BeritaNasional

Bukan Nilai Fantastis Hibah Rp 9 Miliar Untuk Yayasan Yudhoyono Foundation. Banyak Yang Mendukung, Anggaran Tersebut Tetap Direalisasikan Demi Kemajuan Pacitan

Pacitan-Beritaterkini.co.id. Pendapat agar dana hibah sebesar Rp 9 miliar untuk yayasan Yudhoyono Foundation bisa direalisasikan, terus mendapat apresiasi dari warga Pacitan.

Salah satunya, Memit Subekti. Purna bakti aparatur sipil negara (ASN) lingkup Pemkab Pacitan ini juga berpendapat kalau mata anggaran yang bersumber dari bantuan keuangan khusus (BKK) Pemprov Jatim tersebut dinilai sudah memenuhi prosedur mekanisme penganggaran.

Pria yang sudah berpuluh tahun menjadi pengelola anggaran tersebut, menyatakan bahwa sifat anggaran tersebut merupakan tugas pembantuan. “Jadi Pemkab Pacitan hanya menerima dan melaksanakan.

Kalaupun tidak dilaksanakan, akan menjadi sisa lebih pengunaan anggaran (silpa), yang sifatnya terikat.

Sehingga saya berpendapat, anggaran tersebut sudah sesuai mekanisme peraturan perundang-undangan yang ada.

Sebaiknya tetap dilaksanakan, agar Pacitan punya nilai kompetitif dengan daerah lain,” kata Memit dalam obrolan warung kopi, Jumat (19/2).

Dia pun berpendapat, tidak ada pelanggaran regulasi pada konteks hibah tersebut. Pun kerugian keuangan negara, tidak ada pula. Sebab keperuntukan anggaran tersebut sudah sangat jelas.

Yaitu untuk menunjang beberapa insfratruktur di kawasan Art Galeri, SBY-Ani tersebut. “Saya menilai akan ada multi player effect dari mekanisme ini. Pada saat pra konstruksi, jelas akan menyerap tenaga kerja lokal. Begitupun nanti setelah usai konstruksi, akan menjadi daya tarik wisata tersendiri.

Ini sebuah pendekatan budaya, dan kearifan lokal. Dimana masyarakat akan mendapatkan edukasi, bagaimana menghargai jasa leluhurnya. Akan menjadi motivasi bagi generasi muda bangsa,” bebernya.

Pada kesempatan tersebut, Memit juga menyinggung rencana renovasi makam ulama besar, KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, yang dikabarkan menyerap anggaran sekitar 180 miliar.

konon dikabarkan, renovasi kompleks makam tersebut membutuhkan dana sekitar Rp 180 miliar. Rinciannya, Pemerintah Provinsi Jawa Timur akan menanggung dana Rp 30 miliar, Pemerintah Kabupaten Jombang Rp 9 miliar. Sisanya akan ditanggung pemerintah pusat melalui dana APBN.

Renovasi tersebut akan menambah berbagai sarana umum. Antara lain, penambahan lahan parkir seluas 4,5 hektare, pelebaran jalan, pembangunan perpustakaan dan museum, penambahan arena pedagang kaki lima, pembuatan toilet, serta pembangunan kantor wisata. (yun).

Sumber : Jarrakpospacitan
Editor : Kurnia

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button
%d blogger menyukai ini: