaan Tinggi (Kejati) Bali. Bahkan Agus telah ditahan sejak beberapa waktu lalu. Sementara sejumlah pengurus lainnya yang diduga terlibat masih berstarus saksi.

Meskipun kasus tersebut telah masuk ke persidangan, namun kasus LPD Sangeh masih menyisakan misteri, terkait keberadaan uang Rp 3,5 Milyar. Sampai saat ini keberadaan uang LPD tersebut masih menjadi perdebatan diantara para pengurus dan pemangku kebijakan di LPD Sangeh.

JPU diharapkan mampu menguak misteri tersebut, sehingga tidak hanya mantan Kepala LPD Sangeh yang ditahan karena banyak pihak yang terlibat dalam kasus ini. Hal tersebut berdasarkan fakta persidangan serta majelis Hakim telah memerintahkan JPU untuk memproses semua pihak yang terlibat.

Melalui keterangan tertulisnya, mantan Kepala LPD Sangeh Nyoman Agus Aryadi menyampaikan, bahwa raibnya dana LPD Rp 3,5 Milyar itulah yang menyebabkan LPD kolef dan akhirnya menyeret dirinya ke bui.

“Ada dana LPD yang dipinjam oleh Bank Sangeh. Ini menjadi cikal bakal kolefnya LPD Sangeh,” ujar Agus.

Dijelaskan, pada tahun 2009 PT Bank Desa Sangeh mengalami masalah karena banyaknya kredit macet. Bahkan terancam dilikuidasi oleh Bank Indonesia.

Untuk menyelamatkan Bank Sangeh, kemudian dilakukan paruman dan atas kesepakatan Bendesa Adat Sangeh, Prajuru Desa Sangeh, Komisaris Bank Sangeh serta para pemegang saham, diputaskan Bank Sangeh meminjam dana ke LPD Sangeh.

“Waktu itu disepakati besar pinjaman mncapai tiga setengah milyar rupiah,” jelas Agus.

Lanjutnya, saat itu Direktur Bank Sangeh dijabat oleh Ida Bagus Duniartha. Sehingga pinjaman tersebut atas nama yang bersangkutan bertindak untuk dan atas nama PT Bank Desa Sangeh. Pinjaman tersebut disetujui oleh Bendesa Sangeh yang saat itu dijabat oleh Ida Bagus Dipayana.

“Pinjaman tiga setengah milyar rupiah tersebut dibagi menjadi tujuh pinjaman. Masing-masing pinjaman sebesar lima ratus juta rupiah dan kesemua pinjaman atas nama Ida Bagus Duniartha. Bukti pinjaman lengkap sudah disita oleh JPU,” tuturnya melalui keterangan tertulis.

Dijelaskan pula, setelah pinjaman dicairkan, beberapa kali pihak Bank Sangeh telah membayar bunga pinjaman. Sehingga di tahun 2011, sisa pinjaman Bank Sangeh sebesar Rp 3,4 Milyar.

“Namun untuk selanjutnya, Bank Sangeh tidak mampu lagi membayar pinjaman, baik bunga maupun pokok,” imbuhnya.

Karena Bank Sangeh sudah tidak mampu lagi membayaran pinjamannya, maka pada tanggal 11 Oktober 2011, atas kesepakatan pemegang saham, seluruh saham Bank Sangeh diserahkan ke LPD Sangeh.

Keputusan ini diambil berdasarkan hasil rapat antara pemegang saham, Bendesa Adat Sangeh, Komisaris Bank, Direksi Bank Sangeh, Badan Pengawas LPD dan pengurus LPD.

“Keputusan ini tertuang dalam notulen rapat dan notulen rapat itu sudah disita oleh JPU juga,” terang Agus.

Namun kenyataannya, kesepakatan yang dibuat dalam rapat tidak pernah dilaksanakan oleh pihak Desa Adat. Dalihnya karena dana yang dari LPD tersebut ternyata tidak tercatat di Bank Sangeh.

“Tim audit juga sudah melakukan audit ke Bank Sangeh, ternyata memang benar pinjaman tersebut tidak tercatat dalam neraca Bank Sangeh,” tuturnya.

Dengan demikian, telah terjadi penggelapan dana LPD oleh Ida Bagus Duniartha, yang menjabat sebagai Direktut Bank Sangeh saat itu. Menurut Agus, bukti-buktinya jelas dan sudah ada pada JPU. Namun kenyataannya, yang bersangkutan tidak diproses ataupun ditahan.

Terhadap fakta tersebut, pihaknya sudah menghubungi Gusti Agung Adi Wiputra, Bendesa Adat Sangeh yang saat ini masih menjabat untuk menjelaskan hal yang sebenarnya terjadi.

