Hukum

Narkotika Terbaru Dijelaskan BNN ke Mahasiswa Hukum Jayabaya

Beritaterkini Jakarta – Dalam rangka pengembangan proses belajar dan mengajar Fakultas Hukum (FH) Universitas Jayabaya mengirimkan surat ke Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) sebagaimana surat Nomor ; 377/Dek/FH-UJ/XI/2021 tertanggal 18 Nopember 2021, perihal penelitian terkait tembakau gorila.

Selanjutnya pada Senin, (29/11/2021) sebanyak 12 perwakilan Mahasiswa didampingi Ketua Unit Penelitian Pengabdian Masyarakat dan Publikasi (UP2P) Fakultas Hukum Universitas Jayabaya, Hj. Sheha A. Habib, SH.MH diterima kedatangannya oleh Kepala Pusat Penelitian Data dan Informasi (Puslitdatin) BNN, Brigjen (Pol) Drs. Agus Rianto SH.

Dalam audiensi dan diskusi yang berlangsung di Kantor BNN, Jalan MT. Haryono, Jakarta Timur dibahas terkait penelitian terhadap aspek hukum pengguna dan pengedar tembakau gorila. “Kami mendapat penjelasan dan paparan yang disampaikan oleh Bapak Brigadir Jenderal Polisi Drs Agus Irianto SH, M.Si, Ph.d, di mana beliau menyampaikan beberapa hal tentang jenis narkotika, diantaranya Candu (papaver somniverum) yang bersumber dari Golden Crescent (Afghanistan, Iran, dan Pakistan) Golden Triangle atau yang lebih dikenal sekarang sebagai Delta Mekong (Myanmar, Laos, dan Vietnam), Kokain berasal dari Golden Peacock Kolombia,” ujar Sheha A. Habib kepada media ini, Selasa (14/12/2021).

Dari penjelasan dalam diskusi diungkapkan Sheha, perkembangan zaman, telah mendorong terjadinya perubahan produksi candu menjadi produksi sabu.

“Dalam perkembangannya narkotika dari jenis alami, bergeser ke narkotika semi sintetik dan sintetik, di mana Indonesia pun fokus melakukan penelitian narkotika jenis semi sintetik atau sintetik, sehingga dalam setiap tahunnya BNN untuk atas nama Indonesia menghadiri Asean Senior on Drugs (ASoD) yang terbagi menjadi beberapa kelompok kerja, antara lain Pemberantasan, Pemberdayaan Masyarakat, Pencegahan, Rehabilitasi, dan Riset,” jelas Sheha.

Meniru penjelasan Brigjen (Pol) Agus, Sheha mengatakan, tembakau gorila adalah merupakan narkotika jenis semi sintetik dan sintetik, sedangkan kadar narkotikanya tergantung dari zat narkotika yang dicampurkan ke dalam tembakau gorila tersebut yang pada umumnya dapat menimbulkan efek halusinasi, rasa senang yang berlebihan dan pastinya ketergantungan (adiktif), pada beberapa orang yang tidak kuat menahan efek tersebut dapat mengalami muntah-muntah hingga black out (pingsan), hal ini serupa dengan pengguna narkotika jenis ganja sintetik.

Pola peredaran atau penjualan tembakau gorila dilakukan secara sembunyi-sembunyi dengan cara dari mulut ke mulut atau media sosial, di mana tembakau gorila dikalangan pengedar dan pemakai menggunakan beberapa nama sebagai bahasa sandi diantaranya, Hanoman, Natareja atau Sun Go Kong dan lainnya, serta dengan beragam harga antara puluhan ribu rupiah hingga ratusan ribu rupiah tergantung jenis serta ukuran berat dan kandungan narkotika sintetis yang digunakan.

Sheha menambahkan bahwa dalam lampiran Undang-Undang No.35 Tahun 2009 Tentang Narkotika memang tidak disebutkan dengan jelas mengenai tembakau gorila, namun zat narkotika yang biasa digunakan dalam tembakau gorila dimuat dalam Peraturan Menteri Kesehatan No. 4 Tahun 2021 Tentang Perubahan Golongan Narkotika (Selanjutnya disebut Permenkes), karena kandungan tembakau gorila yang pada prakteknya disamakan dengan ganja sintetik dan memiliki efek yang sama, sehingga tembakau gorila dapat dikategorikan masuk ke dalam narkotika golongan I, sehingga penegak hukum terhadap pengedar dan atau pengguna tembakau gorila dengan dasar Undang- Undang No.35 Tahun 2009 Tentang Narkotika Jo. Peraturan Menteri Kesehatan No. 4 Tahun 2021 Tentang Perubahan Golongan Narkotika yang memasukkan zat narkotika tembakau gorila ke dalam narkotika golongan I.

Namun pada prakteknya dalam penanganan tembakau gorila sedikit mengalami kerancuan mengenai pengukuran berat, yang menjadi rancu apakah yang diukur adalah berat sari tembakaunya atau kandungan dari zat kimia tembakau gorila, karena dalam proses pembuatan tembakau gorila biasanya ialah tembakau sintesis ini direndam atau disemprotkan zat kimia narkotika.

Adapun mahasiswa di bawah koordinasi Dosen Hj Sheha A. Habib yang turut dalam audiensi dengan pihak BNN, yakni;  Luthfi Rudianto, Sicilia Indah Mustika, Iga Scaborn Sinaga, Josua Sinaga, Guntur Eka Pratama, Indri Yanda Leoni, Alicia Avelina Lawadinata, Marsa Khairi Wibisono, Muhammad Rafli Paluala, Sabrina Widya Utami, Devi Giovani Anggasta, Ryan Ramadhan

“Bangga dengan para mahasiswa saya dalam sesi diskusi dan tanya jawab mereka sangat aktif, sehingga mendapat banyak pengetahuan tentang narkotika,” pungkas Sheha. (Red)

Related Articles

47 Comments

  1. Hello there! This is kind of off topic but I need some advice
    from an established blog. Is it very difficult to set up your own blog?
    I’m not very techincal but I can figure things
    out pretty quick. I’m thinking about creating my
    own but I’m not sure where to start. Do you have any ideas or suggestions?
    Cheers

  2. Welcome to our dedicated stand in return staying briefed about the latest communication from the United Kingdom. We conscious of the importance of being learned far the happenings in the UK, whether you’re a resident, an expatriate, or unaffectedly interested in British affairs. Our encyclopaedic coverage spans across sundry domains including political science, briefness, savoir vivre, pleasure, sports, and more.

    In the kingdom of wirepulling, we support you updated on the intricacies of Westminster, covering conforming debates, government policies, and the ever-evolving landscape of British politics. From Brexit negotiations and their impact on profession and immigration to domesticated policies affecting healthcare, education, and the environment, we victual insightful examination and opportune updates to stop you manoeuvre the complex world of British governance – https://newstopukcom.com/peaks-sports-bar-sharrow-vale-road-welcomes-a/.

    Financial news is mandatory against sagacity the financial pulse of the nation. Our coverage includes reports on sell trends, charge developments, and economic indicators, offering valuable insights for investors, entrepreneurs, and consumers alike. Whether it’s the latest GDP figures, unemployment rates, or corporate mergers and acquisitions, we fight to hand over meticulous and fitting intelligence to our readers.

  3. Salutation to our dedicated dais in return staying briefed less the latest intelligence from the United Kingdom. We conscious of the prominence of being well-informed far the happenings in the UK, whether you’re a dweller, an expatriate, or simply interested in British affairs. Our exhaustive coverage spans across various domains including politics, conservation, taste, pleasure, sports, and more.

    In the bailiwick of politics, we abide by you updated on the intricacies of Westminster, covering parliamentary debates, government policies, and the ever-evolving countryside of British politics. From Brexit negotiations and their import on pursuit and immigration to domesticated policies affecting healthcare, education, and the circumstances, we cater insightful review and opportune updates to help you navigate the complex world of British governance – https://newstopukcom.com/5-creative-strategies-to-boost-your-onlyfans/.

    Monetary despatch is vital against understanding the financial vibration of the nation. Our coverage includes reports on market trends, charge developments, and cost-effective indicators, contribution valuable insights for investors, entrepreneurs, and consumers alike. Whether it’s the latest GDP figures, unemployment rates, or corporate mergers and acquisitions, we give it one’s all to deliver scrupulous and applicable message to our readers.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button
%d blogger menyukai ini: