beritaterkini. co. id-JEMBRANA | Ketua DPD PDI Perjuangan Jembrana Made Kembang Hartawan ternyata benar-benar membuat kejutan dalam menghadapi Pilkada Jembrana Nopember 2024 mendatang.
Diam-diam, Kembang Hartawan ternyata melarikan pasangan lawan untuk dijadikan pendamping dirinya merebut tahta di Bumi Makepung dari tangan incumbent yang pernah membuat dirinya bertekuk lutut di Pilkada Jembrana sebelumnya.
Gede Ngurah Patriana Krisna (Ipat) yang sebelumnya terlihat mesra mendampingi I Nengah Tamba, bagai dicocok hidungnya menuruti keinginan Kembang Hartawan, meskipun pemindahan itu tetap memposisikan dirinya sebagai “ban serep”
Diduga kepindahan ipat ke pasukan merah bermotif uang untuk kebebasan sang ayah I Gede Winasa yang juga mantan Bupati Jembrana dari penjara. Diketahui Winasa sempat menjalani penjara bertahun-tahun karena terbukti secara syah dan meyakinkan melakukan sederet kasus korupsi.
Disebut-sebut, Kembang Hartawan (merah) diduga memiliki andil dibalik pengembalian denda dan uang penganti kasus kejahatan Winasa di Kejaksaan Negeri Jembrana beberapa waktu lalu.
Ipat sendiri dalam pernyataannya di sosial media, membenarkan dirinya memutuskan hengkang dari I Nengah Tamba dan memilih mendampingi Kembang Hartawan maju di Pilkada Jembrana Nopember 2024 mendatang.
Ipat mengaku maju mendapingi Kembang Hartawan sebagai calon Wakil Bupati Jembrana dari Partai Golkar. Sementara Kembang Hartawan maju sebagai calon Bupati Jembrana dari PDI Perjuangan.
Sementara itu, Ketua DPD Golkar Jembrana I Made Suardana yang juga memiliki peluang besar maju di Pilkada Jembrana dikonfirmasi terkait lompatan Ipat mengatakan, hingga saat ini Golkar belum mengeluarkan rekomendasi kepada Ipat sebagai wakil bupati mendampingi Kembang Hartawan.
Bahkan menurutnya, partai Golkar belum pernah membahas masalah tersebut. Namun karena Ipat telah memutuskan untuk lompat pagar, Partai Golkar akan segera membahas masalah ini.
Suardana juga menjelaskan, keputusan yang diambil oleh Ipat merupakan keputusan pribadi, bukan keputusan partai. Hingga saat ini partai Golkar belum mengeluarkan keputusan berkaitan dengan Pilkada Jembrana dan Partai Golkar sendiri masih solid terhadap Koalisi Indonesia Maju (KIM).
“Nanti kami akan bicarakan di partai terkait lompatan Ipat. Yang jelas itu keputusan pribadi, bukan keputusan partai. Kader semestinya tetap menjalankan intruksi Partai dan mengambil keputusan untuk kepentingan partai, bukan untuk kepentingan pribadi,” tegasnya.
Saat ditanya, apakah nanti Partai Golkar akan mengeluarkan rekomendasi kepada Ipat untuk mendampingi Kembang-Hartawan atau justru akan mengeluarkan Ipat dari Partai Golkar? Suardana menjelaskan saat ini Golkar masih berproses terkait kesiapan Pilkada.
“Mengenai kemungkinan mengeluarkan Ipat dari Partai Golkar, itu nanti akan dibicarakan di internal partai, baik di DPD tingkat dua, DPD Provinsi maupun pusat. Kita lihat tingkat kesalahan kader itu sendiri, baru akan diputuskan. Namun saya tegaskan disini, sikap Ipat bukan mewakili partai melainkan itu kepentingan pribadi,” ujarnya.
Disisi lain, lompatan Ipat ditanggapi enteng oleh calon incumbent I Nengah Tamba yang saat ini masih menjabat sebagai Bupati Jembrana. Meskipun Tamba-Ipat sebelumnya telah mendaftar secara resmi di Demokrat dan PPP.
Tamba mengaku siap bertarung melawan pasangan Kembang-Ipat. Karena baginya, tidak ada kata menyerah untuk tujuan Jembrana Emas 2026. Tentunya Tamba akan mencari pasangan lain yang sejalan dan sama-sama memiliki semangat berjuang untuk masyarakat dan memiliki semangat untuk mengwujudkan Jembrana Emas 2026 mendatang.(red)
child porn
child porn
Electric smoke vapes Products have become a significant trend among both smokers looking to quit and individuals who have never smoked traditional cigarettes.