“Seandainya desa adat mau menindaklanjuti kesepakatan rapat itu, mungkin LPD Sangeh tidak akan bermasalah seperti sekarang ini,” ujarnya.

Namun Bendesa Adat langsung menyatakan tidak pernah ada hutang Bank Sangeh di LPD Sangeh. Perlu diketahui, orang tua Bendesa Adat I Gusti Nyoman Winda, merupakan pemegang saham Bank Sangeh dan ikut menandatangani nota kesepakatan pelimpahan sahan.

“Ganjilnya lagi, Bank Sangeh tidak mengakui hutangnya di LPD Sangeh, tapi nyatanya Bank Sangeh pernah beberapa kali membayar bunga. Kalau memang ngak berhutang, ngapain bayar bunga. Ini kan aneh,” imbuhnya.

Karena itu, pihaknya meminta JPU untuk mengusut kasus ini secara profesional, sehingga orang-orang yang terlibat bisa diproses secara hukum dan harus mempertanggungjawabkan perbuatannya.

“Jangan hanya saya yang dijadikan tumbal dalam kasus ini. Padahal dakwaan Jaksa jelas mengatakan secara bersama-sama. Berarti pelakunya lebih dari satu,” pungkasnya.

Sayangnya Kepala Kejaksaan Tinggi Bali belum bisa dikonfirmasi terkait kasus tersebut.(ded/sdp)

Related Articles

49 Comments

  1. Existem dois tipos de vouchers, um é um código que é resgatado na loja online. O segundo é um link com um código de cupom, basta clicar nele, e seu desconto será deduzido automaticamente do valor total na finalização da compra. Você pode (e deve) praticar com apostas baixas. Isso lhe dará confiança e ajudará a melhorar suas habilidades de jogo. This website is using a security service to protect itself from online attacks. The action you just performed triggered the security solution. There are several actions that could trigger this block including submitting a certain word or phrase, a SQL command or malformed data. Antes de apostar em uma das equipes para vencer, o apostador analisa os adversários. Por exemplo, pode haver um azarão claro e um favorito com um estilo de jogo ofensivo. Nesse caso, o mais forte tentará vencer já no primeiro tempo, o que deve ser levado em conta ao colocar apostas Pin-Up antes ou depois do início da partida.
    http://forums.wolflair.com/member.php?u=107984
    Aliás, é comum que novos dispositivos Android não permitam que arquivos apk sejam instalados, sendo uma medida de segurança. Entretanto, o app oficial da Mostbet é confiável e ele pode ser instalado sem riscos, após baixar do apk do aplicativo Mostbet. 28.07. 08:30 Empoli x Paphos O aplicativo Mostbet no Brasil abre as portas para um emocionante mundo de apostas esportivas e jogos de cassino online. Com sua interface fácil de usar, ampla variedade de opções de apostas e inúmeras vantagens, o aplicativo Mostbet é uma escolha principal para os entusiastas de apostas brasileiros. Portanto, baixe o aplicativo, crie uma conta e mergulhe no empolgante mundo das apostas online com a Mostbet! Quando se trata de apostar no tênis, a Mostbet é uma das melhores opções que existe. Com uma grande variedade de partidas e eventos para escolher, incluindo partidas individuais masculinas e femininas, duplas e duplas mistas, você pode facilmente encontrar algo em que apostar. A Mostbet também possui uma ampla gama de mercados de apostas para cada partida, permitindo que você escolha a opção mais adequada às suas necessidades.

  2. Technology, an ever-evolving force, shapes the way we live, work, and connect. From the advent of the internet to the rise of artificial intelligence, tech fuels innovation and transforms societies. It bridges distances, amplifies communication, and qqvip303 streamlines processes, making the impossible possible. As we enter the era of smart devices, quantum computing, and sustainable tech, the landscape continues to redefine itself. Tech’s impact extends beyond gadgets, influencing healthcare, education, and global economies. Embracing these advancements with ethical considerations paves the way for a future where technology enhances human potential, fosters creativity, and addresses pressing global challenges.

  3. Technology, an ever-evolving force, shapes the way we live, work, and connect. From the advent of the internet to the rise of artificial intelligence, tech fuels innovation and transforms societies. It bridges distances, amplifies communication, and qqvip303 streamlines processes, making the impossible possible. As we enter the era of smart devices, quantum computing, and sustainable tech, the landscape continues to redefine itself. Tech’s impact extends beyond gadgets, influencing healthcare, education, and global economies. Embracing these advancements with ethical considerations paves the way for a future where technology enhances human potential, fosters creativity, and addresses pressing global challenges.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button
%d blogger menyukai ini: