Berita

*Bappenas Sampaikan Perbaikan Infrastruktur TIK Akan Mendukung Sosial Ekonomi di Pedesaan*

WWW.BERITATERKINI.CO.ID
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa mengikuti Rapat Anggaran dengan Badan Anggaran DPR RI melalui video konferensi, pada hari Jumat, 11 September 2020. Dalam rapat ini membahas mengenai postur sementara RUU APBN TA 2021.

Menteri Suharso kembali menjabarkan mengenai anggaran yang akan digunakan untuk menjalankan beberapa major project dalam prioritas nasional. Memperkuat infrastruktur untuk mendukung pengembangan ekonomi dan pelayanan dasar merupakan agenda yang masuk ke dalam prioritas nasional dengan major projectnya yakni jaringan pelabuhan utama terpadu dan infrastruktur TIK untuk mendukung transformasi digital.

Anggaran yang digelontorkan untuk project prioritas ini sebsar Rp 118,7 triliun rupiah. Dimana rencananya dana tersebut akan digunakan untuk menjalankan major project tersebut. Dalam bidang infrastruktur TIK untuk mendukung transformasi digital, maka anggaran yang digunakan akan dialokasikan untuk memperbaiki infrastruktur TIK seperti mengoptimalisasi Palapa Ring sebagai pendukung jaringan penyelenggara telekomunikasi.

“Utilisasi nya untuk Palapa Ring terutama bagian tengah dan timur belum optimal, dikarenakan belum semua jaringan dari palapa Ring terkoneksi sehingga belum optimal pemanfaatannya – dan sekarang di teruskan melalui pembiayaan APBN untuk menyambungkannya,” ujar Menteri.

Kemudian Kementerian PPN juga merencanakan perluasan akses dan kualitas infrastruktur digital (Last Mile) dengan membangun jaringan fiber optik untuk wilayah daerah 3T (Palapa Ring/pemerintah) dan daerah non 3T(operator/komersial).

Sejauh ini desa yang belum terjangkau jaringan BTS (4G) totalnya sebanyak 12.548 desa atau sekitar 15%, desa non 3T sebesar 3.435 desa (6%), desa 3T sebesar 9.113 desa (45%). Menurut Menteri perluasan akses infrastruktur sangat diperlukan untuk seluruh masyarakat.

“Perluasan akses dan kualitas infrastruktur digital sampai ke pedesaan diperlukan agar manfaat transformasi digital dapat dinikmati oleh seluruh masyarakat,” ungkap Menteri.

Perbaikan infrastruktur TIK dan transformasi digital akan sangat berpengaruh dimasa pandemi ini. Transformasi digital akan mendukung pembelajaran jarak jauh dan juga mendukung pertumbuhan sosial ekonomi masyarakat.

Contohnya di pedesaan, para petani dapat menjual hasil pertaniannya kepada konsumen melalui agriculture market place atau platform belanja daring, dan bisa juga memanfaatkan media sosial. Sedangkan untuk UMKM punya kesempatan lebih luas dalam menjajakan produknya melalui market place. (Red/Aj)

Penulis : Supryadi

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button
%d blogger menyukai ini: