MUI Minta Menag Fachrul Razi Tidak Membuat Gaduh Soal Rencana Larangan Cadar
JAKARTA – BERITATERKINI.co.id – Sekjen Majelis Ulama Indonesia (MUI), Anwar Abbas meminta Menteri Agama, Fachrul Razi agar tidak membuat gaduh soal rencana pelarangan cadar di instansi pemerintahan.
“Pemerintah tidak boleh membuat kegaduhan. Untuk itu, kedepankanlah dialog dan musyawarah,” kata Anwar Abbas kepada wartawan, Kamis (31/10/2019).
Dia menegaskan dirinya menyampaikan hal ini atas nama pribadi, bukan mewakili MUI.
“Saya setuju-setuju saja kalau Kemenag untuk mengkaji. Tetapi di dalam mengkaji tersebut kalau menyangkut masalah agama dan keyakinan maka libatkan dan ajaklah para ulama dan ormas-ormas keagamaan untuk mengkajinya,” tutur Anwar yang juga Ketua PP Muhammadiyah ini.
Dia mengingatkan, Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara RI Tahun 1945 harus menjadi dasar pemerintah dalam membuat kebijakan. UUD 1945 telah menjamin kemerdekaan warga negara Indonesia untuk memeluk agama, beribadah menurut kepercayaan masing-masing, hingga meyakini kepercayaannya masing-masing.
Artinya, bila seorang warga negara meyakini bahwa cadar itu bagian dari perintah agamanya, maka negara harus melindungi warga negara itu tanpa terkecuali. Soal keamanan yang menjadi kekhawatiran, pemerintah perlu menerapkan teknologi.
“Dan kalau ada masalah yang dihadapi menyangkut masalah keamanan maka pemerintah jangan karena ingin menjaga masalah keamanan lalu melanggar Pancasila dan UUD 1945. Menurut saya hal itu bisa diatasi dengan penggunaan teknologi. Pemerintah belilah teknologi untuk itu,” kata dia.
Soal hukum cadar atau nikab itu sendiri, Anwar menjelaskan ada keragaman pendapat di antara ulama. Namun yang jelas, penafsiran yang satu tak boleh memaksakan penafsiran yang lain.
“Ulama berbeda pendapat. Namun negara harus menghormati dan jangan memaksakan penafsiran,” tandasnya.
Sebelumnya, Menag Fachrul Razi mengatakan tidak ada ayat di Alquran yang mewajibkan ataupun melarang penggunaan cadar atau nikab. Namun Fachrul mewacanakan akan melarang penggunaan cadar di instansi pemerintah. Pertimbangannya adalah alasan keamanan, belajar dari insiden penusukan Menko Polhukam terdahulu, Wiranto, yang salah satu pihak penyerangnya memakai cadar.
“Memang nantinya bisa saja ada langkah-langkah lebih jauh, tapi kita tidak melarang nikab, tapi melarang untuk masuk instansi-instansi pemerintah demi alasan keamanan. Apalagi kejadian Pak Wiranto yang terakhir kan,” tutur Fachrul di Lokakarya Peningkatan Peran dan Fungsi Imam Tetap Masjid di Hotel Best Western, Mangga Dua Selatan, Sawah Besar, Jakarta Pusat, Rabu (30/10/2019) dilansir detikcom.
I’ve recently started a web site, the info you offer on this site has helped me tremendously. Thank you for all of your time & work.
Wonderful items from you, man. I have have in mind your stuff previous to and you’re just extremely excellent. I really like what you have bought here, really like what you are stating and the way in which you are saying it. You make it enjoyable and you still take care of to stay it wise. I can’t wait to read much more from you. This is really a wonderful site.
paxlovid generic: best price on pills – paxlovid generic
more http://rybelsus.tech/# rybelsus price
more